Chapter 30

3.6K 292 37
                                    

[jangan sampai ada yang nanya "ceritanya gimana?" Udah ya aku jelasin di chapter 28untuk Flashback masa lalu Haruto]

Lanjut gak nih?
Lanjut dong, bentar lagi tamat tapi perasaan gak tamat-tamat. Heran!
Gw capek mikir alur, mana list book yang harus di publish banyak banget
.
.
.
Setelah mendengar cerita Haruto, saudara Park hanya diam. Terlihat dari raut wajah mereka yang kentara sedang menahan amarah, mereka tidak menyangka bahwa alasan Haruto panik saat Younghoon mengumumkan hubungannya didepan umum itu karena dia takut ibunya kembali kena dampak sama seperti ayahnya. Tapi....ada hal yang tidak mereka mengerti, hubungan Haruto dengan Younghoon sudah berakhir tapi....

"Apa yang membuat mu takut jika semua sudah berakhir? Younghoon sudah menikah dengan Mars, keluarganya tidak akan menggangu mu ataupun ibu lagi sayang " Yoshi mewakili kebingungan saudaranya, Haruto memang menceritakan masa lalunya tapi dia tidak mengatakan jika...

"Kamu bilang tadi, sahabat mu ikut andil dalam rencana yang dibuat ayah Younghoon di masa lalu kan?"

Haruto mengangguk, Jeongwoo tiba-tiba terlihat lebih serius. Tangannya tanpa sadar menggenggam erat tangan Haruto, membuat si empu merasakan degupan jantungnya yang kian mengeras. Apa yang sedang di pikirkan kekasihnya satu itu?

"Jujur, kamu bertemu lagi dengannya bukan? Katakan siapa dia"

Haruto melepaskan genggaman tangan Jeongwoo, mata cantik itu tak lagi mau menatapnya. Sepertinya Haruto enggan untuk memberitahu siapa dibalik kata sahabat yang sejak tadi masuk dalam cerita Haruto?

"Haruto jawab!"

Wajah Haruto di tahan tangan kekar Jeongwoo agar tetap menatapnya, bentakan kecil itu mampu membuat Haruto terkejut. Tapi Jeongwoo tidak merubah ekspresinya yang kini terlihat memerah, teguran Jihoon bahkan tak membuat Jeongwoo melembut. Dia terlihat lebih marah dari yang lainnya

"Jeongwoo sabar, jangan membuatnya takut" Asahi mengusap punggung Jeongwoo, perlahan ia menarik tangan Jeongwoo dari wajah Haruto yang terlihat ketakutan

"Apa susah bagimu untuk percaya pada kami sehingga kamu menyembunyikan identitasnya? Apa penghianat itu lebih penting dari pada jujur pada kekasih mu ?"

"B-bukan begitu"

"Lalu apa?!!"

Haruto tersentak, ini bukan pertama kalinya ia di bentak. Tapi hari ini Jeongwoo lebih menyeramkan dari biasanya

"Jeongwoo tenang, jangan sampai aku main tangan dengan mu Jeong!"

Jihoon tak habis pikir, biasanya dia yang akan mudah marah dalam segala hal. Tapi hari ini sepertinya terbalik, mungkinkah mereka sedang tertukar jiwa? Tidak author hanya bercanda, tapi gak lucu, oke lanjut jangan tegang

"Aku pikir awalnya dia butuh waktu untuk mencintai sebelum menerima lamaran kita, tapi sepertinya bukan hanya cinta masalahnya. Tapi kepercayaannya juga tidak ada"

Jeongwoo beranjak dari ranjang, berjalan menuju pintu keluar. Sepertinya dia butuh waktu untuk menenangkan diri, dalam hatinya ia juga merasa bersalah karena telah membentak Haruto tapi.... Jeongwoo hanya ingin Haruto tahu betapa khawatirnya dia terhadap keadaan Haruto, Jeongwoo takut ada yang akan membuat Haruto kembali terluka oleh masalalunya . Jeongwoo hanya ingin Haruto tahu bahwa dia dan saudaranya selalu siap untuk menjaganya dan memastikan semuanya tetap baik-baik saja, tapi bagaimana itu bisa di lakukan jika Haruto saja tidak mau berkata jujur?

"Kenapa dengan Jeongwoo hari ini?" Jaehyuk menatap punggung Jeongwoo yang kini sudah ada didepan pintu

"Sudah biarin, mungkin karena dia baru saja menginjak dewasa. Amarahnya sedang tidak stabil, biarkan dia menenangkan dir-" perkataan Mashiho terpotong, kala mendengar Jeongwoo bicara dengan seseorang didepan pintu

Haruto Harem (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang