Chapter 13

6.5K 543 146
                                    

Sampai di kamar tamu lantai dua Jeongwoo menurunkan Haruto di ranjang kemudian tanpa kata berbalik untuk pergi, tapi ujung kaosnya di tarik Haruto membuatnya kembali menghadap pria manis itu yang terlihat takut-takut saat menatapnya, bagaimana tidak takut? Jeongwoo menatapnya dengan tajam terlihat seperti menahan kesal. Jika biasanya Haruto tidak akan takut tapi saat sakit seperti ini dia akan sangat sensitif, okeh aku terlalu banyak mengulang hal yang sudah jelas tapi itu kenyataannya mau bagaimana lagi. Penting untuk kalian catat ya, siapa tahu nanti Haruto gak jadi sama park bersaudara terus kalian bisa culik aja tu anak 🤣

" Apa lagi?!"

Haruto tersentak saat Jeongwoo membentaknya, bahkan tangannya reflek melepaskan kaos Jeongwoo dan menunduk dengan mata yang berkaca-kaca

Jeongwoo hanya berdecak sebelum melangkah menuju pintu keluar, tapi didepan pintu isakan tangis menghentikan langkahnya. Pria itu menoleh kearah Haruto yang duduk dengan kepala masih menunduk dan bahu yang bergetar

" Demi hikunnya kak Asahi yang gue pake ganjal jendela, kenapa gue harus iba sih?!"

Jeongwoo menggaruk kepalanya kesal, melangkah cepat mendekati Haruto yang isakannya kian mengeras. Kalau Saudaranya dengar bisa mampus dia

" Haruto hei  sssttt jangan nangis "

Jeongwoo berjongkok didepan Haruto, satu tangannya menggenggam tangan Haruto dan satu tangannya yang lain menghapus jejak air mata di pipi si manis

" Mau apa bilang, kalau gue bisa gue turutin kalau gak....."

Jeongwoo mikir bentar

" Kalau gak nanti gue minta tolong yang lain deh"

Haruto menggeleng pelan, melepaskan tangannya dari genggaman Jeongwoo dan bergeser menjauhi si dominan yang kini menghela nafas jengah. Kenapa kesannya kayak lagi bujuk pacar yang ngambek sih?

" Gue minta maaf udah bentak lo, tadi...gue gak sengaja "

Jeongwoo mendudukkan dirinya di samping Haruto

" Maaf ya, kamu bisa minta apapun -"

Jeongwoo mengerjap pelan, sejak kapan dia bicara dengan aku kamu?

" Lo kalau mau minta apapun bilang, ntar gue usahain"

Jeongwoo berpikir lagi, sejak kapan dia berusaha untuk memenuhi keinginan seseorang? Biasanya keinginan dia yang selalu terpenuhi. Dia itu putra dari keluarga Park, keluarga terkaya di Korea!

" Mau lihat tanaman kak sukie "

Jeongwoo kaget, waktu denger suara Haruto yang pelan banget tapi berhasil bikin jantung Jeongwoo disko. Terus apa-apaan lagi itu? Kak Sukie?

" Kak Sukie siapa?"

" KAK HYUNSUK!!!"

Jeongwoo kaget saat Haruto teriak didepan mukanya, tapi Haruto lebih kaget bahkan matanya jadi berkaca-kaca lagi masih dengan natap Jeongwoo

" Hiks maaf, abisnya Jeongwoo gitu aja gak tahu!"

" Lo kesambet?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Jeongwoo, bukannya apa-apa. Ini pertama kali dia ketemu orang sakit macam Haruto, sifatnya jadi kebalikan dari Haruto yang biasanya. Padahal Haruto yang menamparnya di hari pertama kerja masih terngiang dalam pikiran Jeongwoo dan sekarang buyar gitu aja cuma karena tingkah bayinya Haruto

Haruto nangis kenceng banget sampe bikin Jeongwoo reflek membekap mulutnya dengan tangan

" Maaf maaf gue bercanda, jangan nangis ya?"

Jeongwoo beralih mengelus lembut rambut Haruto
" Mau lihat tanaman kak sukie iya?"

Haruto mengangguk pelan

Haruto Harem (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang