0.1

4.8K 341 34
                                    


Warning: cerita ini beralur sangat ringan dan tidak cocok dengan pembaca yang menyukai cerita-cerita beralur berat.

📌Dicerita AL pelakor tidak pernah menang📌

Note: cerita ini sudah punya delapan belas part tapi updatenya masih tergantung moodnya AL

♧Happy Reading♧

•••

Sosok cantik menarik perhatian semua orang ketika dia berjalan dilorong rumah sakit, langkahnya anggun. Kakinya jenjang, bodynya montok, dadanya padat dan nampak dibalik seragam suster ketat yang dia pakai.

Orang-orang yang bekerja dirumah sakit sangat mengenalnya, wanita cantik juga sexy itu bernama lalisa Geonintang. Berprofesi sebagai suster pendamping dari dokter Jeano jungkook, yang merupakan suami dari susuter cantik itu sendiri.

"Pagi sus.." banyak rekan kerja menyapa dengan tatapan kagum dan iri.

Lisa yang disapa mengangguki sambil tersenyum manis yang membuat banyak rekan kerja maupun pasiennya pangling.

"Gak sekalian lambai-lambai tangan" sindir jihyo teman seperjuangan lisa.

"Apaan sih lo, ganggu suasana hati gue aja" dengus lisa.

Jihyo menjelekan pose bibirnya"nye~nye~.. tumben lo nggak bareng suami lo" heran jihyo menatap lisa.

"Biasalah.." lisa menyeringai, jihyo yang tau dengan jelas alasannya sontak mendengus.

"Suster lisa, suster jihyo. Ditunggu dokter jungkook diruang bersalin" beritahu suster yuna.

"Oh iya" lisa dan jihyo buru-buru pergi keruang bersalin setelah diberitahu.

•••

"Cocok banget sa, lo nggak mau bikin sama jungkook" kata jihyo melihat lisa yang sedang menggendong bayi mungil dilengannya.

"Lagi proses, tunggu aja." Sahut lisa sembari meletakkan bayinya kedalam box kaca.

"Sus.." suster Lia masuk kedalam ruang bayi dari luar sambil menanggil lisa juga jihyo.

Lisa mengangguk menanggapi senyum suster junior itu" tolong jaga bayinya bentar, gue sama jihyo mau makan dikantin" pinta lisa.

" oke sus.." melihat lia setuju, lisa dan jihyo pun langsung beranjak keluar dari ruang bayi dan pergi kekantin rumah sakit.

Saat itu pertengahan waktu istirahat jam makan siang, lisa dan jihyo masuk kekantin. Jihyo menjadi gelisa ketika dia melihat dokter-dokter juga perawat ganteng yang memenuhi salah satu meja kantin.

"Anj**, obat mata disini semua. Gila sa, kita beruntung banget. jarang-jarang kan gini" bisik jihyo sudah seperti cacing kepanasan, gerakan tubuhnya serba salah.

"Oke, oke. Stay beautiful dong, jangan ngerusak image sendiri" tegur lisa menarik jihyo untuk mengambil makanan distand kantin.

"Gak bisa, rahim gue anget banget kalo liat yang bening-bening gini" celetuk jihyo, lisa yang mendengarnya langsung memutar bola mata malas melirik jihyo.

"Lisa, jihyo.." panggil suster mina dan suster eunha

"Anj**, kuyu banget muka lo berdua" kaget jihyo melihat muka capek kedua temannya itu.

"Lo nggak ngersahin aja capeknya ngerawat pasien lansia" kata mina seraya mengambil piring dan nampan.

"Iya, gue dari pagi kena sembur terus. Untung gue orangnya sabar" keluh suster eunha.

Oh, My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang