BAB 10

8 1 1
                                    

/

/

/

Selamat membaca....

☘️☘️☘️☘️

Di pagi yang cerah. Terlihat seorang cewek yang masih setia bergulung di dalam selimut, walaupun cahaya matahari sudah menembus di celah-celah jendela kamar cewek itu yang tak lain Windy. Tak membuat Windy terusik.

Drttt... Drrrtt... Drrrttt...

Suara dering ponsel milik Windy yang berada di atas nakas berbunyi. Membuat Windy sedikit terusik dari tidurnya.

Drrrtt...

Windy mengucek-ngucek matanya. "Ck, siapa pagi-pagi telepon. Ganggu orang tidur aja!". Kesal Windy tapi tetap mengambil ponselnya dan melihat siapa telepon.

"Haduhh.... nih anak satu ganggu aja. Gak tau apa orang lagi enak-enak tidur". Gerutu Windy ketika ia tau siapa yang telah menelpon dirinya pagi-pagi.

"Hal--". Perkataan Windy terpotong akibat Lina yang langsung menyela.

"Windy ke Valery Cafe. Sekarang!".

"Ck, gw baru buka mata Lina... Emang ada apa sih!". Kesal Windy.

Di sebrang sana terdengar Lina yang menghela nafas panjang. "Baru buka mata Lo?! Liat noh, jam di rumah Lo udah jam berapa?".

"Baru jam 09.00 Lina... Masih pagi ini". Jengah Windy.

"Pagi mata Lo!. Pokoknya cepetan kesini gw tunggu 10 menit".

Tut

"Lin!".

"Lin!".

"Lina!".

Panggilan di putus secara sepihak oleh Lina.

"Ck! mau pake apa gw dikasih waktu 10 menit!". Kesal Windy yang langsung bergegas bangun segera melangkah ke kamar mandi. Untuk sekedar cuci muka. Lalu melangkah menuju lemari dan mengambil hoddie berwarna hitam. Setelahnya keluar dari kamar dan turun dengan langkah cepat melewati anak tangga.

Sedangkan itu di dapur seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik melihat anaknya turun dengan tergesa-gesa lantas menampilkan raut wajah bingung.

"Windy mau kemana kamu sayang?". Tanya Winda mama Windy.

Windy yang berlari sudah mencapai pintu keluar lantas berhenti dan berbalik badan ketika mendengar pertanyaan dari mamanya.

"Windy mau ke Valery Cafe Mah". Balas Windy.

"Mandi dulu Windy. Ke cafe pakaiannya kaya gitu". Tegur Winda melihat pakaian yang Windy gunakan sangat simpel cuman menggunakan hoddie berwarna hitam dan celana trening.

"Windy gak ada waktu lagi Mah. Kalo gitu Windy pamit, assalamualaikum". Ujar Windy yang langsung ngacir lari keluar rumah.

"Wa'alaikumssalam. Hati-hati jangan ngebut bawa motornya". Teriak Winda.

"Iya". Balas Windy dengan suara teriak karena ia sudah di luar. Windy segera bergegas mengeluarkan motor trael miliknya dari garasi , setelahnya menjalankan motornya keluar dari pekarangan rumah menuju Valery Cafe.

Skip

Windy memberhentikan motornya di tempat area parkir Valery Cafe. Lalu bergegas melangkah menuju cafenya dan masuk kedalam mencari keberadaan Lina. Setelah menemukan keberadaan Lina, Windy tanpa banyak cing-cong langsung melangkah menuju Lina yang tengah duduk di dekat jendela.

Populer [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang