"Ren, Lo bawa mobil apa motor?" Tanya Jovan pada Naren yang masih duduk santai disofa nya.
"Motor." Jawab singkat Naren.
"Aelah, padahal gue pengen minjem mobil Lo. Boncengan aja lah ya kita berdua pake motor Lo." Tawar Jovan.
"Dih! Emang mobil Lo kenape?" Tanya Naren.
"Tesla gue lagi di Charge ege, minjem bentar motor Lo, cuma ke supermarket doang." Jovan masih berusaha memohon agar Naren mengizinkan nya.
"Yodah, tapi ada imbalannya." Jawab Naren yang sudah berdiri dan melipat tangannya didada.
"Iye dah, gue beliin yang Lo mau."
"Oke deal! Ayok." Ajak Naren.
Naren dan Jovan pergi ke supermarket menggunakan motor Aerox milik Naren.
Jovan sudah mendorong troli menyusuri area sayuran.
"Emang Lo bisa masak? Jalan-jalan diarea sayuran segala." Tanya Naren sedikit terdengar meremehkan Jovan.
"Makanya itu gue manggil Lo, biar Lo masakin gue." Balas Jovan.
"Kalo kayak gitu imbalannya harus gede."
"Iya iya, terserah Lo mau apa ntar gue yang bayar." Balas Jovan dengan malas.
"Oke, abis belanja temenin gue ke Dior." Ujar Naren dengan santai.
"Ya.. tapi masakin gue yang enak."
"Lo gue masakin sayur bayam aja sama tempe goreng." Ujar Naren. Dengan telaten Naren mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak Sayur bayam dan tempe goreng.
"Dah yok bayar." Ujar Naren.
"Buset! Cepet banget dah." Jovan kira akan lama belanja nya ternyata tidak karena yang ia tau seperti itu.
"Naren gitu loh, cuaks. Dahlah Ayok! Gue gak sabar ke Dior." Naren berjalan mendahului Jovan.
"Anjing! Gue udah sengsara gegara laper tambah sengsara lagi gegara bocah bangsat satu ini, untung gue baik." Ujar Jovan dengan sendirinya.
Sesampainya di kasir, Naren menurunkan barang belanjaannya dari troli agar di scan barcode oleh pelayan kasir.
"Total nya 500 ribu, boleh cash atau debit."
Ujar mba mba pelayan kasir dengan sopan."Mane duit Lo?" Palak Naren pada Jovan.
"Nih, pake debit aje." Jovan memberikan blackcard nya pada Naren.
"Nih mba, sekalian nomer telfonnya ya." Ujar Naren dengan genit walaupun ekspresi nya biasa aja.
Jovan sontak menyenggol lengan Naren dengan kencang hingga Naren berpindah posisi. "genit bet Lo nyet!"
"Maaf mas saya udah punya anak. Ini ya kartu nya." Ujar mba kasir memberikan kartu nya kembali. Naren sangat malu saat ini namun ia harus tetap cool.
"Oh yaudah gajadi. Makasih ya.. ayok Jov."
Naren berjalan mendahului Jovan yang menenteng plastik berisikan bahan-bahan masak."Eh anjir, tunggu dong.." Jovan mengejar Naren.
"Malu ye?" Tanya Jovan yang sudah disamping Naren sengaja menggoda Naren.
***
"Bacot Lo! Untung gue bisa nahan malu."
Naren keluar dari store Dior dengan ekspresi bete.
"Ayok lah Jov balik." Ajak Naren dengan wajah ditekuk.
"Dih, kenape lu? Katanya mau beli parfum, Mana parfumnya?" Dua pertanyaan dikeluarkan Jovan dengan wajah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
IV (4) PASANGAN || nct dream 00L x aespa
Fanfiction"Duda." -Karlyn "By The Way nama saya Arjovan." -Jovan "Om." -Winna "terserah kamu deh." -Naren "Ko Alma." -Naeshka "panggil saya Juan." -Juan "Boss.." -Shella "Ya. kenapa?" -Haekal Murni khayalan author, gak ada yang asli. Jadi jangan di anggap ser...