VIII

1.6K 134 1
                                    

"Maya?"

"Naren kamu gak lupa kan sama aku? Kita udah lama banget gak ketemu setelah putus." Maya adalah mantan terakhir Naren yang baru putus 1 tahun lalu.

"Kan gue udah bilang, gue bakal pindah ke luar kota, gimana mau ketemu?" Naren sangat malas menatap wajah perempuan itu. Maya lah yang membuat kisah cinta dirinya dengan dia hancur.

"Ya aku tau kalo kamu pindah, tapi kan kamu bisa pulang ke rumah Tante Yuna."
Ujar Maya dengan suara yang di imut-imutkan.

"Kerjaan gue makin menggila, gue gak sempet pulang ke rumah Ibu."

"Dan gue gak mungkin pulang ke rumah ibu cuma buat ketemuan sama Lo." Naren langsung pergi meninggalkan Maya yang masih diam berdiri ditempat awal.

"Naren! Gue masih cinta sama Lo, Ren! Naren!" Teriak Maya yang diabaikan Naren.

Baru Naren berjalan, langkahnya sudah terhenti karena kedatangan ibu nya dan Winna disampingnya.

"Nih buat kamu." Yuna memberikan es krim ke Naren.

"Bu, aku kan gak suka es krim." Tolak Naren yang langsung didapati pukulan dari Yuna.

"Kamu gak ngehargai orang ya, kasian Winna udah antri lama buat ambil es krim, tapi malah kamu tolak."

"Ya ya ya.. maaf. Makasih ya Win." Akhirnya Naren menerima es krim itu dengan terpaksa, kalau tidak akan ada ratu bertahta tinggi yang akan mengamuk.

"Iya.." Ujar Winna dengan senyuman nya yang manis.

"Ayok duduk." Ajak Yuna kepada dua orang lebih muda darinya.

Mereka bertiga mencari kursi kosong hingga bolak-balik karena hampir semua kursi sudah terisi, dan akhirnya mereka menemukan nya.

"Naren, ibu tadi kalo gak salah liat Maya deh." Ujar Yuna kepada Naren yang lancang mengambil satu siomay dipiring yang Yuna pegang.

"Kamu tuh ya! Kebiasaan ambil hak orang."
Yuna memukul tangan putranya, yang dipukul hanya cengengesan.

"Emang Maya, Bu. Tadi aku juga sempet bicara sama dia." Jelas Naren.

"Awas ya kamu dekati dia lagi, ibu gak suka!" Peringatan Yuna untuk Naren. Yuna memang tak suka dengan Maya, karena sikap nya yang tidak sopan.

"Aku juga gak minat Bu."

"Kamu kapan nikah? Haekal aja udah sah."
Naren terdiam sementara mendengar pertanyaan random tiba-tiba ibunya.

"Aku aja belom ada calonnya, gimana mau nikah?"

"Terus di samping kamu siapa kalo bukan pacar kamu? Ibu tadi liat kamu berduaan terus ya."

"Ibu.. tadi Naren udah jelasin, kalo Winna abis kena pelecehan, aku merasa iba sama dia, jadi aku temenin deh. Kasian juga dia udah nangis. Terserah ibu mau percaya atau enggak." Jelas Naren kedua kalinya.

"Yaudah, terserah ibu kan? Ibu mau kamu nikah sama Winna." Winna tersedak es krim kala mendengar permintaan ibunda Naren.

"Nih minum dulu." Naren memberikan segelas air ke Winna.

"Tante Yuna?"

"Arjovan?"

"Ya ampun.. Tante kangen banget sama kamu ganteng. Mama kamu juga gak jarang nanyain kabar kamu ke Tante." Yuna menangkup pipi Jovan. "Kamu makin ganteng ya nak."

"Makasih Tante.."

"Tante kenapa ga sama Mama kondangan nya?" Tanya Jovan dengan sopan.

"Kata mama kamu gak bisa ikut, masalah nya dia mau pergi ke luar kota sama papa kamu, katanya sih tentang kerjaan papa kamu." Jelas Yuna yang di angguki Jovan.

"Yaudah Tan, Jovan gak masalah, Jovan titip salam aja ya sama Tante buat mama."

"Iya.. nanti Tante sampein."

"Ini istri sama anak kamu Jov?" Tanya Yuna berhasil membuat Karlyn dan Jovan diam dan saling tatap. Memang Karlyn sedang menggendong anak kecil, tapi itu sepupunya bukan anak nya dari Jovan.

"Bukan tante.. kami cuma kenal dekat saja, gak lebih." Jelas Jovan agar pikiran Yuna tidak melebihi isi bumi.

"Ah masa?? Tapi dia udah gendong anak kecil. Gak mungkin ah kalo cuma kenal dekat doang."

"Cantik, nama kamu siapa?" Tanya Yuna kepada Karlyn yang masih menutup mulutnya.

"Nama ku Karlyn, Tante." Jawab nya dengan sopan dan senyuman yang ramah.

"Kenalin, Tante ibunda dari Naren, sahabat dekat Jovan." Yuna balik mengenalkan dirinya ke Karlyn yang pasti belum tahu dirinya. "Kamu cantik banget, gak kalah sama Winna."

"Winna?" Karlyn terkejut mendengar nama sahabat nya yang keluar dari mulut wanita paruh baya tersebut.

"Kamu kenal?"

"Kenal Tan. Dia sahabat saya."

"Pas banget, kalian bestian dan kekasih kalian juga bestian. Tante do'a in kamu sama Jovan akan bersatu dalam ikatan rumah tangga." Jovan dan Karlyn sontak terdiam mendengar doa dari Yuna.

"Yaudah Tante kalo gitu aku sama Karlyn pamit dulu ya, mau jalan-jalan lagi.." Jovan dan Karlyn melangkah pergi meninggalkan Yuna.

"Oh ya ya.. hati hati loh yaa, jagain istri kamu." Ujarnya sedikit teriak agar Jovan dengar. Setelah itu Yuna kembali ke kursinya didekat Naren dan Winna.


















 Panjang gak sih guys bab ini??Semoga suka yaa, mungkin agak aneh atau ada typo, maaf deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panjang gak sih guys bab ini??
Semoga suka yaa, mungkin agak aneh atau ada typo, maaf deh..

🕌 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 🕌
1444 H
✨MINAL AIDZIN WAL FA'IDZIN

buat yg Nadhlatul Ulama, lebaran lusa yaa .. seneng dehhh, tpi sedih juga krn Ramadhan udh ninggalin kita, banyak kenangan di bulan Ramadhan, inshaallah tahun depan ketemu lagi ya..



SEE YOU TO NEXT CHAPTER~~

Happy reading:))

ENJOY!

IV (4) PASANGAN || nct dream 00L x aespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang