"Tata Talin, atu mau es klim lagi." Pintanya Jeje, sepupu Karlyn menepuk bahu Kalryn.
(Kaka Karlyn, aku mau es krim lagi)
"Oke ganteng.." jawab Karlyn dengan pasrah. Menarik nafas lalu dihembuskan kala melihat antrean bagian es krim yang sangat rame dan lumayan panjang.
Jovan merasa iba ketika melihat ekspresi Karlyn saat ini, dia terpaksa harus mengantre demi sepupu nya yang masih berusia 2,5 tahun.
"Gue aja yang antri." Karlyn sontak menoleh ke Jovan yang tiba-tiba membuka suara.
"Udah gapapa gue aja." Tolak Karlyn dengan halus, ia tak mau menyusahkan orang lain.
"Lo duduk aja di situ, tunggu gue dateng bawa es krim." Karlyn ingin menolak lagi namun kalah cepat dengan Jovan yang sudah berdiri di antrean es krim.
Karlyn pun pergi duduk bersama sepupunya menunggu Jovan kembali membawa yang Jeje inginkan.
15 menit kemudian..
Jeje sudah menangis dari tadi, karena ia tak melihat ada es krim di depan. Karlyn menenangkan Jeje dengan memeluknya dan mengelus lembut pada punggung Jeje agar berhenti menangis.
"Sabar ya Jeje.. bentar lagi es krim nya ada kok." Ujar Karlyn pada Jeje dengan tangan yang masih mengelus lembut punggung Jeje.
"Huee.. Jeje mau na cekalang (mau nya sekarang)." Rengek Jeje semakin menjadi-jadi.
Saat ini Karlyn benar-benar lelah menghadapi Jeje yang cengeng ini, menangis sambil memberontak.
"Hey Jeje! Ini es krim yang kau mau." Jeje langsung berhenti menangis dan menoleh ke Jovan. Jeje menerima es krim dari Jovan dengan senyum diwajahnya yang sumringah.
"Ma'acih Om.. (makasih om)"
"Ya sama-sama.. lain kali jangan menangis lagi, kamu itu laki-laki Jeje, harus kuat! Kalo Jeje kuat dan gak nangis lagi, nanti jadi kayak Om, mau gak??" Jovan berusaha menghibur Jeje agar tidak menangis lagi, agar tidak membebani Karlyn.
"Mau dongg..!!" Dengan semangat Jeje menjawab pertanyaan Jovan.
"Kalo mau, jangan nangis lagi. Okeeyy??"
"Ocee.."
Karlyn sedari tadi tersenyum melihat Jovan yang menghibur Jeje dan Jeje yang kembali tersenyum setelah menangis kencang.
"Makasih ya Jov.." ujar Karlyn kepada Jovan yang sedang memakan es krim yang seharusnya milik Kalryn, namun karena Karlyn menolak, jadi dia yang menghabiskan nya.
"Makasih buat apa?" Tanya Jovan bingung.
"Makasih udah buat Jeje berhenti nangis dan sekarang dia udah tidur." Jawab Karlyn dengan suara lembut.
"Iya sama-sama.. gue juga kasian liat Lo berusaha nenangin Jeje yang berontak nya bukan maen."
"Gue gak tau kita kedepannya bakal ketemu lagi atau enggak Jov."
"Gue bakal rindu in Lo Jovan." Batin Karlyn yang bersambung sama ucapan bersuara.
"Gue juga gatau kita bakal ketemu lagi atau enggak. Kalo begitu gue minta nomer Lo, biar kita bisa saling berbincang walaupun jarak jauh." Ujar Jovan. Karlyn memberikan ponselnya pada Jovan dan Jovan mengetikkan nomernya di ponsel Karlyn, setelah itu ia kembalikan ponsel Karlyn ke pemiliknya.
"Nih udah. Makasih ya."
"Ya sama-sama."
******
Kini pasangan yang sudah bercumbu itu lagi mengantri di barisan prasmanan, mereka berdua membawa piring yang sudah berisi nasi dan sendok garpu.
Setelah mengambil lauk-pauk di prasmanan, mereka kembali duduk dan melahap makanan yang sudah mereka taruh di piring masing-masing.
"Ko Juan.. mau rendang nya gak?" Tanya Naeshka seperti anak kecil.
"Emang kamu kenapa?"
"Aku gak suka rendang." Naeshka mengambil rendang dipiringnya lalu ia taruh di piring Juan.
"Kenapa kamu ambil kalo gak suka?" Tanya Juan.
"Sebenarnya aku emang gak mau tapi mas mas nya asal taro aja dipiring aku." Jelas Naeshka dengan anda ngambek.
"Ouh.. yaudah abisin makanan nya."
Tiba-tiba ada suara isakan dari Naeshka. Juan yang panik pun memeriksa Naeshka, ternyata benar, Naeshka menangis.
"Kamu kenapa nangis?" Tanya Juan yang sudah beralih memeluk Naeshka.
"Sebenarnya tadi tangan aku di tahan sama mas mas rendang, aku juga pegang-pegang macem digrepe-grepe, aku takut.." Ujar Naeshka sambil menangis dipelukan Juan.
"Yaudah jangan nangis lagi.. orang kayak gitu sebenarnya gak pantes hidup tapi emang nekad aja." Juan mengelus punggung Naeshka agar tenang.
Naeshka semakin mengeratkan pelukannya."Terus mas mas itu juga bilang 'dada kamu besar banget, pas itu mah ditangan saya. Nanti malem Dateng ke hotel xxx ya' gitu." Tambah Naeshka.
"Jangan diladenin orang kayak gitu."
"Jangan pergi pergi ya.." ujar Naeshka dengan suara rendah.
"Iya sayang.."
"Ju- dia kenapa?" Tanya Naren tiba-tiba datang.
"Dia abis di grepe-grepe sama penjaga rendang di prasmanan." Jawab Juan.
"Banyak banget pelecehan disini, tadi cewek gue juga kena." Balas Naren yang sudah duduk disamping Juan.
"Cewek Lo? Siapa?"
"Ada deh.. dia lagi sama ibu gue."
"Gue balik duluan ya, nih cewek kayaknya udah tidur." Pamit Juan kepada Naren. Juan rasa Naeshka sudah tidur karena tidak ada pergerakan lagi di tubuh Naeshka.
"Ya.. hati-hati anak orang jangan Lo ajak mati pas diperjalanan."
Juan menggendong Naeshka ala bridal style. Juan pergi ke pelaminan buat pamitan sama pengantin nya.
"Bro! Gue balik duluan ya, cewek gue udah tidur." Teriak Juan di bawah panggung pelaminan.
"Oh ya! Ya! Gapapa. Makasih ye udah dateng." Balas Haekal.
"Iye.. Kal, gue mintol penjaga rendang di prasmanan usir, dia udah lecehin cewek gue." Teriak Juan lalu melangkah pergi karena Naeshka menggeliat akibat terganggu tidurnya.
"Oh ya! Siap! Siap!"
Panjang gak sie bab ini??
Kalo suka vote yaaa (◍•ᴗ•◍)🕌 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 🕌
1444 H
✨MINAL AIDZIN WAL FA'IDZIN✨
🙏🏻🙏🏻🙏🏻Kata kata disini gk aku panjangin ya.. soalnya bsk mau sholat Ied.
Semoga THR kalian dapet banyak yaaa... Selalu berdoa yang terbaik aja kepada Allah Subhanahu Wata'ala.. 🤗🤗SEE YOU TO NEXT CHAPTER~~
Happy reading:)
ENJOY!
KAMU SEDANG MEMBACA
IV (4) PASANGAN || nct dream 00L x aespa
Fiksi Penggemar"Duda." -Karlyn "By The Way nama saya Arjovan." -Jovan "Om." -Winna "terserah kamu deh." -Naren "Ko Alma." -Naeshka "panggil saya Juan." -Juan "Boss.." -Shella "Ya. kenapa?" -Haekal Murni khayalan author, gak ada yang asli. Jadi jangan di anggap ser...