Bab 15

426 14 1
                                    

"pak" panggil zaskia

"Kenapa??" Tanya fahmi

"Kia boleh nanya gak??" Tanya zaskia serius

"Mau tanya apa??"

Kini zaskia langsung menatap kedua mata Fahmi dengan serius.

"Pak, bapak nyesal nikah sama Zaskia??" Tanya zaskia yang menundukkan kepalanya

Mendengar pertanyaan Zaskia, Fahmi langsung paham apa yang di maksud Zaskia. Dengan senyum nya yang indah Fahmi langsung mengambil Zaskia dan menggenggam kan nya.

"Humairah, dengarin saya. Saya gak menyesal menikah sama kamu, walaupun kamu murid saya sekali pun" jelas fahmi

"Tapi pak, kia itu gak cantik, selalu merepotkan bapak, bapak gak capek sama tingkah laku kia!?" Tanya zaskia tegas, lantaran ia kadang menanyakan kepada dirinya sendiri. Apakah pantas dirinya untuk Fahmi??

"Kamu cantik, sangat cantik. Di mata saya kamu sangat cantik dan berharga. Saya tidak merasa kerepotan untuk menjaga kamu, sudah tugas saya sebagai suami kamu untuk selalu menjaga kamu, walupun nyawa yang harus saya korban kan" tutur Fahmi, yang langsung memeluk zaskia dengan erat.

"Terima kasih ya pak, mau sama kia. Kia harap bapak terus sayang sama kia, kia gak mau kehilangan bapak" ujar zaskia di dalam pelukan Fahmi.

"Tidak usah berterima kasih, saya akan selalu ada di samping kamu sebagai sayap pelindungmu. Jadi jangan pernah merasa sendiri. Dan satu lagi" titah fahmi, yang langsung melihat wajah cantik zaskia

"Dan apa pak??" Tanya zaskia kepo

"Jangan panggil saya 'pak' lagi, saya suami kamu, bukan dosen kamu. Ubah panggilan kamu ke saya"

"Maksud bapak, Zaskia harus manggil bapak dengan panggilan yang lain. Gitu??" Tanya zaskia, Fahmi hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah, kia panggil mas aj"

"Yaudah" jawab Fahmi

"Mas fahmi" panggil zaskia

"Iya sayang, kenapa??" Tanya fahmi

"Mas fahmi kenapa terima perjodohan ini??"

"Baik. saya terima perjodohan karena, saya takut mengecewakan orang tua saya. Namun percayalah dek, saya mencintai kamu" jawab Fahmi, seraya memberikan satu kecupan di kening zaskia

"Makasih ya mas" ucap zaskia, yang langsung mengeratkan pelukannya

"Sama-sama sayang" jawab Fahmi.

"Semoga saya bisa mencintai kamu dengan sepenuhnya kia, jujur di dalam hati saya masih ada keraguan. Ya Rab engkau maha membolak-balikkan hati, tolong ya Allah lupakan lah diri hamba terhadap masa lalu hamba, dan izinkan hamba untuk membahagiakan Zaskia, istri hamba ya Allah" gumam fahmi, namun tanpa Fahmi sadari, air matanya menetes

"Bapak nangis??" Tanya zaskia

"Iya, saya nangis bahagia. Karena saya bisa bersama kamu" jawab Fahmi

*****

"Kenapa kak??" Tanya hawa

"Hawa. Saya ingin berbicara sama kamu sebentar" ujar ghibran

"Kenapa berdua kak?? Tidak baik, apabila bertemu yang bukan mahram, kalaupun ingin bertemu, harus ada yang menjadi saksi, agar tidak terjadi fitnah!" Tegas hawa

"Saya tau, tapi ini tidak begitu lama"

Hawa hanya diam tidak menjawab sama sekali.

"Saya mencintai kamu, 'Hawa Alifia Rahmania Putri' "

Hening. Tidak ada jawaban sama sekali dari mulut hawa. 'sakit?' tentu saja, ghibran merasa menyesal telah mengungkapkan perasaannya

"Saya permisi kak, assalamu'alaikum" pamit hawa, dan langsung bergegas pergi dari hadapan ghibran

Sedangkan ghibran, laki-laki tampan itu hanya bisa menahan sakit di hatinya. Ia bingung apakah harus melupakan hawa, atau tetap menunggu hawa. Tidak, tidak, tidak. Seharusnya hawa yang menunggunya seperti di dalam mimpinya, tapi kali ini berbeda.

"Saya tetap mencintai kamu hawa, jika kamu jodoh saya, kamu akan kembali untuk saya. Jika bukan, maka saya berterimakasih kepada Allah. karena kamu, saya bisa lebih dekat dengan Allah" gumam ghibran, dan langsung pergi untuk kembali ke rumahnya

*****

Assalamu'alaikum

Apa kabar semuanya??

Gimana bab kali ini??

Salting??

Kecewa??

Jangan lupa untuk di vote ya ⭐⭐⭐

Halo Pak Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang