Bab 25

253 15 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraku

Halo All, gimana nih kabarnya semua?
Semoga dalam keadaan sehat semua.

Selamat membaca.....






________________________________________________

Perlahan mata Zaskia terbuka walaupun pandangan nya sedikit kabur. Ia kembali mengingat kejadian sebelumnya, namun hal itu membuatnya menangis lagi.

"Sayang, kamu kenapa ?" Tanya Fahmi yang panik akan istrinya yang tiba-tiba saja menangis.

Zaskia tak menjawab sepatah katapun, ia hanya bisa menggeleng kan kepalanya dan memeluk Fahmi sekuat mungkin. Ada rasa takut kehilangan di dalam dirinya.

"Sayang, istri mas. Tenang dulu, lihat mas" ucap Fahmi lembut seraya mengangkat sedikit dagu Zaskia, agar Zaskia bisa melihatnya dan mendengarkan nya.

"Ada masalah apa, hm ?" Tanya Fahmi dengan nada yang lembut.

"Mas, aku tadi lihat handphone kamu. Terus, nama pemilik akunnya sama yang ada di mimpi aku yang di waktu itu". Jelas Zaskia yang masih keadaan yang sedikit takut dan gelisah akan mimpi yang sama terjadi terulang kembali.

Saat mendengar jawaban dari istrinya, Fahmi tau maksud istrinya tersebut. Fahmi mengetahui bahwa saat ini Zaskia sedang di dalam kegundahan, di mana Zaskia takut akan kehilangan dirinya. Walaupun Fahmi tau siapa perempuan yang di maksud oleh istrinya.

"Yaudah, kamu cuci muka dulu ya sekalian ambil air wudhu, kita sholat Maghrib berjamaah. Setelah itu kita belajar untuk materi kuliah kamu besok" Tutur Fahmi dan di barengi anggukan dari Zaskia.

Kini dua insan tersebut langsung melaksanakan sholat Maghrib berjamaah, setelah melaksanakan sholat Maghrib, mereka langsung membuka Al-Qur'an untuk melakukan muraja'ah setiap malam nya. Setelah siap dengan muraja'ah nya, mereka kembali untuk kembali melaksanakan sholat isya berjamaah.

"Sayang, ini materinya sudah kamu rangkum belum?" Tanya Fahmi.

"Belum mas, kia lupa. Maaf ya" jawab Zaskia sambil menunjukkan senyuman nya yang manis, sehingga menampakkan gigi taring nya, hal itu membuat Zaskia terkesan manis ketika di lihat.

"Yaudah, mas jelasin sedikit materinya sekaligus kamu catat apa yang menurut kamu penting. Jika ada yang sulit tanya mas, jangan di paksa untuk berpikir. Paham?" Tanya Fahmi dengan tegas.

"Siap kapten !" Jawab Zakia dengan nada yang kuat, tak lupa tangannya juga ikut hormat.

Kini Fahmi mulai menjelaskan materi yang akan di pelajari Zaskia pada esok hari, dengan pelan dan telaten Fahmi mengajari Zaskia. Ketika Zaskia merasa kesulitan maka Fahmi akan mengulangi apa yang barusan ia sampaikan. Tak lupa untuk menanyakan beberapa pertanyaan yang telah Zaskia paham. Tujuannya agar Zaskia terus ingat apa yang telah di ajarkan.

Tepat pada jam 22.00, selesai sudah pembelajaran Zaskia. Kini Zakia mulai merapikan alat tulisnya, serta mempersiapkan alat untuk kuliahnya besok.

"Alhamdulillah, makasih ya mas udah ajarin kia. Kia gak tau kia bakalan bisa atau gak di S² kali ini." Ucap Zaskia dengan nada yang sedikit lemas.

"Kenapa takut?" Tanya Fahmi sambil menatap mata indah Zaskia.

"Kia takut mengecewakan mas Fahmi, saat S¹ saja kia banyak membuat mas Fahmi kewalahan. Kia gak mau terjadi yang sama terulang kembali" Jawab Zaskia yang kini menaikkan sedikit nada suaranya.

"Sayang, dengerin mas. Mas tau kamu gak mau membuat mas keletihan atau kewalahan, mas tau itu. Tapi mas gak mau menghalangi kamu untuk mencapai impian kamu. Jangan takut apa yang sedang kamu hadapi saat ini, coba kamu bayangkan. Di luar sana masih banyak yang ingin kuliah, banyak yang ingin mencapai gelar yang mereka impikan sedari dari kecil, tetapi mereka terhalang restu, ekonomi, ataupun hal yang lain."

"Tetapi 50% di antara mereka ada yang berjuang dengan cara bekerja sambil kuliah. Mereka tidak mengeluh, sayang. Mas tidak maksud untuk membandingkan dirimu dengan mereka di sana, tetapi mas mau istri mas mau berjuang layaknya seperti mereka." Jelas Fahmi sambil mengusap pelan tangan mungil Zaskia dan menatap dalam mata Zaskia.

Zaskia yang mendengar ucapan suaminya, hanya bisa merenung dan mendengarkan setiap kata yang keluar dari suaminya. Benar, apa yang di katakan Fahmi. Seharusnya dirinya bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah kepada dirinya, tetapi dirinya lupa untuk bersyukur.

"Maafin kia mas, maaf kalau kia banyak ngeluh, maaf kalau kia tidak tau caranya bersyukur." Ucap Zaskia yang kini mulai merintih kan air matanya dan mulai menatap wajah Fahmi dengan tatapan sendu.

"Zaujati mas, jangan nangis. Mas gak suka, mas gak marah kalau kamu banyak ngeluhnya. Seharusnya mas bangga sama diri mas, setidaknya istri mas tidak mengeluh kepada orang lain, kecuali ke diri mas, dan Allah Yang maha kuasa." Jawab Fahmi yang kini mengusap pelan pipi Zaskia yang basah, dan membawanya ke dalam dekapannya agar Zaskia lebih tenang.

*
*
*
*
*

"Hawa" Panggil Zaskia yang kini menghampiri Hawa yang baru saja sampai.

Hawa yang merasa dirinya di panggil langsung mendatangi sumber suara yang memanggilnya.

"Naon?" Tanya Hawa sambil menaikkan satu alisnya.

"Semalam kamu kemana? Kenapa gak datang ke rumah ku bareng Mira dan Alifa?" Tanya Zaskia, yang berharap agar Hawa menjawab pertanyaan nya dengan jujur.

"Gw ada kesibukan kemarin jadi gak bisa, yaudah gw duluan ya, gw ada jadwal pagi ini" Lanjut Hawa tanpa menjawab pertanyaan Zaskia dan meninggalkan Zaskia di lorong kampus.

Zaskia merasa ada yang aneh hanya bisa diam berdiri tepat di titik yang sama saat ia berbicara dengan Hawa. "Hawa, kamu sebenarnya kenapa? Kenapa belakangan ini kamu menjauhi aku dan lainnya" Gumam Zaskia yang kini langsung menuju ruang kelasnya, karena Zaskia juga memiliki jadwal pagi.

Saat S¹, Hawa dan Zaskia satu jurusan makanya mereka selalu bersama-sama. Namun, untuk S² kali ini berbeda, Hawa memilih untuk memasuki jurusan Manajemen Bisnis. Sedangkan Zaskia memilih untuk mengambil jurusan Komunikasi. Hal ini juga karena mereka memilih sesuai dengan kepribadian di dalam diri mereka masing-masing.

Saat ini Zaskia tengah duduk dan mengeluarkan buku yang biasanya ia gunakan untuk merangkum materi yang di sampaikan oleh dosen nya. Pada saat S¹, Zaskia sangat bermalas-malasan, tapi untuk kali ini berbeda. Ia mendengarkan arahan dan bimbingan dari dosen, bahkan tak jarang Zaskia bertanya atau menjawab pertanyaan dari dosen yang masuk. Hal ini juga membuat Fahmi bangga terhadap Zaskia.

"Lu hebat banget kia, walupun lagi hamil muda tapi tetap aktif di kampus" Puji salah satu teman Zaskia.

Mendapatkan pujian seperti itu, kia hanya melontarkan senyum tipisnya dan mengucapkan dalam hati "aku bisa begini karena dukungan mas Fahmi dan juga keluarga ku, dan tak lupa juga Allah yang selalu menguatkan ku dan menyakinkan bahwa diriku bisa melewati semua ini"

__________________________________________________

Assalamu'alaikum semua...

Kalian apa kabar?

Semoga selalu sehat ya, aamiin

Jangan lupa untuk terus baca dan vote cerita aku ya......

Terimakasih............






Halo Pak Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang