[ 10. Who Is It? ]

502 75 2
                                    


ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

~~

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

December

Kedua anak kembarnya tumbuh dengan baik, mereka telah menemaninya selama 1 tahun kini. Setidaknya Bulan lebih bersyukur karena semuanya lebih di permudah, meski harus jatuh bangun terlebih dahulu.

Hari ini adalah hari minggu, dimana Bulan memutuskan untuk membawa kedua anaknya ikut pergi ke Gereja bersama dengan Kakaknya. Banyak doa dan rasa syukur yang di sampaikan, saat setelahnya seorang hamba Tuhan menyampaikan khotbah firman Tuhan.

Puji Tuhan hidupnya jauh lebih baik dari sebelumnya, dimana saat ini Bulan telah diangkat untuk menjadi bagian dari Business Intelligence bukan lagi hanya pegawai biasa. Langit yang sudah mulai berkuliah, ia mengambil jurusan Bisnis Digital yang berada di Bandung, Langit bilang dia tidak ingin berkuliah diluar kota jauh dari keluarganya.

Sementara Bintang, semenjak dirinya di angkat menjadi ketua divisi. Dirinya memang sangat sibuk tetapi jangan salah pendapatannya cukup menjanjikan, kini bahkan Bintang sudah bisa membeli kendaraan mobil untuk keluarganya. Impiannya satu persatu terwujud, membeli mobil agar bisa membawa seluruh keluarganya telah tercapai. Seperti saat ini, dirinya sudah bisa membawa kedua ponakannya untuk bisa ikut pergi kemana saja.

Kegiatan ibadah telah selesai, Bulan menggendong Arche untuk di bawa keluar sementara Bintang menggendong Artlas. Lagu rohani terdengar, mengiringi para jemaat yang keluar dari dalam Gereja.

Bintang mengajak Bulan untuk mampir ke taman yang terletak dekat pada Gereja, hanya perlu menyebrang saja. Sekedar untuk berjalan-jalan saja menyenangkan kedua ponakannya, ajakan dari Bintang di iyakan oleh Bulan.

Arche bergerak-gerak memekik kesenangan berusaha memberi tahu pada Ibunya jika ia menginginkan sebuah balon yang berada di depan sana, menyadari jika anaknya tengah ingin sesuatu Bulan mengedarkan penglihatannya. "Apa sayang? Acrhe ingin― Oh Arche ingin balon itu ya?"

Anaknya hanya meresponnya dengan kata-kata yang tidak di mengertinya sembari memekik kesenangan.

"Kenapa Arche?" Tanya Bintang setelah sampai menghampiri Bulan yang berhenti, ia melihat Arche yang tidak bisa diam mengguncangkan tubuhnya.

"Arche sepertinya ingin balon, iya kan Arche yaa?" Jawab Bulan.

Mengangguk mengerti saat Arche masih saja memekik kesenangan, Binang akhirnya berusaha mengambil alih Arche pada gendongan Bulan "Biar Bang Bintang yang gendong, penjualnya berada di depan sana biarkan Arche dan Artlas lebih dulu pergi ke taman"

"Bang Bintang ga kerepotan?"

"Tidak tentu saja"

Bulan beralih pada Artlas yang sedari tadi hanya diam. "Artlas juga ingin balon sayang? Ibu juga akan belikan ya, tunggu sebentar" Ucapnya sembari mengelus lembut pipi Artlas.

"Hati-hati Bulan" Bintang berucap saat Bulan telah menjauhinya.

Sesampainya di tempat penjual balon, banyak anak-anak yang juga membeli balon tersebut. Senyuman Bulan mengembang, ia ikut memilih beberapa Balon untuk dibelinya.

"Alya beli satu saja nanti Bunda marah loh" Ucap seorang laki-laki yang di sampingnya.

Bulan semakin tersenyum mendengarnya, lucu sekali saat anak perempuan tersebut merengek tetap ingin membeli balon lebih dari satu. Tak berselang lama Bulan mencoba memperhatika anak perempuan tersebut tanpa sengaja tatapannya bersitatap dengan seseorang yang bersama anak perempuan tersebut, sesaat ingin berusaha ramah tetapi Bulan di terkejut tak kala ternyata yang tak sengaja di tatapnya adalah Jeffry.

MY MOON 2 | Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang