ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
~~ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Liburan sudah tiba, dimana Artlas dan Arche sudah selesai akan ujiannya, tinggal menunggu acara-acara perpisahan, dan sekarang keduanya di sibukan dengan mempersiapkan untuk masuk ke perguruan tinggi. Sore ini, dirinya ditemani oleh Anak perempuannya Eve, tak kala hari ini adalah hari weekend.
Mereka berdua tengah sibuk di dapur, karena tengah membuat Macaron permintaan Eve. Selain menyukai waffle ia juga begitu menyukai macaron makanan berbentuk bulat itu. Biasanya Eve akan membelinya, tetapi Ibu menawarkan akan membuatkan untuknya.
Tentu Eve senang, baru kali ini dirinya bisa merasakan bagaimana memasak bersama Ibu. Ternyata seru sekali, Eve begitu menyukai masak memasak tetapi dirinya tak bisa, beruntungnya sekarang ia sudah memiliki Bulan sebagai Ibunya.
Eve yang disibukan mengaduk adonan untuk isiannya, sementara Bulan tengah membentuk macaron tersebut. "Ibu, ini tidak diberi warna?" Tanya Eve.
Bulan menoleh sebentar, setelahnya menjawab. "Boleh saja, jika Eve memang menginginkannya."
"Warnanya terserah Eve apa boleh Bu?"
"Tentu sayang, Eve boleh memberinya warna sesukamu. Macaron ini milik Eve kan.." Jawab Bulan dengan tersenyum, kebiasaan Eve yang akan selalu meminta izin padanya.
Dengan senang Eve mengambil satu wadah untuk memisahkan beberapa adonan, dirinya ingin membuat dua warna. Bulan sedikit membantu Eve, tak kala terlihat kesusahan untuk menyendoknya. Eve menuangkan beberapa tetes warna, dirasa cukup dirinya kembali mengaduk adonan tersebut.
Setelah luaran macaron matang, Eve membantu mulai memberi isian untuk ditengah-tengahnya. Baru satu yang ia selesaikan, tetapi sudah langsung ia makan dengan sekali suapan, membuat Bulan hanya terkekeh. Eve sudah remaja, tetapi sifatnya masih terlihat seperti anak-anak, lucu sekali pikirnya. "Apa enak?" Tanya Bulan.
Eve mengangguk cepat, dengan mulut penuh yang berisi macaron tersebut. "Ibu, Terima kasih. Eve suka sekali, Eve akan memamerkannya pada Kak Artlas jika membuat macaron." Ujarnya.
"Nanti Kak Artlas akan merebutnya darimu."
"Akan Eve sembunyikan," Jawabnya dengan tertawa.
Dirinya disibukan dengan memasukan macaron yang sudah siap disebuah kotak khusus makanan, terlihat seperti yang biasa dirinya beli. Macaron buatan Ibunya, sangat-sangat cantik dirinya begitu suka membuatnya bersama Ibunya.
Tak lama, Bumi pulang. Dirinya sempat bingung karena ruang utamanya terlihat sepi, setelah melangkahkan kakinya menuju dapur, ia memukan istri dan Anak perempuannya disana.
Bumi lantas mendekat, suara Eve menyambutnya dengan riang. Ia menunduk untuk mengecup singkat kepala Anak perempuannya, setelahnya mendekat kepada istrinya yang tengah sibuk dengan mengaplikasikan krim macaron itu, dirinya mencium lama kening Bulan dengan sedikit memeluk pinggangnya.
"Daddy, lihat. Ibu membuatkan Eve macaron." Dirinya menunjukan apda Bumi, membuat Bumi ikut tersenyum riang karena mendapati Anaknya yang terlihat begitu berbahagia.
"Noo., Ibu hanya membantu, Eve yang membuat macaron itu." Bulan ikut menjawab dengan tersenyum bangga.
Bumi ikut bangga melihat Anaknya yang mulai melakukan hal-hal kesukaannya, sedari dulu Eve memang lebih tertarik untuk membuat makanan kesukaannya. "Daddy boleh memintanya? Pasti rasanya enak kan?"
"Tentu, karena yang membuat Ibu dan Eve jadi pasti enak. Tapi Eve tidak akan memberinya sekarang, Eve akan membagikannya nanti karena ini belum semuanya selesai." Celotehnya, Bumi senang karena kini dirinya bisa menikmati banyak waktu bersama Eve, ia bahkan baru mengetahui pada saat memusatkan hidupnya pada Anaknya, ia baru mengenal Eve jika sifat Anaknya yang begitu ceria dan selalu bersemangat akan hal yang disukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MOON 2 | Lizkook ✓
Fiksi Umum― Rasa rinduku padamu masih terus meluap-luap, menciptakan banyak kesedihan yang tak tertampung. Seolah-olah wajahmu masih terus terbayang berada di pikiranku. Hati ini berkata, sekeras apapun aku merasakan pahitnya rindu padamu, tak akan pernah ku...