~~Artlas Callidroi Mahasagara
Arche Callidroi Mahasagara"Please, don't take my sunshine away."
~~
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Bulan telah terbangun seusai melahirkan kedua putranya, ia telah di pindahkan. Di samping kanan dan kirinya, terdapat Ibu, Kakaknya dan juga Adiknya termasuk juga dengan kedua orang yang menemaninya sedari tadi Yesa dan Anin.
Raut wajah kedua teman kantornya sedari tadi sumringah, mengucapkan kata selamat padanya. Keduanya nampak tak sabar ingin bertemu dengan anak-anaknya, Bulan juga begitu ia tidak sabar ingin melihat kedua putranya.
Tadi ia hanya bisa menggendongnya sebentar, Bulan mengucap syukur karena telah di beri kekuatan untuk bisa melahirkan putra-putranya. Rasanya Bulan bahagia kini ia menyandang sebagai status seorang Ibu, walaupun tak menampiki sekelumat rasa kesedihan menghampirinya. Bulan berusaha menyingkirkan perasaan sedih yang dirasanya kini, ia ingin hari ini menjadi hari bahagia untuknya karena berhasil melahirkan dua buah hatinya.
Pintu kamar terbuka, beberapa orang termasuk juga dengan sang dokter hadir. Hanya saja kening Bulan mengerut saat yang di lihatnya hanya satu box bayi yang di dorong oleh perawat, ia berusaha sedikit bangkit dari tidurnya untuk memastikan jika yang di lihatnya benar. Perasaan cemas mulai muncul, mengapa hanya satu bayinya yang di bawa..?
Menyadari jika Bulan tengah kebingungan, Bintang memegang lengan Bulan untuk di tidurkan kembali karena kondisi Bulan yang masih belum baik. Ia bergumam sembari mengelus kepala Adiknya menenangkan "Yakin baik-baik saja-"
Box bayi yang di dorong kini telah berada di samping Bulan, ia menatap kearah anaknya yang tengah di ambil oleh seorang perawat untuk diberikan kepadanya. Bulan menerima dan menggendong bayinya, ia tersenyum "Hei bayii, ini Ibu.."
Mendengar ucapan dari Bulan membuat orang yang berada disana ikut tersenyum senang. Bulan mengelus pelan pipi anaknya, membuat bayi tersebut menggeliat pelan seolah tengah merespon kehadiran Ibunya. Masih sibuk dengan bayinya, hingga suara sang dokter membuatnya mengalihkan pandangannya.
"Perbedaan kelahiran mereka hanya berselisih waktu 10 menit, keduanya sama-sama berhasil untuk berjuang"
Bulan semakin tersenyum senang mendengarnya, ternyata kedua anaknya baik-baik saja "Tetapi Adiknya mengalami gangguan perkembangan pada paru-parunya, karena faktor ketuban pecah dini. Saat ini, saudara kembarnya berada di ruang khusus inkubator untuk menstabilkan saluran pernafasannya"
Kekhawatiran kembali dirasakan oleh Bulan "Apa anak saya akan baik-baik saja?"
"Tentuu- Anda perlu menjaganya, bayi tersebut nanti mungkin akan mempunyai penyakit bawaan pada paru-parunya atau gangguan pernafasannya" Jelasnya berusaha sedikit menenangkan Bulan.
Bulan menatap anak yang di gendongnya sebentar, ia kemudian menatap Ibunya dan Kakaknya "Aku ingin bertemu anak ku.." Lirihnya, rasanya air mata Bulan ingin kembali jatuh.
"Tunggu sedikit lagi agar kondisi anda sedikit pulih, dan silahkan untuk menyusuinya terlebih dahulu- Bayi anda baik-baik saja, hanya saja saat ini masih memerlukan bantuan oksigen untuk bernafas. Yakinlah setelahnya ia akan segera pulih.." Dokter yang menjawabnya, berusaha meyakinkan jika anaknya baik-baik saja. Setelahnya dokter berserta perawat yang ikut serta kini keluar dari ruangan, memberi waktu untuk Bulan dan yang lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MOON 2 | Lizkook ✓
Fiksi Umum― Rasa rinduku padamu masih terus meluap-luap, menciptakan banyak kesedihan yang tak tertampung. Seolah-olah wajahmu masih terus terbayang berada di pikiranku. Hati ini berkata, sekeras apapun aku merasakan pahitnya rindu padamu, tak akan pernah ku...