Jika ada kesalahan informasi tolong beri tau dan segera tegur yaa, biar segera aku perbaiki. Enjoy~ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
~~
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Bulan memandang khawatir kepada Arche yang memaksa untuk tetap masuk sekolah, untuk kedua kalinya Arche kembali demam dalam kurun waktu hampir dua minggu ini. Sementara itu Bulan juga menyiapkan semua kebutuhan yang sekiranya Artlas butuhkan selama berada di kota orang karena Olimpiade tingkat nasional ini, Bulan tidak bisa ikut serta untuk menemani Anaknya, terdapat penyesalan karena tidak bisa mendukung Artlas secara langsung.
Mereka bertiga tengah sarapan bersama, Bulan menyiapkan lauk yang diinginkan oleh Arche agar menambah nafsu makannya. Walaupun Arche sendiri telah mengatakan jika memang sudah lebih baik keadaannya, tetapi masih membuat Bulan khawatir. "Arche gapapa izin tidak masuk lagi hari ini, jangan dipaksain atuh"
"Udah baikan Ibu, Arche juga pengen nganter A'a disekolah" Jawab Arche, benar dirinya ingin melihat saat Kakaknya akan melakukan perjalanan. Tubuhnya memang sudah lebih baik, sepertinya jika terus menerus bermalas-malasan akan semakin lama dirinya sembuh pikirnya.
Tangan Bulan bergerak memeriksa suhu tubuh di kepala Arche, dirasanya memang tidak sepanas dua hari kemarin. Ia merasakan perbedaan yang ada pada wajah Arche hang sering kali membengkak. "Jika tidak kuat nanti pergi ke UKS, dan minta izin untuk pulang. Hari ini tidak perlu membawa motor, Ibu akan mengantar dan menjemput kalian berdua"
Artlas mengangguk setuju, memang awalnya ia akan membonceng Arche, jika dipikir lagi nanti sepulang sekolah Arche lah yang akan membawa motornya. Cukup berbahaya apalagi Adiknya masih belum sepenuhnya sehat, beruntungnya Bulan akan mengantar keduanya.
"A'a maaf Ibu tidak bisa secara langsung mendukungmu disana," Sesal Bulan kepada Artlas.
"Sudah sedari kemarin malam Ibu meminta maaf, padahal Artlas sudah mengatakan jika tidak masalah. A'a tau Ibu memang sibuk, apalagi kesehatan Arche masih tidak stabil― Jadi tidak masalah, Ibu mendoakan Artlas dari sini saja sudah sangat cukup." Ucap Artlas, berusaha menghilangkan rasa bersalah Ibunya.
"Ibu mendoakan yang terbaik untuk A'a, kerjakan sebisamu, apapun hasilnya nanti Ibu akan tetap bangga kepada Artlas." Ujar Bulan.
Beberapa hari ini dirinya cukup dibuat kepanikan karena Anak-anaknya, Arche yang juga tak kunjung sembuh, sudah ketiga kalinya Arche berobat dengan berbeda dokter untuk dapat sembuh. Sementara itu, Artlas juga sempat sakit, ikatan antara saudara kembar, biasanya jika salah satu dari mereka merasakan sakit tak lama kembarannya akan ikut sakit, seolah memang selalu berbagi beban bersama. Beruntungnya Artlas sakit tidak lama, karena memang kurang tidur faktor seringnya ia belajar.
Selama merawat kedua anaknya, apalagi kini mereka sudah semakin tumbuh dewasa. Hal yang membuat Bulan diujung kepanikan adalah saat dimana keduanya sama-sama sakit, semua ketakutan dan kebingungan menjadi satu. Apalagi kini ia hanya tinggal bersama kedua anaknya, sangat membuatnya khawatir untuk meninggalkan anak-anaknya sendiri.
Berakhir kini Bulan mengantar kedua Anaknya pergi kesekolah, dirinya beberapa kali berucap kepada Arche masih berusaha membujuk satu anaknya itu untuk tidak masuk, tetapi Arche masih keras kepala dan tetap pada pendiriannya untuk masuk sekolah.
"A'a langsung perjalanan?" Tanya Bulan saat melihat banyak mobil didalam area sekolah.
"Ikut upacara sebentar, abis itu baru perjalanan"
"Ibu benar-benar menyesal tidak bisa ikut." Bulan seolah masih menyesal karena tidak bisa ikut serta, apalagi saat melihat beberapa orang tua yang menemani Anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MOON 2 | Lizkook ✓
General Fiction― Rasa rinduku padamu masih terus meluap-luap, menciptakan banyak kesedihan yang tak tertampung. Seolah-olah wajahmu masih terus terbayang berada di pikiranku. Hati ini berkata, sekeras apapun aku merasakan pahitnya rindu padamu, tak akan pernah ku...