"Entah kenapa aku selalu ingin tersenyum di hadapannya. Ini cinta atau hanya sekedar suka?"
-Sagara Dirga Dewantara."Kamu?" tanya perempuan itu heran sambil menatap Sagara.
Sagara tersenyum tipis, "Apa kabar?" tanya Sagara.
"Baik, kamu mau ambil jaket kamu ya," ujar perempuan di depannya.
"Oh enggak," jawab Sagara.
"Aku boleh beli kue-nya?" tanya Sagara.
"Oh boleh silahkan," jawab perempuan itu sambil mengambil kue di dalam box nya.
Perempuan itu menyodorkan tangannya untuk memberikan kue pesanan milik Sagara.
Sagara menerima kue itu, "Makasih, ini uangnya," balas Sagara sambil memberikan uang.
"Gapapa ini gratis buat kamu karena udah tolongin aku," jawab perempuan itu.
Sagara tersenyum tipis, "Kalo gitu makasih atas kue-nya," kata Sagara.
Sagara dan perempuan di samping sedang duduk di kursi tepi jalan sana.
"Kamu baru pulang sekolah ya," ujar perempuan itu.
"Eh iya, kamu ga sekolah?" tanya Sagara.
"Enggak, aku bantu Ibu aku," jawab perempuan itu seraya tersenyum.
"Maaf ya," kata Sagara.
"Gapapa," jawab perempuan itu.
"Kalo boleh tau nama kamu siapa?" tanya Sagara sambil menatap perempuan di sampingnya.
"Aku Arunika, kamu?" jawab Arunika sambil menyodorkan tangan untuk berkenalan seraya tersenyum.
"Namanya indah," batin Sagara.
"Aku Sagara," ujar Sagara sambil membalas tangan Arunika seraya tersenyum.
"Udah mulai sore pulang yuk, biar aku antar," ajak Sagara.
"Gapapa aku pulang sendiri aja, takut repotin kamu," jawab Arunika.
Suara gemuruh petir terdengar, langit yang semula terang kini kian menggelap.
"Udah mendung. Ayo," ajak Sagara sambil menarik tangan Arunika untuk beranjak dari duduknya.
Sagara menarik tangan Arunika untuk mendekat ke motornya. Rintik demi rintik hujan mulai membasahi tanah.
"Kamu bawa jaket aku gak?" tanya Sagara sambil melindungi kepala Arunika dengan kedua tangannya.
"Oh iya ini aku bawa," balas Arunika sambil mengambil jaket hitam milik Sagara dan memberikannya pada Sagara.
Sagara menerima jaketnya, "Ini kamu pake ya, nanti kamu sakit," kata Sagara sambil memakaikan jaket hitam miliknya ke kepala Arunika agar Arunika tidak kehujanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Kita Kala Itu
Teen FictionAsa yang di jadikan nirwala kini menjadi lara yang amerta. Ketika pemilik nayanika meminta bahagia tapi takdir berkata tidak. Ketika yang di harapkan adalah sebuah kebahagian tapi yang datang malah sebuah luka yang membekas dalam jiwa. _____________...