Awal Savandra🌷

292 110 53
                                    

"Jika kasih sayang Ayah akan tetap sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kasih sayang Ayah akan tetap sama. Bagaimana kalo sudah ada keluarga baru yang akan membuat kasih sayang itu berbeda?"
-Vanilla Aletta

"Dari mana saja kamu?" bentak laki-laki yang berdiri di hadapan Sagara. Tatapannya sangat tajam, tangan laki-laki itu terus mengepal.

"Pulang sekolah," jawab Sagara.

"Dari kemarin kemana aja kamu?" tanya Laki-laki di depannya yang ternyata adalah Ayah tiri sagara. Dia Wiliam Fernando Ayah tiri Sagara.

"Kamu sudah ga betah di rumah hah?" lanjut Wiliam.

"Maaf Ayah," jawab Sagara.

"Sagara ijin ke kamar," ujar Sagara sambil melangkah pergi meninggalkan Wiliam yang sepertinya di penuhi kekesalan dalam hatinya.

Selangkah demi langkah Sagara menaiki tangga menuju kamarnya. Di sekelilingnya di penuhi foto pernikahan Wiliam dan Shintya. Rumah milik Ayah tirinya megah bak istana seperti rumah Sagara yang dulu.

Sagara melangkah menuju pintu kamarnya. Matanya Melirik sebuah foto yang terpajang di sebuah laci dekat pintu kamarnya. Itu adalah foto Sagara, Shintya, Wiliam dan anak kandung Wiliam sekaligus Kaka tiri Sagara. Seulas senyum tipis muncul dari bibir Sagara saat melihat sosok anak kecil yang sedang menggendong dirinya sambil tersenyum.

"Gara sini main sama Abang,"

"Liat ini gambar kita,"

Sagara tersadar dari lamunannya, tidak tau kenapa ia ingat sosok anak laki-laki itu. Sagara menghela nafas pelan. Sagara melangkah masuk ke dalam kamarnya, ia melihat isi kamarnya. Rupanya semua pajangan dan isinya masih tertata rapih di tempatnya. Foto-foto sejak SMP bersama kedua sahabatnya tertata dengan rapih di meja belajar milik Sagara begitupun foto Sagara dengan anak laki-laki itu. Pajangan koleksi mainan jaman dulu sangat rapih, di tambah dengan gitar favorit sagara yang tersimpan rapih di pojok sana. 

Sagara membaringkan badannya di kasur empuk miliknya. Rasanya ia tidak mau bangun dari tempat ini. Sagara memejamkan matanya sebentar untuk mengistirahatkan badannya. Belum lama Sagara beristirahat, ponselnya sudah berbunyi.

Sagara mengambil ponselnya dan melihat sebuah nontifikasi chat dari grup sahabatnya. Pasti mereka ingin mengajak keluar, Sagara sudah tau semua prilaku yang sering di lakukan dua sahabatnya itu.

Savandra

Vanilla
Gara, Andra jalan-jalan yuk.

Dramon
Kemana Letta?

Kemana??

Luka Kita Kala Itu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang