Berbohong

96 61 12
                                    

"Pencinta senja itu pergi, tapi dia memberi kenangan yang masih melekat di hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pencinta senja itu pergi, tapi dia memberi kenangan yang masih melekat di hati."
-Andra Mahesa Sebastian.

"Angkat dong," ucap Vanilla.

"Iya kenapa Letta?" tanya Andra.

"Akhirnya, Dra ada yang kirimin gue paket misterius," jelas Vanilla.

"Apa? Lo tau siapa pengirimnya?" tanya Andra.

"Engga Dra," balas Vanilla.

"Gue takut..." lirih Vanilla.

"Tenang Van, sekarang lo tenang dulu besok di sekolah jelasin kek kita," ujar Andra.

"Sekarang pastiin jendela kamar lo udah di kunci," lanjutnya.

"Udah Dra," jawab Vanilla.

"Sekarang lo tenangin diri lo. Jangan sampe lo ga tidur, udah sekarang lo tidur," pinta Andra.

"Iya Dra," balas Vanilla.

"Lo tenang Aletta kita bakal jagain lo. Good night," ucap Andra seraya mematikan sambungan telponnya.

Vanilla menghela napas pelan, rasanya baru kali ini dirinya seperti ini. Akhir-akhir ini kenapa banyak yang terjadi? Sudahlah Vanilla pikirkan saja besok. Vanilla membaringkan tubuhnya di tempat tidur untuk beristirahat. Vanilla mulai memejamkan matanya untuk tidur.

Di tempai lain, Andra yang sedang duduk di kursi sambil melamun. Rasanya malam ini begitu sepi untuknya, tapi bukankan ia sudah terbiasa kesepian?

Sorot mata Andra tertuju pada frame foto di meja belajar miliknya. Sudut bibirnya terangkat saat melihat foto dirinya dan seorang perempuan di sampingnya.

Kenangan masa lalu terlintas di benaknya. Dulu Andra sangat bahagia ketika bersama--Azalea Calista perempuan yang selalu ada di samping Andra. Ia kembali menatap frame foto itu, senyumnya manis dan tulus. Andai saja waktu bisa di ulang, Andra ingin kembali ke masa itu.

Andra mengambil frame foto itu, "Gue kangen," tutur Andra.

Andra sangat mengingat dimana ia sangat bahagia ketika bersama Azalea. Azalea hanya perempuan pencinta senja, tapi menurut Andra keindahannya mengalahkan senja.

Andra tersenyum tipis, semua kenangan teringat di benaknya. Senyumnya, suara dan tingkah lucu Azalea masih teringat di benak Andra. Azalea adalah perempuan pertama yang membuat Andra mengenal apa itu arti kebahagiaan.

"Tian lihat itu senjanya indah sekali."

Suara lembutnya masih melekat dalam benaknya. Mungkin di setiap pertemuan pasti selalu ada perpisahan. Ketika takdir yang membuat bahagia, terkadang ia juga memberi luka. Andra mengingat saat pertama kali ia bertemua dengan Azalea, ia ramah dan ceria. Ketika matanya bertemu dengan netra coklat Azalea rasa hangat selalu berdesir dalam hatinya.

Luka Kita Kala Itu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang