"Senja di sore hari begitu indah. Seperti perempuan yang aku temui untuk pertama kalinya."
-Alaska Baskara Mahendra."Mah..Letta takut..." lirih pelan Vanilla.
Setengah jam berlalu, Vanilla masih terkapar di lantai toilet. Sekujur badannya gemetaran, keringat dingin menjalar di tubuh Vanilla.
Di benaknya terpikirkan kejadian kelam malam itu. Vanilla terus merintih meminta tolong.
"Tolong..." Lirih Vanilla.
"Letta, di sini ya. Letta jangan keluar,"
"Tapi..."
"Letta dengerin Mama, jangan keluar sebelum Ayah kamu pulang,"
"Mama percaya sama Letta,"
Kejadian itu sangat terbayang di benaknya. Suara-suara malam itu terus terdengar di telinga Vanilla.
"Mama, Letta takut.."
"Tolongin Letta..."
Di tempat lain, Andra dan Alaska yang sedang menunggu Vanilla. Sedari tadi Vanilla tak kunjung kembali.
"Dra, gue ke toilet dulu," ucap Alaska.
"Oke, sekalian lo liat ada Letta ga. Gue mau ke ruangan OSIS dulu," jawab Andra.
Alaska pergi meninggalkan Andra. Ia berjalan menuju toilet sekolah.
"Tolong.."
Alaska melihat sekeliling toilet, sepertinya ia mendengar suara orang meminta tolong. Alaska berjalan ke setiap pintu toilet di sana.
Alaska menyadari salah satu pintu toilet terkunci.
Alaska menggedor-gedor pintu toilet itu. "Siapa di dalam," seru Alaska sambil berusaha mendobrak pintu toilet itu.
Pintu toilet itu tebuka, Alaska tersentak kaget. Sorot matanya membulat karena melihat seseorang yang terkapar lemas di lantai.
"Van, Vanilla. Lo kenapa?" tanya Alaska sambil berusaha membangunkan Vanilla. Tubuh Vanilla gemetaran, keringat dingin menjalar di tubuhnya.
"Vanilla, bangun," ucap Alaska sambil menyingkirkan anak rambut di wajah Vanilla.
"Mama Letta takut..." rintih Vanilla.
Alaska langsung membawa Vanilla dan tergesa gesa ke UKS. Alaska berjalan dengan cepat sambil membawa Vanilla.
Vanilla sedikit tersadar, samar-samar ia melihat laki-laki yang sedang membawanya. Raut wajahnya terlihat sangat panik.
"Alaska?" batin Vanilla.
Alaska membaringkan Vanilla, ia mengambil sebuah minyak kayu putih dan mendekatkannya ke hidung Vanilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Kita Kala Itu
Ficção AdolescenteAsa yang di jadikan nirwala kini menjadi lara yang amerta. Ketika pemilik nayanika meminta bahagia tapi takdir berkata tidak. Ketika yang di harapkan adalah sebuah kebahagian tapi yang datang malah sebuah luka yang membekas dalam jiwa. _____________...