Part 5

175 5 0
                                    

Saat ini rafasya tengah dihukum hormat ke bendera karena membolos di pelajaran pak rifki dan tentu saja ia tak sendiri mengingat kemarin bahwa bukan dia saja yang membolos dipelajaran pak rifki melainkan juga ada liam dan dafiq.

Mereka sudah dihukum selama dua jam dan rafasya rasanya ingin berlari ke arah kantin daripada harus hormat sampai bel istirahat pertama berbunyi akan tetapi mereka bertiga tengah diawasi oleh guru paling galak di sekolah mereka yaitu pak anwar.

"Pak tolong kasih istirahat dong, 15 menit aja gitu. Boleh ya pak?" Ucap rafasya yang sudah lelah dan merasa bahwa matahari saat ini semakin panas.

Sang guru pun melihat ke arah jam dan ternyata 20 menit lagi bel istirahat akan berbunyi karena kasihan sang guru pun akhirnya mengizinkan mereka untuk istirahat lebih cepat dari yang lain.

"Baiklah kalian boleh istirahat dan berhubung sudah mendekati bel kalian tidak perlu melanjuti hukuman kalian..."

"Dan jangan ulangi lagi karena hukuman yang diberikan akan lebih berat dari ini yaudah kalo gitu saya permisi" Ucap sang guru lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

"BAPAK MAKASIH" Ucap rafasya dengan keras dan setelahnya ia langsung berjalan kearah pohon besar untuk berteduh dari panasnya matahari.

Liam dan dafiq pun menyusul rafasya yang tengah bersandar di pohon tersebut.

"Wah gila panas banget! gak kuat gua"

"Kalo tau bisa minta istirahat udah dari tadi njing gua minta" Ucap dafiq dengan kesal.

"Ya kenapa gak lo pinta njir?" Tanya liam yang menidurkan tubuhnya dengan tangan yang ia jadikan sebagai bantalan.

"Takut gua bege kan lo tau pak anwar orang nya gimana bisa-bisa malah ditambahin"

Tak berselang lama datanglah seorang siswi yang mereka yakin ialah adik kelas.

"Kak liam ini aku beliin air minum buat kakak, tolong diterima ya" Ucap sang siswi tersebut yang bername tag safina sambil menyerahkan sebotol air dingin kehadapan liam.

"Eh iya makasih, duh jadi repotin"

"Gak ngerepotin kok kak hehe, yaudah kalo gitu saya permisi ya kak" Ucap siswi tersebut lalu pergi meninggalkan mereka bertiga dengan bersemu merah.

"Perhatian banget sih dek ampe dibeliin air segala, aa sampe terharu lho" Canda dafiq dengan keras yang tentu saja masih bisa didengar oleh siswi tersebut.

"Lebay lo"

"Iye deh yang sekarang mah udah ada penggemarnya, gua mah bisa apa. Cuma remahan rengginang"

Liam hanya abai saja perkataan dafiq lalu ia menoleh ke arah rafasya yang tengah memejamkan matanya.

"Lo mau? Belum gua buka" Ucap liam sambil menyenggol rafasya dengan pelan.

Rafasya membuka matanya dan melihat botol minum tersebut udah ada dihadapannya.

Rafasya langsung saja mengambil botol minum tersebut lalu meminumnya dengan cara meninggikan kepalanya agar botol minum tersebut tidak bersentuhan dengan bibirnya.

"Wah gila langsung seger banget tenggorokan gua, makasih ya bro"

Setelahnya liam pun meminum air tersebut tanpa mempedulikan dafiq yang dari tadi menatapnya.

"Jahat banget lo sat gak nawarin gua minum"

Liam yang sudah menghabiskan minuman tersebut menjadi tersedak karena mendengar ucapan dafiq.

"Yah daf udah abis hehe, gua beliin yang baru aja deh ya"

Dafiq hanya mendengus kesal mendengar jawaban liam.

SKIP HARI

Hari ini adalah hari rabu yaitu jadwal mereka pendidikan jasmani anak-anak sedang bersiap mengganti pakaian mereka dengan pakaian olahraga.

Saat sudah selesai mereka berkumpul dilapangan dan diinstruksikan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu lalu dilanjut dengan berlari mengitari lapangan sebanyak 5 kali.

Rafasya saat ini sedang duduk dibangku sekitaran lapangan dengan mendongakkan kepalanya keatas dan menutup matanya guna menghalau silau lalu mengatur nafasnya.

Tiba-tiba ia merasa ada yang menghalangi pemandangannya lalu ia membuka mata dan mendapati biantara didepannya dengan membawa sebotol air putih.

"Ngapain lo disini njing?" Ucap rafasya yang mengerutkan alisnya.

"Ca diminum dulu jangan banyak nanya" Jawab biantara yang masih menyodorkan botol minum tersebut.

"Makasih" Ucap rafasya lalu mengambil botol minum tersebut dan meminumnya.

"Gua tadi mau ke ruang guru tapi pas liat lo lagi lari gua sekalian beli air putih dikoperasi buat lo" Jawab biantara yang masih memandangi rafasnya yang tengah minum.

"Oh yaudah sono lo balik anjing nanti dicariin sama guru lo" Ucap rafasnya dengan membuat gestur mengusir setelah selesai meminum minuman pemberian biantara.

"Iya-iyaa gua balik, jangan lupa dihabisin minumannya kalo butuh apa-apa panggil gua aja" Setelah mengucapkan itu biantara pun langsung melenggang pergi untuk kembali ke kelasnya.

"Priiit....." Bunyi peluit pun terdengar anak-anak yang sedang mengistirahatkan badannya berjalan untuk menghampiri sang guru.

Lalu sang guru pun menjelaskan materi kali ini dan materi kali ini adalah sepak bola untuk itu sang guru sengaja membagi hari nya.

Jadi hari ini untuk anak laki-laki bermain sepak bola dan minggu depan untuk anak perempuan yang bermain sepak bola.

Pak ari membagi tim nya menjadi dua yaitu di tim pertama terdiri dari arkan, barra, liam, radit, rayan, fedie, dan arya. Lalu di tim kedua terdiri dari dafiq, haidar, hazel, nawfa, yafizhan, rafasya dan satya.

Setelah pembagian tim selesai anak-anak pun pergi ketengah lapangan untuk memulai permainan, dan dipermainan kali ini akan ada 3 ronde dengan score 10.

Di babak pertama dimulai terlebih dahulu oleh tim kedua dan permainan pun menjadi sengit karna masing-masing tim yang pasti menginginkan kemenangan.

Terdengar sorakan dari beberapa siswi yang menonton dan sorakan didominasi oleh adik kelas yang menonton permainan mereka melalui jendela kelas mereka.

"WOAHHH KAK LIAM SEMANGATTT!!"

"KAK LIAM IHACOYYY!"

"KAK LIAM GANTENG BANGET"

"Kak liam anjing jangan ganteng-ganteng dong kan gua jadi makin suka"

"KAK LIAM LO KEREN BANGET BANGSAT"

"KAK LIAM SEMANGAT KITA DUKUNG KAK LIAM PASTI MENANG"

Dan masih banyak lagi sorakan yang ternyata sorakan tersebut lebih mengarah ke liam daripada permainan.

liam yang mendengar sorakan pun hanya abai dan fokus ke permainan dan score sekarang adalah tim dua 8 dan tim satu 9.

Bola kini berada di liam dan kemenangan sudah mulai terlihat dengan liam yang sangat mudah menghindari lawan yang berusaha menghalangi dan ya benar saja tim satu menang dengan liam yang memasukkan bola score terakhir ke gawang lawan.

Sorakan terdengar semakin nyaring dan para siswa disuruh beristirahat oleh pak ari untuk melanjutkan babak kedua nanti.

——— ••• ———

TBC~
Don't forget to vote and comment
I hope you guys like it haha

••• San •••

Do i love him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang