Tak terasa bel istirahat kedua pun berbunyi dengan nyaring.
Beberapa siswa pun mulai meninggalkan kelas.
Rafasya yang sepanjang pelajaran hanya tertidur pun perlahan membuka kelopak matanya.
Rafasya menegakkan tubuhnya lalu melirik kearah liam yang masih menulis dibuku catatannya.
Ia sudah tidak melihat kehadiran arya disana lalu rafasya pun menyentuh pundak liam dengan pelan.
"Lo gak istirahat?" Tanya rafasya pelan.
Bukannya menjawab pertanyaan rafasya, liam malah lebih memilih untuk menutup bukunya lalu bangkit dari duduknya.
"Ayok ke kantin, lo belum makan dari istirahat pertama" Ucap liam sembari menarik paksa rafasya agar bangun dan mengikutinya berjalan.
"Lepasin, gua bisa sendiri sialan!" Berontak rafasya berusaha melepaskan tarikan tangannya dari liam.
Tiba-tiba saja liam memberhentikan jalannya lalu menatap kearah rafasya.
"Sepertinya mulai sekarang kita harus membuat kesepakatan untuk tidak berbicara kasar saat sedang bersama" Ucap liam yang mulai melepaskan tangannya dari genggaman rafasya.
"Kalo gua gak mau gimana?" Balas rafasya dengan nada menantang sembari melipatkan kedua tangannya diatas dada.
"Harus dapat hukuman, lo berani?" Jawab liam lalu mendekatkan tubuhnya kearah rafasya sembari tersenyum miring.
"Siapa takut, sebut aja hu-"
"Berciuman dipublik" Potong liam dengan cepat.
"Anjing?!" Belum sempat melanjutkan umpatannya bibir rafasya sudah dibungkam dengan ciuman kecil yang diberikan oleh liam.
Liam pun memundurkan wajahnya dan ia terkekeh kecil melihat reaksi yang diberikan rafasya saat ini, sangat lucu.
"Apa kurang jelas kesepakatan kita barusan?"
"Gua gak nyangka lo bakal senekat ini dihadapan umum" Ucap rafasya.
"Kenapa tidak, lo ngerasa kurang? Atau haruskah kita bukan hanya sekedar ciuman melainkan saling lumat" Balas liam sembari tersenyum tengil dengan menaik turunkan alisnya menggoda rafasya.
"Jauh-jauh lo dari gua orang mesum" Ucap rafasya menatap liam dengan pandangan jijiknya lalu berjalan meninggalkan liam.
Tentu saja liam yang menyadari dirinya ditinggal pun langsung menyusul rafasya dan memeluknya dari belakang hingga sang empu meronta-ronta untuk dilepaskan.
Tentu saja semua pemandangan itu tidak luput dari siswa siswi yang berada di koridor.
Beberapa dari mereka menatap iri tak suka kearah mereka namun ada juga beberapa yang menatap mereka dengan pandangan gemas.
Sesampainya dikantin mereka berdua pun langsung saja berjalan menuju meja kosong.
"Mau makan apa sayang? Mau nasi goreng?"
"Apa aja terserah lo"
"Oke, tunggu sini bentar ya cantik" Ucap liam lalu berjalan meninggalkan rafasya sendirian.
Sembari menunggu liam yang sedang memesan rafasya pun memainkan handphonenya untuk menghilangkan rasa bosan.
Namun dirinya malah mendengar kata-kata yang sangat membuatnya risih dan juga kesal dari beberapa siswi yang sedang membicarakan hal buruk tentang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do i love him?
RomanceLiam adalah seorang ketua kelas secara tidak sadar ia menyukai salah satu anak berandal yang ada di kelasnya yaitu Rafasya dan ia hanya mengalihkan perasaannya tersebut dengan menyukai seorang guru muda baru disekolah nya namun semakin ia alihkan ra...