Part 17

106 4 0
                                    

Rafasya yang sedang asik dengan pikirannya tentang ingatannya yang semalam namun ia disadarkan oleh bel pelajaran pertama yang berbunyi lalu setelahnya tidak lama sang guru sekaligus wali kelasnya pun datang akan tetapi ia tidak sendiri sang guru membawa seorang gadis muda yang ia duga bahwa ia adalah murid baru.

"Baik anak-anak hari ini kalian kedatangan teman baru silahkan perkenalkan diri kamu"

"Hai semuanya salam kenal aku Abigail ruby faith biasa dipanggil ruby dan aku pindahan dari Surabaya semoga kita menjadi teman baik, mohon bantuannya"

"Ruby kalau ada yang ingin ditanya kamu bisa bertanya kepada liam karena dia adalah ketua kelas disini dan liam akan mengajak mu mengelilingi sekolah untuk lebih mengenali area sekolah ini bailah kalau sudah jelas san silahkan duduk di samping julie ya" Julie yang merasa namanya disebut pun mengangkat tangan lalu ruby pun berjalan ke tempat duduknya.

Setelah itu jam pelajaran pun berjalan sebagaimana biasanya dan tak terasa bel istirahat pertama pun berbunyi anak-anak berjalan kearah keluar kelas begitupun dengan rafasya namun ia melupakan handphonenya yang ia taruh didalam tas.

"Eh gua balik kelas bentar ya hp gua ketinggalan nanti gua nyusul oh iya sekalian nitip pesan nasi goreng ya minumnya samain aja kayak punya lo" Setelah mengucapkan itu rafasya berlari meninggalkan arya yang menatapnya dengan malas lalu kembali berjalan ke arah kantin.

Rafasya pun memasuki kelas lalu melihat liam yang saat ini tengah membereskan mejanya dan memasukkan beberapa buku.

"Kenapa balik lagi?" Tanya liam kepada rafasya yang membuka tasnya.

"Hp gua ketinggalan" Jawab rafasya lalu setelahnya ia menemukan handphonenya sampai suara seorang wanita mengalihkan atensi mereka berdua.

"Liam bisa temenin gua keliling sekolah gak?"

Ternyata suara tersebut milik ruby yang menatap ke arah liam, menyadari ada orang disamping liam ruby pun menjulurkan tangannya.

"Hai gue ruby, eumm lo..?" Tanya ruby yang masih menjulurkan tangannya.

"Rafasya" Jawab rafasya sembari membalas uluran tangan ruby.

"Mau keliling sekarang? Ayo gua lagi gak sibuk kok, gue duluan ya" Ucap liam setelah berpamitan dengan rafasya lalu mengajak ruby untuk berkeliling.

Rafasya yang melihat hal tersebut merasa hatinya panas namun ia abai akan hal tersebut lalu setelahnya ia pun berjalan keluar kelas untuk menyusul arya.

DITEMPAT LIAM

Saat ini liam tengah berjalan di pinggir lapangan bersama ruby disepanjang perjalananan hanya diisi oleh obrolan mereka.

"Lo dari tadi gue liat kok kadang bengong mulu, mikirin apaan?" Ucap ruby sambil menyenggol lengan kanan liam dengan keras yang tentu saja membuat sang empu mengaduh sakit.

"Aduh! Sakit njir" Jawab liam sambil mengelus lengannya yang sakit liam jadi berpikir dia ini sebenarnya cewe atau cowo sih covernya doang cewe tetapi kekuatannya kayak cowo.

"Ya elo habisnya dari tadi bengong mulu njir kesel gua liatnya lagian emang lo mikirin apaan sih?" Ucap ruby dengan kesal.

"Mikirin rafasya"

"Kenapa emangnya dengan rafasya? Lo suka?"

"Gua juga gak tau sama perasaan gua sendiri"

"Coba ceritain apa yang mengganggu pikiran lo siapa tau gua bisa kasih saran"

"Belom lama ini gua gak sengaja ngecium dia dikamarnya saat kerja kelompok tapi dengan bodohnya gua kehilangan kendali dengan melumat bibirnya gua udah minta maaf sih tapi tetep aja kayak masih ada yang janggal apalagi setelah kejadian itu dia jadi lebih pendiem menurut lo kenapa gua bisa ngelakuin itu?"

"Karna lo suka sama dia tapi tanpa lo sadari coba lo pikir-pikir deh pas lo dideket dia perasaan lo jadi tenang dan senang gak?" Tanya ruby kepada liam yang hanya dibalas anggukan oleh liam.

"Terus kalo liat dia deket sama yang lain lo bakal ngerasa marah dan cemburu?" Lagi-lagi ucapan ruby hanya dibalas anggukan oleh liam.

"Dan yang terakhir apa lo akan marah kalau ada yang ngusik dia?" liam lagi-lagi menjawab pertanyaan ruby dengan anggukan.

"Itu tandanya lo suka sama rafasya"

"Tapi gua suka bu mia gua bisa merasakannya kok pas pertama kali melihatnya"

"Rasa suka yang lo rasain saat bertemu bu mia itu adalah rasa kagum bukan perasaan cinta, coba lo inget-inget lagi ada kah hal yang membuat lo sakit hati seperti teriris-iris karena bu mia?" Pertanyaan ruby hanya dijawab gelengan oleh liam.

"Gua ngerasain sakit saat tahu bu mia sudah memiliki tunangan tapi entahlah rasa sakitnya hanya sebentar"

"Ya itu artinya lo gak suka sama bu mia bodoh lo itu sukanya sama rafasya gimana sih, udah ngelumat bibir anak orang sembarangan masih aja mau denial" Ucap ruby dengan kesal lalu menoyor pala liam dengan kencang.

"Aduh! Sakit anjir seneng banget lo ngelakuin kekerasan kayaknya" Ucap liam dengan kesal sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri.

"Ya habisnya gua gregetan punya sepupu kok bego banget sih" Yah ruby dan liam adalah sepupu dari keluarga ayahnya hal itulah yang menyebabkan kenapa liam dapat menceritakan masalahnya kepada ruby tanpa adanya kecanggungan.

Ruby lalu berjalan meninggalkan liam yang mengadah kesakitan dan liam yang melihat ruby pergi meninggalkannya pun pergi mengejarnya.

——— ••• ———

TBC~
Don't forget to vote and comment
I hope you guys like it haha

••• San •••

Do i love him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang