Part 14

133 4 0
                                    

Rafasya sedang berjalan menuju ke arah kantin untuk mengisi perutnya yang sudah lapar.

Sesampainya dikantin ia pun berjalan ke kedai mang ujang untuk memesan makanan setelah ia mendapatkan makanannya rafasya berjalan untuk mencari kursi kosong buat dia duduki.

Suapan pertama pun dia masukkan ke dalam mulut dan tepat setelahnya bel istirahat pun berbunyi namun saat ia hendak memasukkan lagi suapan tersebut ke dalam mulutnya dia dikejutkan oleh tepukan dipundaknya setelah itu ia menoleh dan mendapati bahwa pelaku penepukan ialah arya.

"Udah makan aja lo setelah menghilang selama 3 jam" Ucap arya lalu setelahnya ia berjalan untuk duduk didepan rafasya.

"Anjing! Sialan ngagetin aja lo setan" Ucap rafasya lalu kembali memasukkan makanannya yang tadi sempat tertunda.

"Lo di rooftop lama banget ngapain aja njir ampe ngelewatin istirahat pertama padahal biasanya paling gercep kalo udah denger bel istirahat" Balas arya lalu mengambil kerupuk yang disediakan diatas meja.

"Biasalah tidur ngantuk banget gua anjing semalem gua sama satya abis push rank sampe subuh" Jawab rafasya lalu kembali memakan makanannya.

"Tadi lo dicariin sama si liam terus gua bilang aja lo mau ke rooftop emangnya lo abis ngapain ampe bisa dicariin tuh bocah?" Ucap arya yang masih sibuk memakan kerupuknya.

"Sialan ternyata elo yang ngasih tau dia kalo gua ada di rooftop" Ucap sambil memukul lengan arya dengan kencang.

"Aduh! Sakit anjing lo kenapa dah gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba mukul" Balas arya sambil mengelus lengannya dengan pelan lalu meringis menahan rasa sakit.

"Asal lo tau yah gara-gara elo gua harus tertidur dipundaknya dia dan yang lebih menyebalkan dia tuh minta gua buat makasih ke dia dengan nada yang lembut" Ucap rafasya lalu meminum minumannya dengan perasaan yang kesal.

"Yaelah gua kira apaan lebay banget sih lo biasa juga suka begitu ke gua kalo ga bian" Balas arya lalu mengambil handphonenya untuk ia mainkan.

"Yah beda dong itu kan kalo ke elo atau ga bian bukan ke dia dan lo tau seberapa malunya g-eumphh" Ucapan rafasya terhenti saat arya meletakkan telapak tangannya ke mulut rafasya guna untuk membuat mulut itu diam dan tidak berbicara.

"Sstt... Berisik mending lo makan aja deh yang bener jangan kebanyakan bacot dah ya gua mau beli minum dulu haus" Ucap arya lalu melepaskan telapak tangannya dari mulut rafasya setelah itu ia pergi berjalan untuk memesan minum.

"Sialan" Ucap rafasya yang ia berikan kepada arya.

"Aca"

rafasya yang merasa dirinya dipanggil pun menoleh dan mendapati bahwa yang memanggilnya barusan ialah biantara.

Biantara berjalan kearah rafasya lalu duduk disamping rafasya.

"Lo kemana aja dari tadi gak keliatan?" Tanya biantara kepada rafasya.

"Ketiduran dia di rooftop abis bergadang sampe subuh" Jawab arya tiba-tiba saat sudah berada di depan rafasya.

"Napa jadi lo yang jawab bego kan yang ditanya gua" Ucap rafasya kesal kepada arya yang selalu saja menyela pembicaraannya, arya hanya menghiraukan perkataan rafasya lalu kembali duduk didepan rafasya dan setelahnya ia memainkan handphonenya.

"Bergadang lagi? Hah... Jangan keseringan bergadang gak baik" Ucap biantara lalu mengelus pucuk kepala rafasya dengan lembut.

"Iya-iyaa nanti gua usahain tapi nggak janji hehe" Balas rafasya sambil memberikan cengirannya kepada biantara.

Arya yang melihat adegan didepannya hanya memutarkan matanya dengan malas "Dasar, tadi bilangnya malu kalo berbicara nada lembut eh sekarang tanpa diminta malah udah bicara nada lembut duluan" Rafasya yang merasa bahwa dirinya disindir pun menoleh lalu menatap arya dengan kesal.

"Bacot aja lo setan" Ucap rafasya dengan nada kesal kepada arya.

"Nyenyenye" Balas arya sambil menjulurkan lidahnya kepada rafasya.

Rafasya yang ingin membalas perkataan arya pun harus terhenti.

"Udah jangan pada kebanyakan ribut mending cepet habisin makanan sama minuman kalian" Setelah mendengar ucapan biantara rafasya mengurungkan niatnya untuk membalas arya dan melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda dengan perasaan kesal.

DITEMPAT LIAM

Liam dan dafiq saat ini sedang makan dikantin dengan tenang lebih tepatnya hanya liam saja yang makan karena dafiq hanya meminum es mengingat ia sudah makan tadi saat menunggu liam yang tidak ada kabarnya.

"Lo di rooftop sama siapa tadi?"

"Sama rafasya"

"Berdua aja?"

"Bertiga sama setan"

"Yeuu serius ege"

"Ya lo logika aja njir udah pasti gua hanya berdua sama tuh bocah"

"Selow dong bro"

Liam hanya memandang dafiq dengan kesal.

"Tapi ya gua liat-liat lo akhir-akhir ini jadi makin deket sama tuh bocah"

"Perasaan lo aja kali, gua ngerasa biasa aja tuh"

"Halah bilangnya biasa tapi pas dia dikasih air malah dibuang" Cibir dafiq.

Liam yang mendengar hal tersebut jadi tersedak makanannya.

"Uhuk uhuk... Darimana lo tau?"

"Gua liat ya bego pas lo tiba-tiba ambil tuh botol terus buang ke tempat sampah"

Liam hanya abai saja perkataan dafiq namun saat ia hendak akan memasukkan kembali suapan tersebut matanya melihat sosok yang baru saja dibicarakan oleh dafiq dan dirinya.

Liam melihat rafasya yang sedang mengomel kearah arya dengan bibir yang sedikit ia majukan.

"Lucu" Gumam liam tanpa sadar yang masih bisa didengar oleh dafiq.

Dafiq langsung saja mengalihkan perhatiannya untuk melihat ke arah pandang liam dan ia menemukan disana ada arya, biantara dan rafasya namun ia yakin pasti ucapan tersebut liam lontarkan untuk rafasya.

"Suka lo sama rafasya?"

"H-hah? Nggak lah yakali"

"Gua denger ya pas lo bilang lucu barusan"

"Oh itu barusan ada kucing lewat lucu banget bulunya tebel"

"Alasan yang sangat buruk, bilang nggak-nggak eh gitu-gitu nanti malah lo berdua pacaran lagi. Kalo beneran iya gua gak bakal kaget sih"

"Mana ada, lagian gua itu sukanya sama bu mia bukan sama dia"

"Iya in aja lah, biar bocahnya seneng" Gumam dafiq pelan lalu meminum minumannya.

Setelah menghabiskan makanan dan minuman mereka, liam dan dafiq pun memutuskan untuk menetap sebentar dikantin sembari menunggu bel pulang berbunyi dengan mengobrol dan juga sesekali memesan makanan ringan.

——— ••• ———

TBC~
Don't forget to vote and comment
I hope you guys like it haha

••• San •••

Do i love him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang