Part 9

128 6 0
                                    

Hari ini adalah hari kamis tepat sehari setelah permainan sepak bola kemarin, sejak kejadian itu liam menjadi lebih sering diam dan ngelamun sebenarnya ia juga tidak mengerti kenapa ia harus kepikiran hal itu terus-menerus padahal ia tidak ada urusannya dengan rafasya.

Saat ini sedang berlangsung pelajaran kewirausahaan mereka hanya disuruh mencatat beberapa point penting dari buku yang diberikan oleh guru lalu setelah itu ialah jam kosong karna pak tiyo sedang memiliki jadwal kunjungan rutin dari yayasan sekolah yang mengharuskannya pergi dan hanya dapat memberikan tugas mencatat.

Liam sedang mencatat tugas yang diberikan oleh pak tiyo dan ia diberikan tanggung jawab oleh pak tiyo untuk tidak mengizinkan anak-anak kelas keluar meninggalkan kelas kecuali ke kamar mandi.

Saat ia tengah sibuk mencatat tiba-tiba rafasya memanggilnya.

"liam gua izin ke kamar mandi ya sama arya bentar doang kok gak lama" Ucap rafasya lalu pergi keluar kelas tanpa menunggu jawaban dari liam dan liam yang melihat itu hanya menghela nafas berat lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.

Rafasya dan arya berbohong bahwa mereka pergi ke kamar mandi itu hanyalah akal-akal an mereka saja agar dapat keluar dari kelas yang sangat membosankan itu.

Mereka berjalan menuju rooftop untuk sekedar merokok dan juga mengobrol.

Arya pun duduk di sofa yang selalu ia duduki bila ia sedang bolos bersama rafasya dan rafasya pun berdiri didepan pagar sambil memandangi pemandangan bawah yang sedang melaksanakan pelajaran olahraga.

"Ca lo nanti malam jadi ke Cafe istrinya pak ari?" Tanya arya sambil memainkan handphonenya.

"Jadi tadi gua udah janjian sama anak-anak juga, kenapa lo mau ikut?" Jawab rafasya sambil menoleh ke arah arya.

"Itu mah gak usah lo tanya lagi ca lo pasti juga tau jawabannya ya siapa tau lo mau bayarin gua hahaha" Jawab arya.

"Yeuu babi dasar gak modal yaudah deh gak apa-apa lagian gua juga bakal ditraktir sama biantara nanti" Ucap rafasya dengan bangga.

"Widih enak banget lo, bisa kali sekalian minta sama si biantara biar gua ditraktir juga" Ucap arya lalu menaik turunkan alisnya sambil tersenyum yang menurut rafasya sangatlah menyebalkan.

"Ya lo mintalah sama dia jangan sama gua" Jawab rafasya lalu berjalan untuk duduk disamping arya.

"Justru itu kalo gua yang minta pasti dia gak bakal mau, tolong lah lo bujuk kan dia paling gak bisa nolak permintaan elo" Ucap arya sambil menyenggol lengan rafasya yang sudah duduk disampingnya.

"Nyusahin banget sih lo anjing, iya-iyaa deh nanti gua bujuk dia. Puas lo?!" Jawab rafasya yang sudah kesal dengan arya yang terus saja tidak tau diri ia menjadi menyesal telah memberitahukan bahwa ia ditraktir oleh biantara kepada arya.

Bel istirahat pun berbunyi, rafasya dan arya berjalan menuju arah kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah mulai merasakan lapar.

Saat sudah berada dikantin, suasana kantin sangatlah ramai dan mereka pun membagi tugas dengan arya yang memesan dan rafasya yang akan mencari tempat duduk kosong.

"Yaudah sono lo cari tempat duduk biar gua yang pesenin lo mau pesen apa?" Ucap arya.

"Nasi goreng aja jangan pedes ya sama minumannya es jeruk aja" Setelah mengatakan itu rafasya pun berjalan untuk mencari tempat kosong dan ia melihat biantara yang sedang melambai kearahnya lalu rafasya pun menghampiri tempat duduk biantara.

"Duduk disini aja ca tempat yang lain udah penuh soalnya" Setelah mengatakan itu biantara pun menggeserkan badannya untuk mempersilahkan rafasya duduk lalu tidak lama arya pun datang dengan membawakan makanan pesanan rafasya.

Rafasya pun memakan makanannya dengan tenang sampai tiba-tiba ia merasa bahwa kakinya seperti sedang disenggol dan ia menoleh mendapatkan bahwa arya lah yang melakukannya dan rafasya hanya memandang arya dengan malas dan dia melihat arya yang berbicara tanpa bersuara 'woy jangan lupa bilangin ke biantara' dia sangatlah malas berurusan tentang hal yang tidak ada kaitan dengannya tapi dengan terpaksa ia melakukannya.

"Bian lo jadi kan ngetraktir gua?" Tanya rafasya sambil mengunyah makanannya.

"Diabisin dulu makannya baru ngomong" Jawab biantara santai lalu meminum minumannya.

"Ck iyaaa tuh udah abis kan nah sekarang jawab dulu" Ucap rafasya sambil menunjukkan mulutnya yang sudah tidak tersisa makanan.

"Iya jadi, emangnya kenapa? Dia minta ditraktirin ya?" Tanya biantara sambil menunjuk kearah arya yang menyebabkan arya tersedak saat ia tengah minum.

"Uhuk-uhuk a-anjir uhuk bangsat perih banget tenggorokan gue uhuk yeuu fitnah aja lo" Jawab arya yang sambil tersedak dan terkejut karna dengan mudahnya biantara dapat tau akan hal itu.

"Ga usah ngelak udah keciri lagian aca gak bakal nanya begituan ke gua" Ucap biantara sambil menyerahkan tisu ke arya lalu menyuruhnya untuk mengelap mulutnya.

"Iya lo bener gua minta ditraktir sama lo ya soalnya kan gua juga temen deket lo masa dia doang yang ditraktir gua nggak kan gua jadi iri" Jawab arya sambil mengelap mulutnya menggunakan tisu.

"Lo kan bisa minta langsung ke gua gak perlu harus nyuruh aca juga" Ucap biantara sambil menoleh ke arah rafasya yang masih saja sibuk dengan makanannya.

"Ya karna gua kan tau kalo elo paling ga bisa nolak permintaan aca makannya gua minta dia buat bujuk lo ternyata tanpa dia bujuk lo juga sudah tau, jadi gimana boleh gak nih?" Jawab arya sambil menatap biantara memohon, ugh biantara yang melihat itu rasanya ingin menonjok wajar arya sekarang juga.

"iya-iyaa lo bakal gua traktir dan stop natap gua pake muka menyebalkan itu atau lo bakal gua buat babak belur" Jawab biantara sambil memasang wajah dinginnya kepada arya dan arya yang melihat itu hanya abai karna misinya untuk meminta traktiran pun berhasil.

——— ••• ———

TBC~
Don't forget to vote and comment
I hope you guys like it haha

••• San •••

Do i love him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang