Rafasya sudah sangat rapi sekarang dengan mengenakan celana jeans berwarna hitam lalu mengenakan kaus serta kemeja untuk luarannya ia lalu menyemprotkan parfume untuk sentuhan akhir.
"Ping..." Bunyi notifikasi pun mengalihkan atensinya lalu setelah melihat pesan yang disampaikan oleh pengirim ia pun berjalan keluar kamar untuk menuju gerbang depan.
"Mau pergi kemana kamu malam-malam begini sudah rapi?" Tanya sang ibu yang melihat rafasya menuruni anak tangga.
"Mau pergi ke Cafe istrinya pak ari mih soalnya dapat voucher dessert gratis hehe oh iya aca perginya sama bian" Jawab rafasya lalu berjalan kearah ibunya berniat berpamitan.
"Yaudah kalau begitu hati-hati titipin salam mamih buat biantara" Ucap mamih sambil menepuk pundak anak semata wayangnya.
"Iya mih yaudah kalo gitu aca pergi dulu ya" Jawab rafasya lalu pergi untuk menghampiri biantara yang sudah menunggunya dengan duduk diatas motor kesayangannya.
"Nih helmnya dipake dulu, gimana kabar mamih?" Ucap biantara sambil memberikan helm kepada rafasya yang langsung diterima oleh rafasya.
"Parah banget lo njir yang ditanyain mamih dulu padahal jelas-jelas yang didepan lo itu gua bukan mamih" Ucap rafasya sambil memberenggut kesal.
"Karna tanpa gua tanya kabar lo juga pasti bakal jawab baik apalagi bakal ditraktir" Jawab biantara sambil terkekeh karna melihat rafasya yang cemberut.
"Iya mamih baik kok, lo juga dapat salam dari mamih" Ucap rafasya lalu memakai helm pemberian biantara setelah itu ia pun naik untuk menduduki motor biantara.
"Pegangan nanti jatuh" Ucap biantara sembari menarik kedua tangan rafasya lalu menaruh tangan itu tepat diperutnya setelah itu ia menjalankan motornya menuju Cafe istrinya pak ari.
Rafasya beserta biantara pun sudah sampai didepan Cafe istri pak ari kondisi disana sangatlah ramai dipenuhi dengan anak-anak yang sedang nongkrong dan mereka pun masuk kedalam untuk menghampiri teman-temannya namun tanpa disangka ternyata disana juga terdapat liam yang sedang duduk disamping arya lalu disampingnya terdapat nawfa.
"Dari tadi bro?" Tanya rafasya kearah arya lalu ber tos dengan arya setelah itu ia duduk tepat di hadapan tempat liam duduk.
"Mayan lah gak yang tadi banget, lo kesini sama bian?" Tanya arya yang melihat rafasya tadi datang bersama biantara.
"Iya tadi gua yang nawarin dia buat barengan" Balas biantara lalu duduk disamping rafasya.
"Oh iya tadi gua ajak liam buat datang itung-itung biar makin rame lah, kan makin rame makin asik. Ya gak" Ucap arya yang menyadari bahwasannya liam sedari tadi memandangi rafasya lalu ucapan arya hanya dijawab anggukan oleh rafasya.
"Lo mau pesen apa biar gua pesenin sekalian tukar voucher lo" Tanya biantara kepada rafasya lalu membuat gestur untuk meminta vouchernya kepada rafasya.
"Blueberry cake sama milkshake coklat yah nih vouchernya makasih biannn hehe" Ucap rafasya lalu memberikan voucher itu kepada biantara.
"Bian pesenin juga dong gua mau apple pie kan katanya lo mau bayarin gua" Ucap arya saat melihat biantara yang akan pergi memesan.
"Pesen sendiri sono, lo punya kaki kan? Gunain kaki lo" Jawab biantara lalu pergi ke meja kasir untuk memesan pesanan rafasya serta pesanannya.
"Dasar pilih kasih" Ucap arya lalu setelahnya ia pun berdiri untuk menyusul biantara yang tengah memesan.
"Lo tadi kenapa gak balik kelas lagi setelah pelajaran kewirausahaan sampe jam pulang?" Ucap liam tiba-tiba yang membuat rafasya memutarkan matanya malas.
"Ck bisa gak sih gak usah bahas dulu, gua lagi males bahas begituan lagian itu urusan gua bukan urusan lo" Jawab rafasya dengan nada malas oh ayolah ia sangat malas membahas hal sekolah untuk saat ini ia hanya ingin bersenang-senang sekarang.
"Itu juga urusan gua karna gua ketua kelas dan gara-gara lo gua harus berbohong kalo lo sedang sakit dan izin ke uks" Ucap liam dengan nada dingin.
"Gua ga peduli itu urusan lo ya njing" Balas rafasya lalu memainkan handphonenya saat liam hendak menjawab ia melihat biantara dan arya yang sedang berjalan kearah mereka sambil membawakan makanan yang menyebabkan ia mengurungkan niatnya untuk berbicara kembali.
"Nih pesenannya sudah sesuai yah dan ini juga dessert gratisnya" Ucap biantara sambil menyerahkan makanan tersebut kepada rafasya yang tentu saja diterima dengan senang hati.
"Wahh thank you biann, duh maaf ya jadi ngerepotin deh gua" Balas rafasya lalu memakan blueberry cake nya.
"Lo mah emang ngerepotin mulu ca, lo kan beban" Ucap arya sembari duduk ditempatnya lalu menaruh makanannya di atas meja dan tentu saja rafasya yang mendengar hal itu langsung menatap arya dengan kesal.
"Sialan lo! maksud lo apaan bilang kayak gitu?! dasar babi gak tau diri" Jawab rafasya yang tidak terima dirinya dibilang beban.
"Udah napa ributnya ini lagi diluar gak enak diliatin sama yang lain" Ucap nawfa yang sudah lelah melihat mereka berdua berdebat dan setelah mendengarkan perkataan dari nawfa rafasya pun melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda dengan perasaan kesal.
"Kalian lagi dekat ya?" Tanya biantara kepada arya serta nawfa yang terlihat seperti sepasang kekasih.
"Lagi proses pdkt sih haha ya semoga aja jadian, ya gak?" Jawab arya lalu menatap nawfa serta menaik turunkan alisnya guna menggoda nawfa.
"Apaan dah pdkt pala lo, ogah banget gua sama bocah modelan jamet kayak lo" Ucap nawfa sambil bergidik ngeri karna membayangkan ia yang akan berjadian dengan arya.
Malam itu pun diisi oleh canda tawa dan juga perdebatan hal yang tidak penting lalu setelah itu rafasya pun pulang dengan masih diantarkan oleh biantara.
——— ••• ———
TBC~
Don't forget to vote and comment
I hope you guys like it haha••• San •••
KAMU SEDANG MEMBACA
Do i love him?
RomanceLiam adalah seorang ketua kelas secara tidak sadar ia menyukai salah satu anak berandal yang ada di kelasnya yaitu Rafasya dan ia hanya mengalihkan perasaannya tersebut dengan menyukai seorang guru muda baru disekolah nya namun semakin ia alihkan ra...