Part 20

92 3 0
                                    

Pagi ini tidak secerah biasanya karena sedang turun hujan hingga menyebabkan udara disekitar menjadi sangat dingin.

Kegiatan belajar mengajar pun tetap berjalan seperti bagaimana biasanya dengan ditemani suara gemercik air dan petir dilangit luar.

Rafasya merasa sangat ngantuk saat ini namun pukul masih menunjukkan pukul 8 pagi dan waktu istirahat masih lama.

Ia sudah tidak minat mendengarkan penjelasan dari sang guru yang sebenarnya tidak pernah ia pahami selama ini.

Berulang kali ia menguap kecil hingga liam yang duduk disampingnya pun menotis hal tersebut dan melihat kearah rafasya.

"Ngantuk?"

Rafasya hanya membalas dengan anggukan kecil.

"Tidur aja nanti kalo ada tugas baru dibangunin lagian juga kayaknya pak rifki masih lama ngejelasinnya" Jelas liam lalu menaruh kepala rafasya untuk bersandar dipundak nya.

Rafasya sempat terkejut namun ia langsung memasang wajah datar dan mulai menutup kedua matanya.

Liam tersenyum kecil karena rafasya tidak berontak atas perbuatannya.

Liam pun mengelus surai rafasya dengan pelan lalu kembali memfokuskan dirinya kearah sang guru.

Tidak butuh waktu lama sang guru pun mengakhiri penjelasan materi yang ia sampaikan.

"... Baik sekian dulu dari penjelasan saya dan saya harap kalian semua sudah mengerti oke sekarang silahkan lanjut untuk mengerjakan soal di halaman 43 sampai 46 dan batas pengumpulan waktu istirahat" Ucap sang guru memberikan tugas yang lumayan banyak hingga helaan nafas dalam pun terdengar dari beberapa murid.

"Sya bangun pak rifki udah ngasih tugas" Ucap liam pelan sembari mengelus pipi rafasya dengan lembut berharap sang empu bangun.

Benar saja tidak lama kemudian rafasya langsung saja membuka kedua matanya lalu merenggangkan tubuhnya sembari menguap kecil.

"Sial, belum juga tidur dengan nyenyak langsung terganggu tugas banyak aja" Gumam rafasya kesal karena sejujurnya ia masih bisa mendengar ucapan dari sang guru.

"Kerjain aja dulu nanti gua bantu" Ucap liam sembari terkekeh kecil lalu mulai menyodorkan buku tulis rafasya kepada sang pemilik.

"Males, gua gak ngerti semuanya" Jawab rafasya sekenanya.

Liam pun menghela nafas pasrah lalu mulai mengambil kembali buku tulis rafasya.

"Sini gua jelasin dikit biar lo paham"

Entah dirasuki apa rafasya langsung mendengarkan rangkuman penjelasan liam dengan seksama dan sesekali mengngangguk kan kepalanya.

Arya yang merasa bosan pun melihat kearah belakang dan ia sedikit terkejut melihat rafasya yang tanpa paksaan mendengar ulang penjelasan materi dan mengerjakan beberapa soal yang dikasih.

"Anj- gak salah lihat nih gua lihat lo belajar?" Arya menahan umpatannya lalu menatap tak percaya kearah rafasya yang hanya mengacuhkan dirinya.

"Bacot, mending lo hadap depan sana nanti ditegur mampus" Ucap sinis rafasya.

"Arya kerjain tugasnya, apa masih kurang mau saya tambahin?" Ucap sang guru menegur arya dengan sengaja sembari mengeraskan suaranya.

"E-eh iya pak ini sudah cukup banget kok pak tugas nya hehehe" Balas arya yang langsung berpura-pura mengerjakan tugasnya.

"Hahaha rasain" Gumam rafasya terkekeh licik.

SKIP WAKTU

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi dan langit sudah kembali cerah.

Do i love him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang