Part 11

127 6 0
                                    

Rafasya sedang berlari dikoridor untuk menuju ke kelasnya karena ia terlambat bangun yang menyebabkan harus berlari untuk dapat masuk ke kelasnya sebelum guru tiba.

Saat sudah berada didepan pintu kelasnya ia melihat liam yang sudah berada didepannya dengan menumpukan lengannya diatas dada sambil menatap rafasya dengan tajam.

"Lo terlambat 10 menit beruntung guru-guru sedang mengadakan rapat jadi lo kali ini selamat" Ucap liam sambil memandangi rafasya yang sedang mengatur nafasnya karena sehabis berlari.

"Hosh hosh.... Sialan kalo tau gitu gua hosh... gak perlu harus lari hosh... merepotkan..." Jawab rafasya dengan masih berusaha mengatur nafasnya.

"Kan sudah diberitahukan digrup chat lo saja yang bodoh tidak membacanya" Ucap liam dengan malas.

"Minggir nyet gua mau masuk" Ucap rafasya yang berusaha melewati badan liam yang menghalangi pintu masuk kelas.

"Tidak bisa lo harus dihukum terlebih dahulu dengan membersihkan toilet laki-laki dilantai ini karena kemarin lo sudah membolos di 4 pelajaran" Jawab liam lalu menarik lengan kanan rafasya untuk membawanya menuju kearah toilet laki-laki yang disana sudah terdapat arya yang sedang menyikat lantai toilet yang sudah berkerak.

"Dih kok gitu??? Gak bisa dong anjing kan bolosnya kemarin bukan sekarang kalo gua bolos sekarang nah baru tuh lo hukum gua bersihin kan hari ini gua gak bolos lagian gua belum sarapan masa udah disuruh bersihin toilet aja dah mana jorok banget lagi" Ucap rafasya yang mencoba memberikan alasan agar tidak dapat dihukum yang sebenarnya alasan yang ia berikan sangatlah tidak masuk akal.

"Jangan coba-coba beri alasan gua gak terima apapun alasan dari lo sudah sana cepat bersihkan, lebih cepat selesai lebih baik dan gua bakal ngawasin kalian berdua agar tidak dapat kabur dari hukuman kali ini" Jawab liam menyandarkan punggungnya di dinding kamar mandi.

"Bajingan" Ucap rafasya pelan lalu mengambil sikat yang berada di wastafel setelah itu berjalan untuk membersihkan kerak-kerak yang berada di toilet itu.

"Lo kenapa mau-mau aja njir disuruh sama tuh gorila?" Ucap rafasya kepada arya yang masih sibuk menggosok kerak yang berada dilantai toilet.

"Gorila siapa dah?" Tanya arya yang bingung siapakah sosok gorila tersebut.

"Ya siapa lagi kalo bukan tuh orang yang sedang ngawasin" Ucap rafasya sambil menunjuk ke arah liam dengan menggunakan gerakkan matanya.

"Gua denger ya rafasya" Ucap liam yang mendengar bahwa dirinya sedang dibicarakan.

"Giwi dingir yi rifisyi" Jawab rafasya dengan membuat nada meledek serta malas kepada liam.

"Oh ternyata dia toh ya lagian gua juga gak mau ya cok bersihin nih toilet mending gua tidur dikelas atau gak ke kantin tapi gua dipaksa njir sama dia dah mana ngancem lagi bakal ngasih tau nawfa kalo gua ngerokok kan lo tau kalo gua lagi berusaha pdkt ke dia dan dia gak suka orang yang merokok emang sialan tuh bocah" Ucap arya dengan sedikit memiliki nada kebencian.

"Cepetan bersihin jangan kebanyakan ngebacotin hal yang gak penting" Jawab liam dengan nada dingin.

Rafasya dan arya pun kembali membersihkan toilet tetapi kali ini mereka tidak mengobrol satu sama lain agar dapat menyelesaikan hukuman menyebalkan ini dengan cepat.

Saat liam tengah sibuk mengawasi ia melihat dafiq yang sedang berjalan menuju ke arahnya.

"Ngapain lo kesini?" Tanya liam kepada dafiq yang kini sudah berdiri disampingnya.

"Bosen aja gua dikelas jadi kesini buat liat mereka sudah sampai mana ngebersihin" Jawab dafiq lalu bersandar ke tembok kamar mandi seperti yang dilakukan oleh liam.

"Gua boleh nitip mereka dulu gak ke elo? soalnya gua ada urusan, mau gua tinggalin tapi takut mereka pada kabur" Tanya liam kepada dafiq.

"Yaudah sono biar mereka gua yang awasin" Ucap dafiq lalu membuat gestur mengusir liam untuk cepat-cepat pergi dari sana.

"Thanks ya daf" Ucap liam lalu pergi meninggalkan mereka.

"Cepetan kek njing bersihinnya lama banget" Ucap dafiq yang kesal karna melihat rafasya dan arya yang menurutnya sangatlah lama untuk membersihkan toilet saja.

"Sabar kek bangsat gak sabaran banget jadi orang lagian nih kerak juga susah buat di bersihinnya njir" Jawab rafasya dengan kesal karna mendengar penuturan kata dari dafiq.

Lalu setelahnya rafasya dan arya pun membersihkan toilet tersebut dengan sangat fokus tanpa adanya perdebatan dan obrolan satu sama lain agar dapat menyelesaikan hukuman tersebut dengan cepat dan meninggalkan tempat tersebut karena jujur rafasya sudah mulai merasakan eneg dimulutnya karena terus-terusan menghirup aroma tidak sedap yang berada ditoilet tersebut.

Tak berselang lama mereka berdua pun akhirnya selesai membersihkan toilet tersebut.

"AKHIRNYA SELESAI JUGA" Ucap rafasya dengan berteriak.

"Wah gila pegel banget badan gua"

"Cuci tangan dulu jangan lupa baru ke kelas, tangan lo pada bau jahanam soalnya"

"Taik lo"

Rafasya dan arya pun langsung saja mencuci tangan mereka menggunakan sabun lalu setelahnya mereka bertiga berjalan ke arah kelas namun tiba-tiba saja rafasya berpikir bahwa rooftop adalah pilihan yang terbaik karena ia juga berpikir akan tidur disana.

"Oy gua ke rooftop ya" Ucap rafasya sambil menyenggol arya lalu setelahnya ia berjalan ke arah tangga menuju rooftop.

——— ••• ———

TBC~
Don't forget to vote and comment
I hope you guys like it haha

••• San •••

Do i love him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang