10. knowledge

7 4 0
                                    


-HAPPY READING-

Kehidupan yang sibuk membuat doa menjadi lebih sulit, tetapi doa membuat kehidupan yang sibuk menjadi lebih mudah. -SEPERTIGA MALAM

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya"

"Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar."

"Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah."

"Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."

Nayla kembali terbangun malam ini. Namun, tak seperti malam kemarin, malam ini dirinya terbangun dengan sendirinya. Mungkin ... Allah yang membangunkan dirinya.

Selesai bermunajat kepada sang maha Kholiq, dirinya melanjutkan dengan bertadarus. Melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Ngomong-ngomong tentang dirinya dan Nayra, sedari setelah bertengkar di caffe kala itu. Dirinya belum bertemu, tadi dirinya pulang sekitar jam 22.15, dan Nayra sudah tidur dikamar nya.

Dirinya ingin meminta maaf, Nayla jelas mengakui dirinya cukup egois. Menjadi seorang kakak, Nayla ingin memberi sesuatu yang instan terhadap sang adik.

Namun, dirinya lupa. Jarak umur keduanya hanya selisih 15 menit, dan itu yang membuat Nayla lupa. Nayla lupa adiknya sudah dewasa, bukan hanya dirinya lah. Namun, sang adik pun sudah dewasa, tapi Nayla menutup mata, Nayla buta akan itu.

ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR

Shadaqallahuladzim...

Nayla menutup mushaf Al-Qur'an, lanjut untuk melaksanakan sholat subuh. Yah, rasa ini muncul kembali, rasa nyaman, dan tenang.

•••

Rasa canggung? Jelas keduanya sekarang merasa canggung. Nayla yang seolah-olah menyibuki dirinya, mengganti sang bunda yang mencuci piring.

Dan Nayra sedang memakan nasi goreng sang kakak dengan sangat pelan, kunyahan nya yang bahkan mungkin tak akan terdengar oleh dirinya sendiri.

Bukan suasana yang membuat keduanya diam. Tapi, keadaan. Keadaan keduanya yang terbilang sedikit renggang.

Tanpa mereka berdua sadari, keduanya ingin sekali meminta maaf. Dan mungkin salah satu dari mereka tak tau akan hal itu. (Hanya author naila yang tau, benar bukan?)

Nayla berdehem canggung saat semua cucian piring nya selesai. "Sini—"

"—Biar aku aja."

SEPERTIGA MALAM (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang