Setelah bangun tadi pagi jam 5, Nayla langsung di bondong pergi ke pesantren tempat nya Shaka tinggal itu.
Mobil mereka berbeda, Nayla sendiri lebih memilih naik mobil keluarga nya sendiri daripada harus berada di dalam satu mobil dengan suami nya. Padahal, Shaka sudah menyiapkan mobil untuk mereka berdua.
Ini semua karena tadi malam.
Setelah sholat magrib bersama, dan dilanjut dengan berdoa. Shaka pamit keluar, katanya sebentar. Namun, nyatanya sampai pagi. Dan saat jam 5 pagi, saat Nayla sedang berada di dalam kamar mandi. Shaka masuk membawa koper nya pergi.
Yaa begitulah.
Persis seperti anak-anak.
Walau pun ada rasa senang, karena tadi malam Nayla tidur nyaman sendirian. Tapi, gara-gara perkara ini. Nayla diejek habis-habisan oleh keluarga nya. Katanya, 'suaminya kabur malam pertama' lah, atau 'ditinggal suami habis nikah'.
•••
Acara resepsi pernikahan kali ini berbeda.
Tidak sama dengan yang kemarin, saat di desa mereka menggunakan rustic atau pedesaan. Yaa karena memang di desa. Tapi kali ini, acara nya memang benar-benar wah.
Semua ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semua para santri maupun santriwati ikut membantu kesana-kemari agar acara berjalan lancar.
Baju nya sendiri, umma Ameera memilih untuk menggunakan adat Melayu. Katanya, baju adat Melayu simpel tapi elegan.
Dan benar saja, Nayla sangat suka dengan baju ini. Ada dua warna baju yang mestinya harus Nayla gunakan. Warna merah untuk sekarang, dan warna putih untuk nanti malam.
Nayla sih aman-aman saja karena baju ini tidak membuat dirinya gerah, maupun sakit badan karena ketat.
Sampai jam 1 siang, semuanya berjalan sangat lancar. Pengantin pria maupun pengantin wanita nya sendiri dibuat duduk terpisah. Makanya sedari tadi malam, Nayla belum melihat wajah suami nya itu.
Para tamu wanita hanya boleh melihat pengantin wanita nya, dan sebaliknya juga di pengantin pria. Tidak ada campur orang-orang untuk sekedar memberi doa agar mereka sakinah dalam menjalankan ibadah ini.
Di awal masuk saja, sudah tertulis agar tamu-tamu di pisah antara wanita dan pria.
•••
Jam 1 siang, ketika azan dhuhur sudah lewat. Nayla baru melaksanakan shalat nya sendirian di dalam kamar Shaka. Tanpa pemilik kamar nya sendiri tentunya.
Karena memang Nayla tidak tau Shaka ada di mana sekarang. Badan nya sendiri sudah sangat lelah, apalagi untuk memikirkan dimana suami nya sekarang.
Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka, Nayla sudah was-was kalau itu Shaka. Namun, bukan. Ada nayra disana.
"Assalamualaikum," salam nayra saat sudah menutup pintu tersebut.
"Wa'alaikumussalam, ada apa? Aku di panggil?"
"Bukan, katanya kalau kamu udah capek banget. Kamu boleh tidur disini dulu, nanti malam baru kita sambung lagi acara nya."
Nayla tersenyum lebar mendengar nya. "Oke, bilang terimakasih ya?"
Nayra mengangguk beberapa kali. "Nih, ganti kerudungnya pake kerudung sport ini. Aku juga bawain gamis yang bikin tidur kamu nyaman."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTIGA MALAM (TAMAT)
Teen FictionCerita ini aku ambil dari kutipan lagu yang berjudul 'SEPERTIGA MALAM' yang dinyanyikan oleh qhutbus shaka. Cerita ini juga mengisahkan pertemuan antara kedua insan yang saling mencintai. Awalnya mereka berdua biasa aja tetapi hingga akhirnya timbul...