-HAPPY READING-Jiwaku resah saat tidak mendapati Kamu di sampingku. Namun, galauku semakin menjadi ketika tidak mampu bahagiakanmu. Kamu sadarkan aku bahwa segala bentuk duniawi yang dicari tak ada artinya jika tidak ada Kamu di sisi. Menikahlah denganku, wanitaku!
Do you merry me?
A = Yes
B = A
C = B•••
"Saya hanya ingin menjagamu hingga halal bagiku menyentuhmu. Dan malam ini, saya ingin mengatakan dengan segenap kerinduan saya ..."
"Saya Shaka putra athalla Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Jadilah pendamping hidupku ... Queen Nayla Az-Zahra."
Deg.
Jantung Nayla seakan berhenti sebentar. Sedari tadi memang jantung nya ini sudah tidak sehat, tangan nya sangat dingin sekarang.
Nayra.
Nayra tersenyum geli melihat nya, tangan nya sudah berpindah untuk menggenggam tangan sang kakak nya. Nayla menoleh dan Nayra mengangguk kecil dengan bibir tersenyum lebar.
Semua nya ikut tersenyum manis mendengar penuturan dari sang pemeran utama disini. Abyan sendiri sangat bersyukur, apalagi Zara yang kini meneteskan air mata nya. Abyan tersenyum lembut ke arah istri nya.
"Kami sih, setuju setuju aja ... Ya kan, Bun?" Zara mengangguk. "Hehe, tinggal anak nya aja? Yang gimana?"
Nathan mengangguk menyetujui.
Sedangkan Ameera dan Kanaya sudah tidak bisa lagi menahan senyum nya saat Shaka kembali gugup. Padahal tadi lancar lancar aja ngucap nya? Kenapa mas nya ini, mudah sekali gugup? Pikir Kanaya.
"Gimana, Kak?"
"Um?" Nayla sedikit bergumam saat Zara memanggil nya, Nayla kembali menunduk. Kenapa jantung nya seperti berdisko di dalam, dan kenapa saat Shaka mengucapkan nama nya berbeda saat Gibran kala itu yang mengucapkan nya.
"Cepet, kak." Nayra menggoyang kan tangan yang digenggam oleh Nayla kuat. Sangking kuat nya tangan Nayla yang dingin, ikut menyatu dengan tangan Nayra yang hangat.
Nayla mendongak dan berdehem canggung.
Saat Nayla ingin membuka mulut nya—
"Jangan bawa bawa nama aku, lagi!" Bisik Nayra di samping nya.
Nayla sedikit rileks akibat terkekeh akan perkataan Nayra. "Aku gimana ... Ayah sama bunda, aja?"
Semua nya menatap Nayla. Abyan dan Zara kan sudah melempar jawaban kepada Nayla, dan kenapa Nayla kembali melempar kan jawaban nya. Makna nya—
"Kamu terima?"
•••
"Kamu mau pulang?"
Ray nampak berpikir sebentar. Kemana diri nya harus pulang? Ke rumah? Harus gitu, pikir Ray.
"Ngak tau," jawab Ray memang tidak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTIGA MALAM (TAMAT)
Teen FictionCerita ini aku ambil dari kutipan lagu yang berjudul 'SEPERTIGA MALAM' yang dinyanyikan oleh qhutbus shaka. Cerita ini juga mengisahkan pertemuan antara kedua insan yang saling mencintai. Awalnya mereka berdua biasa aja tetapi hingga akhirnya timbul...