11. Back problem

7 3 2
                                    


-HAPPY READING-

Maafkan orang lain secepat kamu mengharapkan Allah untuk memaafkanmu. -SEPERTIGA MALAM

Rencana yang awal nya mereka susun, sekarang sudah berantakan. Awalnya, permasalahan mahasiswi yang keracunan itu akan ditindak lanjutin oleh si kakak korban, kini sudah selesai.

Caranya? Abyan.

Hari ini kedua orang tua Nayla dan Nayra akan memberikan kejutan kepada mereka, karena jadwal pulangnya di mundur. Dan bukannya mereka yang memberikan kejutan, malahan mereka yang mendapatkan kejutan nya.

Dengan segera, Abyan menelfon pihak berwajib. Menjelaskan permasalahan ini hanyalah sepele, walau sempat Abyan yang harus ke kantor polisi dan mendebat dengan beberapa orang termasuk sang kakak korban, akhirnya dia lah menang.

Namun, tak sampai disitu. Bukan hanya itu masalah yang anak-anak mereka lewati, mereka bertengkar, itu yang membuat kedua orang tua mereka tak habis pikir.

Sudah tidak memberi tau mereka! Kalau saja mereka tidak pulang, apakah dengan saling diam-diaman ... Masalah akan teratasi?

Tidak!

Untuk sekarang, masalah itu bisa dikatakan sudah clear.

Di ruang tamu hanya berisi, sang bunda yang sedari tadi melihat handphone. Dan kedua anak nya yang menunduk, sedang menunggu Abyan yang pulang dari kantor polisi.

Sedari tadi, ruangan yang biasanya dipenuhi dengan mengobrol hangat, terasa sangat dingin.

Padahal menurut Nayla ini hal biasa dan kenapa? Orang tua nya sedikit ... Berlebihan.

Dan seperti nya, Nayra juga berfikir seperti itu. Jika keduanya saling minta maaf? Masalah ini akan selesai, bukan?

Mereka semua mendengar suara mobil Abyan. Namun, yang bangun hanyalah Zara. Zara menghampiri Abyan, tapi kemudian mereka juga mengikutinya dari belakang, jaga-jaga kalau ada apa-apa.

Assalamualaikum...

"Wa'alaikumussalam, yah." Jawab Zara yang langsung memeluk Abyan.

Abyan membalas memeluk nya. "Kenapa?"

"Gimana?"

Abyan menarik nafas berat, beralih menatap kedua anak nya. "Yaa, menang."

Alhamdulillah...

Semua bernafas lega mendengar nya.

"Lepas dulu, Bun."

Namun, Zara masih urung untuk melepaskan nya. "Bunda lagi marah sama mereka, bunda cuma mau meluk biar marah bunda cepat ilang."

Abyan terkekeh lalu dengan cepat mengeratkan pelukannya. Pelukan nyaman nya, pelukan saat diri nya sedang lelah, itu ada di dalam dekapan nya sekarang.

"Bun..."

Abyan dan Zara masih belum bergeming dengan panggilan kedua anak nya.

"Kita minta maaf."

Nayra mengangguk menyetujui sang kakak. "Disini juga, awal nya aku yang kebawa emosi. Jadi aku yang salah, aku minta maaf."

SEPERTIGA MALAM (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang