31. A little nervous?

9 1 0
                                    


-HAPPY READING-

"Don't blame God for not showering you with gifts."

(Jangan menyalahkan Allah karena tidak menghujanimu dengan hadiah)

•••

"Don't just thank Allah when things are going well."

(Jangan hanya berterima kasih kepada Allah ketika semuanya berjalan baik)

•••

"Saya terima ... Apapun itu,"

"Setiap manusia pasti ada sisi baik dan sisi tidak baik nya, dan anak saya pasti ada sisi yang ngebuat diri nya itu buruk, sisi tidak baik nya ini ... Banyak,"

"Anak saya kedua-duanya ... Cengeng, si B akan menangis ketika jatuh. Namun, si A ... Dia juga nangis, tapi sendirian. Si B suka pedes ... Dan si A suka coklat. Si B ini kalau marah dia akan ngeluarin, tapi kalau si A—"

"—Tunggu, om?"

Abyan menoleh lalu mengernyitkan dahi nya. "Kenapa?"

"Aku ngak ngerti," jawab Shaka. "A siapa? B siapa? Om,"

Abyan terkekeh pelan, ia sedikit memukul manja paha Shaka, bercanda. "B, itu? Nayra, dan A ... Calon kamu," jawab Abyan kembali terkekeh kecil.

Shaka sedikit meringis.

Makanan mereka sudah sampai, dan Nayla yang antar. Nayla tersenyum ke arah sang ayah, saat beralih ke arah Shaka dirinya juga menyempatkan diri untuk tersenyum sekilas. Namun, Shaka hanya melirik nya 0,50 sekon saja.

Nayla pergi dari sana, entah kenapa kedua nya berada disini. Nayla pun tidak ingin tau kenapa sang ayah rela menyempatkan diri nya untuk mengobrol dengan Shaka ... Di caffe nya.

"Nayra itu tipikal orang yang ... Terbuka, beda sama Nayla," Abyan membuka suara lagi. "Kamu harus ati-ati sama dia,"

Shaka menatap Abyan penuh tanda tanya, ingin sekali mempercayai namun kenapa ekspresi Abyan seperti sedang menahan senyum. "Kenapa harus hati hati, om?"

"Nayla itu bakalan pasang wajah kalem nya walau keadaan nya itu lagi genting genting, nya." Ucap Abyan dengan kekehan kecil diujung. "Apalagi dia itu over thingking banget."

Shaka amat sangat menyimak nya, mana tau ini akan penting untuk kedepan nya. Bibir nya sedikit menyunggingkan senyum tipis.

•••

Nayla sedang sibuk sekarang, sudah beberapa hari ini caffe nya lagi lagi kembali aktif semula. Dan beberapa bahan makanan pun sudah menipis, penyajian Take away itu ... Sangat berjalan lancar.

"Assalamualaikum."

Nayla mendongak dari jongkok nya, sedang asyik menata beberapa produk kue baru. Setelah bangkit dari jongkok nya, hal pertama Nayla lihat adalah penampakan seorang laki laki ... Tampan.

"Kok ngak dijawab?"

Nayla tersenyum tipis sebelum menjawab. "Wa'alaikumussalam," jawab nya bergumam.

SEPERTIGA MALAM (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang