Selesai menunaikan shalat ashar berjamaah di masjid dekat pantai, mereka segera bergegas pulang. Tidak ada lagi lanjutan melihat-lihat pantai.
Di dalam mobil yang dikendarai Shaka pun, mereka tampak diam. Tidak ada lagi hangat mengobrol seperti tadi. Malah canggung kembali menghampiri.
Nayla berdehem panjang untuk menghilangkan kecanggungan, perjalanan mereka masih sangat jauh.
"Mas?"
"Iya?" Shaka hanya menoleh sakali, lalu lanjut fokus menyetir mobil.
"Kita langsung pulang?"
Shaka mengangguk sekali. "Ada tempat yang pengen kamu pergi?"
"Ngak sih," jawab Nayla menggeleng kecil. "Tapi, karena kita pergi jauh. Ngak enak banget kalau kita ngak bawa pulang apa-apa."
Shaka kembali mengangguk beberapa kali. "Kita beli martabak keju sama martabak coklat aja. Bunda suka keju, dan kalau Kanaya suka nya coklat. Gimana?"
Nayla tersenyum kecil. "Boleh."
•••
Setelah acara makan malam berlangsung, semua nya kembali ke dalam kamar. Nayla sendiri sangat ingin kembali ke kamar, namun ia urungkan. Karena ia tidak ingin melihat Kanaya sendiri yang mencuci piring kotor nya.
"Kakak bantuin, ya?"
Kanaya tertoleh terkejut. "Ngak usah loh, kak."
"Ngak pa-pa."
"Orang ngak banyak, kok."
Nayla tersenyum kecil. "Kamu tau ngak? Nayra, kalau lagi tugas cuci piring. Dia malah kesenangan kalau kakak bantuin dia. Kamu juga harus gitu."
Kanaya tersenyum kecut dan menggarukkan Kepala nya yang tidak gatal.
"Kamu ngak sering tidur di asrama, ya?"
Nayla memberi pertanyaan seraya tangannya bergerak ikut menyalakan wastafel, dan mulai menggosokkan sabun untuk mencuci piring. "Bukan apa-apa, ya? Kakak penasaran aja gitu. Dan tentu nya, kakak pasti bakalan senang banget, kalau kita tinggal sama-sama di sini."
Kanaya tertawa kecil. "Dulu iya, karena cuma ada umma sama abba. Terus, pas abba udang ngak ada, tinggal bertiga sama mas Shaka. Dan waktu itu aku juga sering tidur di asrama, karena teman sekamar aku udah nyuruh aku buat tidur di sana. Tapi sekarang, umma udah ada teman di rumah. Udah ada kakak, jadi aku bakalan sering tidur di asmara."
Kanaya lagi-lagi tertawa pelan saat melihat Nayla tidak terima dengan jawabannya. "Aku juga banyak tinggal pelajaran, loh kak? Karena kalau aku di rumah, aku bakalan lebih sering main handphone dan baca komik. Dan lupa sama hafalan hafalan aku."
Nayla mengerti sekarang. "Oh, ya?" Kata Nayla terkekeh diujung. "Komik punya kamu, kakak ngak sempat bawa. Belum kakak baca pun, maaf ya?"
•••
Setelah banyak bertukar cerita dengan Kanaya tadi, Nayla baru masuk ke dalam kamar sekira nya pukul 8 malam lewat, sudah lewat waktu insya.
Makanya setelah masuk kamar, ia langsung menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah keluar baru ia lihat shaka yang masih fokus mengaji di meja besar berisikan banyak kitab itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTIGA MALAM (TAMAT)
Teen FictionCerita ini aku ambil dari kutipan lagu yang berjudul 'SEPERTIGA MALAM' yang dinyanyikan oleh qhutbus shaka. Cerita ini juga mengisahkan pertemuan antara kedua insan yang saling mencintai. Awalnya mereka berdua biasa aja tetapi hingga akhirnya timbul...