Bukan Gigolo (Limario & Song Hye Kyo)

1.4K 124 32
                                    

Suasana malam yang begitu ramai dengan dentuman musik yang keras serta puluhan orang yang asik berjoged kini sedang seorang perempuan cantik berusia 40 tahun nikmati, dia adalah Song Hye Kyo yang menikmati malam di sebuah club ternama di Itaewon, hidup bergelimang harta tak membuatnya merasa bahagia, ia selalu merasa kesepian karena suaminya tak pernah ada di rumah, Hye Kyo selalu merasa sendiri di dalam rumah mewahnya, suami tuanya itu selalu sibuk bekerja dan pergi ke luar negeri meninggalkannya sendirian, untuk itu Hye Kyo ingin menghilangkan rasa sepinya dengan pergi ke club bersama seorang teman bernama Min Ah.

Sejak tadi mata Hye Kyo tertuju pada seorang bartender yang terlihat begitu tampan, bahkan beberapa kali pandangan mereka bertemu membuat Hye Kyo tersenyum ramah pada lelaki itu, sedangkan si lelaki hanya mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Hye Kyo.

"Sepertinya si tampan terus memperhatikanmu." Ucap Min Ah dengan menggoda Hye Kyo.

"Ya, bahkan dia terus mengedipkan matanya seperti orang cacingan." Jawab Hye Kyo dengan meminum Wine nya.

"Eonnie, sepertinya milikmu membutuhkan sesuatu yang baru dan lebih muda, apa kau tak bosan dengan burung tua milik suamimu itu?" Ledek Min Ah yang berhasil membuat Hye Kyo tertawa geli.

Ya suami Hye Kyo adalah pengusaha kaya raya berusia 55 tahun, lelaki itu tampak seperti seorang kakek tua yang menyebalkan, Hye Kyo sendiri tak pernah puas bercinta dengan suaminya, meski begitu suami Hye Kyo sering berselingkuh dengan para wanita muda. Namun Hye Kyo tetap bertahan karena kekayaan suaminya yang bisa membuat dirinya hidup mewah memiliki apapun yang diinginkan.

"Hey maaf mengganggu, Noona ada titipan untukmu dari bartender itu." Seseorang menghampiri Hye Kyo dan memberikan segelas wine dan selembar kertas kecil.

Hye Kyo menganggukan kepalanya dan tersenyum pada seseorang itu, Hye Kyo lalu menatap ke arah lelaki yang mengirimkan pesan itu.

"Bagaimana jika 10 menit lagi kita bertemu di kamar vvip 2?"

Begitulah isi pesan yang terdapat di dalam kertas kecil itu, Hye Kyo lalu memberikan itu pada Min Ah yang disambut tepuk tangan oleh sahabatnya itu.

"Tunggu apa lagi, nikmati penis muda itu, aku yakin usianya masih 20 tahunan." Ucap Min Ah dengan penuh semangat.

Tapi Hye Kyo malah menggelengkan kepalanya, ia merasa malu karena sudah merasa tua. "Aku sudah tua, aku malu." Jawab Hye Kyo.

"Aish... Pergilah dan nikmati malammu, peduli apa dengan umur semua ini hanya one night stan tak berarti apapun. Ayo bersiap dan aku antar ke tempat kalian bertemu." Entah mengapa justru Min Ah yang begitu semangat atas semua ini, ia ingin sahabatnya merasa senang, karena selama ini Hye Kyo hanya menjadi istri baik dan penurut untuk lelaki tua bau tanah yang tak tahu diri, ini saatnya Hye Kyo membalas semua perbuatan suaminya.

Setelah meyakinkan dirinya, Hye Kyo pergi ke tempat lelaki itu inginkan, Hye Kyo sempat merasa heran karena seorang bartender berani menyewa kamar yang harganya sudah pasti sangat mahal, namun dilain sisi Hye Kyo berpikir jika itu bebas dipakai oleh karyawan di sini.

"Min Ah aku takut, bagaimana jika lelaki itu jahat?" Hye Kyo menghentikan langkah kakinya, padahal mereka sudah hampir sampai di kamar vvip 2.

"Tenang, aku akan menunggumu di luar, sudah masuk sana." Min Ah mendorong sahabatnya masuk begitu saja, sedangkan dirinya pergi kembali ke bawah untuk mencari lelaki muda tampan lainnya.

Hye Kyo merapihkan riasannya sebelum lelaki muda itu datang, entah mengapa ia merasa grogi bertemu lelaki itu. Meski Hye Kyo selalu merasa kesepian tapi ia tak pernah melakukan hal nakal seperti ini, ini untuk pertama kalinya Hye Kyo menerima ajakan lelaki lain, biasanya ia akan menolak, tapi entah mengapa aura bartender tadi begitu hot sehingga menggoda dirinya.

Ceklek...

Pintu kamar vvip itu terbuka dan masuklah seorang lelaki tampan dan muda menghampiri Hye Kyo, senyumannya begitu indah membuat Hye Kyo merasa terbuai hanya karena senyuman itu.

"Hey, maaf menunggu lama." Sapa lelaki itu dan kini mereka sudah duduk berdekatan.

"Tak apa, ada apa mengajaku bertemu?" Jawab Hye Kyo setenang mungkin meski sejujurnya hatinya bergemuruh hebat.

"Kenalkan namaku Limario Lalisa Manoban, kau bebas memanggilku apa. Aku pemilik Bar ini, siapa namamu?" Akhirnya lelaki itu memperkenalkan dirinya dan ternyata dia adalah pemilik bar sebesar ini.

"Song Hye Kyo, wah hebat sekali, berapa usiamu sekarang? Kamu masih terlihat begitu muda tapi sudah memiliki bar sebesar ini." Puji Hye Kyo dengan menyebutkan namanya.

Limario atau Lim hanya tersenyum mendengar pujian wanita cantik di hadapannya ini, entah mengapa Lim begitu terpesona melihat senyuman wanita dewasa ini. Mereka hanya diam dan saling memandang karena diselimuti oleh rasa malu yang keduanya rasakan, namun sebagai seorang lelaki dan ia yang mengajak bertemu jadi Lim berinisiatif mengajaknya mengobrol.

"Jadi Nonna adalah korban perselingkuhan, suami sibuk atau justru masih sendiri?" Tanya Lim dengan menengguk tequila yang ada di tangannya, namun mata Lim enggan beralih dan masih menikmati kecantikan wanita di hadapannya itu.

"Sepertinya kamu sudah biasa seperti ini? Apa pemilik bar ini merangkap menjadi seorang gigolo?" Selidik Hye Kyo karena jika lelaki ini seorang gigolo ia takut akan tertular sebuah penyakit nantinya.

"Haha tentu bukan, aku hanya sering mendengar curhatan para pelangganku saja. Aku memang pernah bercinta itu hanya dengan kekasihku bukan sembarang orang." Jawab Lim dengan tawa yang begitu merdu untuk di dengar.

Lim lalu menggeserkan bokongnya agar lebih dekat lagi dengan Hye Kyo, lelaki ini sudah sedikit mabuk meski masih bisa sadar, namun hawa panas yang ia rasakan membuat libidonya naik.

"Lalu kenapa mengajakku, di mana kekasihmu? Aku korban perselingkuhan dan suami sibuk." Entah mengapa Hye Kyo begitu terpesona dengan lelaki muda di sampingnya ini, mata hezel dengan hidung mancung, bibir seksi dengan kulit putih pucat tak lupa tinggi dan badan kekarnya begitu menggoda, sepertinya lelaki ini bukan orang Korea.

"Kekasihku berselingkuh dengan pengusaha sukses dan dia meninggalkanku. Nonna begitu cantik dan seksi." Lim menjawab dengan sedikit berbisik, ia sedikit menghembuskan nafasnya di leher Hye Kyo membuat wanita itu langsung merinding sekujur tubuhnya.

Karena sudah begitu tergoda dengan wanita dewasa ini, Lim mengelus paha Hye Kyo yang memang begitu menggodanya sejak tadi, paha mulus itu tak tertutup sehelai benangpun membuat Lim lebih mudah untuk mengelusnya, sedangkan bibirnya sedang asik menciumi bahu Hye Kyo yang tak kalah mulusnya itu.

"Bagaimana jika kita habiskan malam bersama? Kau pasti merindukan sentuhan suamimu kan?" Ajak Lim dengan menaikan elusan tangannya di paha Hye Kyo.

Hye Kyo tak menjawaab apapun, ia hanya diam dan merasakan geli di pahanya, entah mengapa sentuhan lelaki ini begitu lembut membuatnya menikmati, berbeda dengan sentuhan suaminya yang kasar dan menjijikan, suaminya hanya akan mencium bibir Hye kyo sebentar, lalu menjilati vagina Hye Kyo dan setelah itu memasukan penisnya, belum 10 menit lelaki itu sudah ambruk dan tidur, Hye Kyo akhirnya bermain solo di kamar mandi karena suaminya tak bisa memberikan servis yang baik.

Hembusan nafas yang semakin berat menerpa leher Hye Kyo, lelaki itu sedang menggigit kecil bahu Hye Kyo. Demi apapun Hye Kyo sudah dibuat melayang oleh lelaki tampan ini.

"Honey, ingin melihat penisku?" Tanya Lim dengan mengarahkan tangan Hye Kyo ke arah penisnya.









Gimana-gimana?
Gue tes ombak dulu nih, lanjut part 2 jangan nih.
Haha gue gantung dulu ya 😘😘😘
Kalau banyak yang suka gas lanjutin.

Semua Tentang Lisa/LimarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang