Secret Admirer p2 (Lisa & Irene)

2.2K 244 29
                                    

Ini lanjutan dari Secret admirer yang pertama ya, kalau belum baca silahkan baca dulu biar ga bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini lanjutan dari Secret admirer yang pertama ya, kalau belum baca silahkan baca dulu biar ga bingung.

Sudah menjadi keputusan jika Lisa berhenti melakukan kebiasaanya yang sudah ia lakukan selama 3 Tahun ini, awalnya memang berat namun ia harus bisa melakukannya, Irene sudah bahagia bersama orang lain dan cukup bagi Lisa untuk mengaguminya.

Hari ini tepat 1 bulan Lisa berhenti mengagumi Irene, meski ada rasa rindu yang mengganggu tapi rasanya haram hukumnya bagi Lisa melewati rumah Irene atau sekedar duduk dan main di taman dekat kantor Irene.

1 minggu lalu Lisa sudah menyelesaikan ujian di sekolahnya, ia masih bingung akan melanjutkan kuliah di mana, banyak sekali pertimbangan, apakah tetap bertahan di sini atau mengikuti kedua orang tuanya.

"Jadi harus kuliah di mana ya? Bingung banget gue," gumam Lisa saat ia duduk di teras depan rumahnya.

Namun sial baginya, sosok yang sangat ingin ia lupakan malah lewat depan rumahnya dengan seseorang yang membuat Lisa patah hati. Haruskah Lisa melihatnya lagi? Seharusnya jangan jika itu malah menjadi luka baru.

"Kayanya mending ikut bapak ibu aja deh, kuliah di sana." Gumam Lisa mengambil keputusan demi menyelamati hatinya.

Lisa langsung masuk ke dalam dan membaringkan dirinya di sofa ruang tamu, Lisa cukup lelah harus menahan cemburu dan rindu dalam waktu bersamaan.

"Lebih baik tidur, nanti sore baru pergi beli makanan." Gumam Lisa lalu ia memejamkan matanya.

***

Dilain tempat ada seseorang yang sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya, mereka baru saja pergi ke rumah pak Rt untuk meminta izin mengadakan pernikahan, ya meski sederhana izin itu harus.

"Rene, semua sudah selesai?" Tanya sang ibu pada anak kesayangannya.

"Sudah bu, tinggal pelaksanaan aja." Jawab Irene lalu ia pergi ke kamar.

Irene merenung memikirkan banyak hal, ia merindukan mendiang suaminya, merindukan juga seseorang yang selama bertahun-tahun diam-diam mengaguminya, entah kemana anak itu, sudah 1 bulan tak menunjukan batang hidungnya lagi. Untung saja Irene sibuk mempersiapkan pernikahan jadi tak terlalu memikirkan kehilangan bocah SMA yang sudah memikat hatinya itu.

"Rene, antarkan makanan ke para tetangga, katakan pada mereka kita akan mengadakan pesta kecil-kecilan minggu depan." Teriak sang ibu dari luar.

Dengan malas Irene keluar menghampiri sang ibu, mengambil beberapa bungkus yang akan ia bagikan ke para tetangga.

"Ini untuk bu Rt yang plastik biru, nah yang ini untuk bu Lastri lalu ini untuk bu Jennieta dan 1 lagi untuk anaknya bu Jisoo, itu lho yang anak lelaki yang sering lewat depan rumah kita." Ibu Irene menjelaskan satu persatu bingkisan yang harus Irene bagikan.

Semua Tentang Lisa/LimarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang