03

780 62 0
                                    

"Mark foto aja sama aku ya? Lagi pula aku cantik loh. Aku jarang foto karena cuma orang spesial yang aku ajakin foto," ucap Aeri sambil tersenyum manis ke arah Mark.

"Ck! Aku sudah bilang kalau aku tak mau!" sinis Mark.

"Kamu jangan memaksa, Aeri. Mark sudah menolak," sahut Haechan.

"Ck! Nyebelin banget, sih! Sekali aja, sih!" kesal Aeri.

"Jangan memaksa, Aeri!" seru Hakkum.

"Mana ada aku memaksa, Kak?!" keluh Aeri.

"Halo semuanya! What's up!" seru Zhenle yang baru datang bersama Chenle.

"Kalian siapa?" tanya Hakkum.

Zhenle menatap Hakkum heran.

"Harusnya, kami yang bertanya itu padamu. Kamu dan dia siapa?" tanya Zhenle sambil menunjuk Aeri.

"Ah ... Aku Hakkum dan dia adikku, Aeri," jawab Hakkum.

"Well ... Aku Zhenle dan dia adik kembarku, Chenle," ucap Zhenle memperkenalkan diri.

"Kalian kembar ya," puji Hakkum.

"Ya. Kami kembar. Tapi, aku lebih tampan," jawab Zhenle percaya diri.

"Tapi, aku yang paling imut."

"Karena kamu mesin fotokopi wajahku yang imut."

"Yakhhhh!"

"Jangan berteriak di depanku, Chenle! Aku kakak mu!"

"Hanya beda dua menit saja."

"Tetap saja aku Kakakmu!"

"Berhenti! Jangan berdebat!" teriak Haechan menengahi perdebatan si kembar.

"Kamu ganteng loh," puji Aeri sambil menatap Zhenle.

"Boleh berteman?" pinta Aeri.

"Tapi, kamu jangan sinis sama aku," lanjutnya.

"Privasiku," ucap Zhenle datar.

"Zhenle emang kayak gitu kalau sama orang baru. Kamu jangan masukkan ke hati ya," ucap Haechan pada Aeri.

"Kubilang privasi!" kesal Zhenle.

"Turunkan nada suaramu, Zhenle. Dia Kakakmu!" tegas Mark.

Zhenle mendengkus kesal.

"Kalian sangat mirip," ucap Hakkum.

Chenle memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Ck! Sudah berapa kali kamu bilang mirip, mirip, mirip dan mirip. Kamu tidak bosan? Aku saja yang mendengar itu bosan!" kesal Chenle.

"Gak usah nge gas sama Kakakku dong!" sinis Aeri.

"Siapa yang nge gas? Aku sedang duduk dan tidak naik motor!" jawab Chenle.

"Kaki aku saja tak sampai kalau naik motor, apalagi sampai mengendarainya!" sinis Chenle.

"YAKHHHH! TERSERAH KALIAN!" teriak Aeri kesal dan marah.

•••••

Semenjak permintaan restu beberapa waktu yang lalu pada orang-orang penting Johnny, Hana dan anak-anaknya semakin sering berkunjung ke mansion Johnny.

Terkadang Hana, Hakkum dan bahkan Aeri bersikap layaknya sudah kenal hampir bertahun-tahun dengan Haechan dan teman-temannya.

Sama seperti saat ini, Hana, Hakkum dan Aeri sedang berada di mobil dan menuju mansion Johnny sama seperti biasanya.

Im Not Antagonist | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang