14

581 55 0
                                    

📍 Indonesia

"Eh! Hai, Hyunjin! Mau ke sekolah juga?"

Haechan dengan ramah menyapa Hyunjin yang baru saja turun dari rumahnya. Ya, kostan Haechan berada di bawah rumah Hyunjin. Lebih tepatnya, rumah Hyunjin itu rumah panggung.

"Iya nih, Chan. Mau ke sekolah," jawab Hyunjin.

"Lo gak kerja?" tanya Hyunjin.

"Gak. Lo lupa kalau hari ini gue masuk sekolah? Gue pertukaran pelajar loh," peringat Haechan.

Hyunjin terkekeh. Lupa akan hal tersebut.

"Lo sekolah di mana?"

"SMA INTERN JKT."

"Ouh ... Di sana ya?"

"Kenapa?"

"Berangkat bareng aja. Kebetulan gue lewat depan sekolah lo."

"Gak apa-apa?"

"Iya, Chan."

Haechan tersenyum lebar. Akhirnya dia tak menghabiskan banyak ongkos untuk berangkat ke sekolahnya.

"Wait ya ... Gue rapihin almamater dulu. Gue gak fasih pake dasi juga. Kadang Mama yang benerin. Tapi, Mama ke toko kue. Jadi, benerin sendiri aja," jelas Hyunjin.

Haechan terkekeh geli saat melihat Hyunjin yang benar-benar putus asa karena tak pandai memakai dasi sekolahnya.

Haechan dengan lembut menarik kerah baju Hyunjin, lalu dengan telaten dia membantu Hyunjin untuk mengenakan dasinya.

Hyunjin menahan napas karena wajahnya dan wajah Haechan lumayan dekat.

"Selesai!" seru Haechan sambil menjauhkan wajahnya.

Hyunjin menghela napas panjang.

"Ayo berangkat ke sekolah! Gue takut telat," ajak Haechan.

Hyunjin mengangguk dengan gugup, lalu berjalan lebih dulu untuk menghidupkan mesin motornya yang terparkir di parkiran kost.

"Damn it! Baru first time dekat sama Haechan, jantung udah gak aman-"

"Really! Gue suka sama Haechan. Secepat itu?" batin Hyunjin tak percaya.

Dengan segera Hyunjin dan Haechan menuju lokasi, dengan Hyunjin yang mengendarai motor dan Haechan yang jadi penumpang pastinya.

Sekitar sepuluh menit perjalanan, mereka berdua akhirnya sampai di sekolah Haechan.

"Nih sekolah lo! Udah sampai!" ujar Hyunjin sambil tersenyum kecil.

"Makasih, Hyunjin," ucap Haechan.

Hyunjin berdeham.

"Biar gue anter sampai dalam, Chan-"

Belum sempat Hyunjin menyelesaikan ucapannya, teriakan seketika menggema pada gendang telinganya dan gendang telinga Haechan.

Banyak kaum Hawa dan juga pria submisif yang meneriaki Hyunjin bak orang kesetanan, membuat Hyunjin bergidik ngeri.

"Gak jadi gue anter deh, Chan. Siswi sama siswa sekolah lo kerasukan deh," bisik Hyunjin.

Haechan terkekeh geli.

"Gue duluan deh, Chan," pamit Hyunjin.

Haechan terkekeh kecil sambil mengangguk, lalu Hyunjin menstarter motornya dan mengarahkannya menuju sekolahnya.

Haechan berjalan masuk ke sekolah barunya itu, lalu tersenyum lebar saat melihat beberapa spot yang ada di sekolah barunya yang tak ada di sekolah lamanya.

Im Not Antagonist | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang