01 [Intro]

3.1K 130 3
                                    

📍Mansion Johnny, 18:23

"Jangan kayak gini dong, Kak. Jangan melamun, Kak. Ayo senyum. Kakak udah janji sama Zhenle kalau Kakak bakalan selalu bahagia," ucap Zhenle penuh harap pada sang kakak.

Haechan menghela napas panjang.

"Kakak rindu sama Mama, Dek. Mama biasanya bawa macaron kalau kita lagi bad mood kayak gini. Tapi, sekarang udah enggak lagi..." lirih Haechan.

"Semuanya udah gak bisa," lanjutnya.

Sebutir air mata lolos dari mata Haechan.

"Kak ... Udah ya?" pinta Chenle lembut sambil menghapus air mata Haechan.

"Kalau Kakak kayak gini, kita juga ikutan sedih. Cuma Kakak yang bisa bikin kita full mood," sahut Jisung.

"Halo, Son!"

Serentak empat anak laki-laki itu menoleh ke arah sumber suara.

"Uncle Jaehyun! Ada apa, Uncle?" tanya Zhenle.

"Nih ... Mark katanya mau main kesini. Jadi, Uncle bawa Mark kesini deh," jawab Jaehyun.

"Halo!" sapa Mark.

Serentak Zhenle, Chenle dan Jisung membalas sapaan Mark, tetapi tidak dengan Haechan yang malah menundukkan kepalanya dengan dalam.

"Hei! Prince Lee Irene kenapa kelihatan sedih?" tanya Jaehyun lembut sambil merangkul Haechan.

"Echan kangen Mama, Uncle," jawab Haechan sedih.

Ada rasa sesak saat Jaehyun mendengarkan jawaban anak berusia tujuh tahun itu.

"Sama, Uncle juga kangen sama Mama kamu," ucap Jaehyun.

"Tapi, Mama kamu bakalan sedih di langit sana kalau Mama kamu lihat kamu sedih dan nangis kayak gini," jelas Jaehyun.

"..."

"Masa kamu kalah sama si twins Zhenle sama Chenle. Lihat tuh, mereka santai aja," ucap Jaehyun.

"Echan beda," jawab Haechan.

"Loh! Lo udah dateng, Jae!" seru Johnny yang baru keluar dari dapur.

Jaehyun berdeham.

"Ya udah ... Kita langsung ke ruang kerja gue aja. Taeil sama Yeri udah dateng. Sisa nunggu Yuta sama Wendy," ucap Johnny.

Jaehyun berdeham sebagai jawaban.

Johnny langsung pergi begitu saja setelah berbicara beberapa kata pada sang sahabat.

Jaehyun menatap Haechan dengan lembut.

"Janji sama Uncle supaya kamu senyum terus ya. Jangan sedih," ucap Jaehyun lembut.

Haechan tersenyum tipis sebagai jawaban, lalu tak lama dia menganggukkan kepalanya.

"Good boy!" puji Jaehyun sambil mengelus lembut rambut Haechan.

Setelah memberikan ketenangan pada anak sahabatnya, Jaehyun berjalan menuju ruang kerja Johnny.

Tak lama Jaehyun duduk, Yuta dan Wendy datang.

"Sorry ... Macet tadi," ucap Yuta.

"Kenapa ngumpulin kita? Buru-buru banget pula," tanya Yuta langsung pada inti pertemuan mereka.

Johnny terdiam beberapa saat, lalu tak lama dia buka suara.

"Gue ngumpulin kalian karena gue mau minta restu dari kalian," jawab Johnny.

Im Not Antagonist | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang