19| Star and Shadow

33 19 4
                                    

Oktober. Berkat Sandra, Nicole diperbolehkan melewatkan dua konseling demi menetralkan perasaan setelah mengungkit traumanya.

“Jangan-jangan dia berpikir untuk menghentikan pengobatan?” Ethan menanggalkan snelli ketika pemikiran itu memasukinya.

Ia baru menyelesaikan urusannya di alat absensi dan resepsionis  ketika Julian mencegatnya di pintu klinik. Mustahil untuk melepas genggaman si mantan ketua tim basket dari lengan atasnya.

“Nicole lagi?”

Ethan berkilah, “Bukannya kau lagi konseling?”

Papamu melihatmu keluar melalui CCTV lalu menyuruhku menyusulmu. Tidak mungkin ‘kan aku bilang begitu?

“Anggap saja kebetulan.” Julian menaikkan satu alis. “Kau ingat ‘kan Dokter Besar di klinik lagi hari ini?”

Ethan berdecak, “Tapi, aku harus menyusul Nicole. Kemarin dia bilang pasti datang pas aku mengingatkan. Kalau sampai tidak, berarti sesuatu tidak beres ‘kan?”

Sejak kapan kau berani membantahnya?

“Kalo begitu aku ikut.”

“Konselingmu bagaimana?”

Orang tua itu bela-belain menggantikanku di ruanganku tau! Repot kalau dia tau kau pergi karena Nic! Memberitahu penyakitnya saja sudah masalah. Bisa-bisa beliau menyangka kau countertransference, batin Julian gemas.

Julian mengarang alasan. “Aku bisa izin sakitku kambuh. Bilang saja kau mengantarku.”

Aku tidak bisa membelamu terus, Et.

Deal? Kau kebiasaan over-supportive padanya. Apa yang terjadi di luar sana, selama belum dibawa ke klinik, berarti di luar hubungan terapeutik. Benar, Dokter Kepala?”

Ethan tidak bisa menyangkal.

”Maaf membuatmu berbohong.  Satu lagi, kekhawatiranku itu sebatas dokter-pasien.”

“Berbohong itu mudah.”

Julian menepi. Dihubunginya Sophian untuk mengonfirmasi kepergiannya. Tentu saja tanpa bilang pasien yang dimaksud adalah Nicole.

“Mau mencarinya kemana?” Julian menitipkan jas putihnya di meja resepsionis.

“Jam segini …,” Ethan nampak memikirkannya, “harusnya dia di kantor agensi ‘kan?”

Julian mempersilakan Ethan melenggang duluan. Bapak-anak memang hobinya membuatku mengikuti mereka!

●●●

Nicole tertahan di samping gedung Shine Ent.. Tiada angin, Yvaine datang mengomelinya sepuluh menit untuk kesalahan yang tidak pernah dilakukannya.

“Kau pasti tau mereka mengubah jadwalnya. Kau sengaja tidak memberitahu supaya aku terlambat!”

Nicole nyaris berbuih menjelaskan ketidaktahuannya tentang event kosmetik kali ini.  Ia hanya mengikuti kesepakatan. Yvaine seharusnya sekarang sedang berada di salah satu talkshow live untuk segmen promosi sedangkan besok Nicole akan memandu sesi di akun media sosial.

Soal segmen promosi yang tiba-tiba dimajukan di awal program, salahkan Tuhan saja!

“Kenapa nggak tanya pihak programnya aja, sih?”

Telunjuk Yvaine lima senti di depannya. Nicole sepertinya melihat tanduk iblis di kepala merah muda itu.

“Kau tidak tau malunya aku ketika mereka bilang sudah mempromosikan produk bersama bintang tamu! Mereka bilang seharusnya kau saja yang pergi. Aku terancam kehilangan pekerjaanku lagi!”

BorderlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang