part 2

1.5K 62 4
                                    

SELAMAT MEMBACA

.
.
.
.
.

Pagi hari ini para siswa siswi kelas 10 sedang berbaris rapi di tengah teriknya matahari. Mereka sedang mengikuti upacara pembukaan yang di bimbing oleh seluruh anggota osis.

"Panas banget si." ujar Zara tiba-tiba.

"Iya panas banget hari ini."balas ziya sambil menyeka keringat yang terus keluar.

"Nggak ada niatan turun salju apa?biar adem!" ujar Zara kembali.

Ziya yang mendengar itu hanya tertawa kecil.

"Selanjutnya sambutan dari ketua OSIS"

Kedua nya kembali diam dan memperhatikan ke arah depan.

Ketua OSIS tahun ini adalah seorang cowo yang bernama sekala arganata.

gila ketua OSIS nya cakep banget

Aaa kak sekala ganteng banget si

Ga rugi gw sekolah disini, banyak
cogan nya

Cuci mata deh gw tiap hari

Kak sekala ganteng banget

Tapi kak Regan lebih ganteng

Samar samar ziya mendengar percakapan siswi lain yang berada di barisan tidak jauh dari diri nya.

"Alay banget si! Kayak nggak pernah lihat cogan aja." komentar Zara.

Ziya hanya menggeleng kan kepalanya lalu memperhatikan ke depan kembali.

"Selamat pagi semua nya"
Ucap ketua OSIS tersebut,,

"Sebelum nya saya akan memperkenalkn diri, nama saya sekala arganata.
Saya mengucapkan selamat datang di sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL.
saya selaku ketua OSIS di sini ingin mengucapkan semoga kalian betah di sekolah kita ini.
Semoga kita bisa mendapatkan kan wawasan yang lebih baik lagi ya.
nanti kita juga akan melakukan banyak kegiatan yang akan di bimbing oleh anggota osis lainnya dan yang utama kita akan melakukan kegiatan meminta tanda tangan ke kakak kelas tentunya, agar kalian semua bisa sambil berkenalan dan lebih akrab lagi.
Cukup sekian dari saya, dan terimakasih."

Semua murid memberi tepuk tangan yang meriah.

......

"Males banget kalau di suruh minta tanda tangan gini. Mau minta kesiapa coba?" ujar Zara sebal.

"Sabar, Zara. Yuk kita cari dulu." jawab ziya.

"Halo!" sapa seorang gadis yang tampak tomboi tetapi wajahnya terlihat cantik.

"Hay." balas ziya dan Zara bersamaan.

"kenalin nama gue Mauren chalista, kalian bisa panggil gw Mauren." ujarnya sambil menjulurkan tangan.

Mereka membalas juluran tangan Mauren secara bergantian
"Aku ziya dan aku Zara"

"Boleh ga gue ikut sama kalian? Boleh dong masa nggak si! Ya nggak?"

Ziya dan Zara terkekeh melihat tingkah frikk Mauren,, bagaimana tidak.
Ia bertanya tetapi sudah menjawabnya juga.

"Boleh kok boleh."jawab Zara tersenyum. Dan ziya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis.

"Oh iya, Lo berdua udah dapat tanda tangannya belum? Kalau belum yuk cari bareng!" Tanya Mauren pada ziya dan Zara.

"Ayo aja si, tapi mau minta tanda tangan siapa?" tanya balik Zara.

"Tenang gue tau mau minta kesiapa." jawab Mauren.

"Siapa?" Tanya ziya dan Zara bersamaan.

"Ke pacar gue, kebetulan dia juga temannya Regan. Jadi kita bisa minta tanda tangan mereka."

"What? Kak Regan kamu bilang? Omo-omo! Berarti pacar kamu salah  satu most wanted dong." ucap Zara dengan suara yang kencang.

"Zara kecilin dikit suaranya kalau ngomong! Untung ga ada orang, kalau ada pasti di lihatin." tegur ziya.

"Emang siapa si kak Regan itu? Kenapa kamu sampai segitunya?" Ziya menatap Zara heran.

"Kamu ngga tau siapa kak Regan ziya?" Balas Zara.

"Nggak." kekeh ziya

"Kak Regan yang ganteng gak ketulungan itu,"

"Nanti deh kalau nampak orang nya, kamu kasih tau aja deh."

"Hadeh." Zara memukul jidatnya.

Mauren yang melihat itu hanya terkekeh.
"Udah-udah, mending kalian ikut gue!"
Tanpa menunggu jawaban dari kedua gadis yang berdebat tadi, Mauren langsung menarik tangan mereka.

"Loh kok malah kesini?" heran ziya saat Mauren menarik nya ke kantin.

"Udah ikut aja!" jawab Mauren.

"Sel doi lo tu." ujar gio saat melihat kekasih sahabat nya itu berjalan ke arah mereka duduk.

"Kenapa sayang? Hmm?" Tanya Marsel lembut pada kekasihnya itu.

"Aku minta tanda tangan kamu dong Sekalian tanda tangan kawan kamu juga. Lihat kami belum ada dapat sama sekali!" Jelas Mauren panjang lebar yang sudah duduk di samping Marsel.

"Sama pacar aja aku-kamu, lah sama temen sendiri Lo-gue." gumam Zara memutar bola matanya malas.

Ziya yang mendengar itupun terkekeh geli.

Tanpa di sadari, Regan sudah memperhatikan ziya sejak awal gadis itu berdiri di dekat nya.

"Lo berdua." panggil gio tiba-tiba. sontak ziya dan Zara mengalihkan perhatian nya ke Gio dan membuat Regan kembali fokus pada layar hp-nya itu.

"Mau sampai kapan berdiri disitu? Mending duduk deh. Itu juga kan ada dua kursi yang masi kosong. Ni juga si Mauren udah sama doi lupa kawan." ucap gio.

"Sekate-kate Lo kalau ngomong ege." balas Mauren.

"Eh Lo bocah kagak sopan ngatain gue ege!" balas gio tak terima.

Hal itu membuat Adit dan Marsel tertawa.

"apa boleh aku duduk sini?" tunjuk Zara ke kursi kosong samping Fano, dan di balas anggukan oleh cowok itu.

"Ziya Lo duduk noh di samping Regan!"ujar Mauren saat melihat ziya yang masi berdiri.

"Oh jadi ini yang namanya Regan" batin ziya.

"Iya duduk aja gausah malu-malu singa." Adit bersuara.

"Bukan malu, tapi takut noh lihat muka Regan." balas Marsel.

"Sa ae babang Marsel." ujar gio tertawa.

Melihat tidak ada pergerakan dari gadis di samping nya, Regan akhirnya bersuara "duduk!"

Ziya yang merasa sudah dapat izin pun duduk di samping cowo itu dengan perasaan yang gelisah.
Bagaimana tidak? Dirinya sedari tadi sudah di pandang oleh fans-fansnya Regan. Seolah menyuruhnya untuk pergi sekarang juga.

REGAN & ZIYA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang