part 28

227 8 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

.
.
.
.
.

"Heh Lo"

Ziya meneguk Saliva saat melihat Viona dan antek-anteknya menghampiri dirinya yang duduk di pojokan kelas.

"Lo ikut gue!" Ziya mengangguk sembari menggigit bibir bagian dalamnya. Ingin sekali rasanya dia menolak, tapi ziya tahu jika menolak perintah Viona bukanlah tindakan yang tepat. Dia tidak peduli dengan keadaan sekitar yang ramai, Dia akan menindas ziya dimana pun dan kapan pun.

Viona berjalan dengan ciri khas nya, yaitu dengan dagu terangkat percaya diri bak seorang ratu. Sedangkan ziya yang berjalan di belakang nya bak seorang pelayan rendahan.

Langkah mereka terhenti di toilet. Di Depan pintu toilet, ziya menelan ludah nya berat, jantung nya berdegup kencang layaknya sehabis berlari puluhan kilometer.

"Lo ngapain di situ? Buruan masuk!" Ziya menurut, dia buru-buru mendekati kakak kelas devilnya itu.

"Kayak nya gue lihat makin hari Lo makin dekat sama Regan?!"

"Hah?"

"Berapa kali gue bilang ke Lo untuk jauhi Regan? Kenapa Lo gak menjauh?"

"Ma-af kak, tapi kak Regan yang selalu deketin aku."

Viona mengepalkan tangannya, dirinya mengambil selembar kertas yang bertuliskan sebuah alamat. "Kalau Lo gamau jauhi Regan, ntar malam Lo datang ke alamat ini! Gue tunggu Lo disana."

"Ziya gak bi-sa. Ziya harus kerja."

Viona menggeram marah, dia Meraih leher ziya untuk di cekik "Lo harus datang ke alamat itu! Gue gak peduli apapun alasan nya! Ngerti?!"

"Nger-ti" ucap ziya terbata-bata.

Viona melepas cengkraman nya.ziya terperosok kelantai ketika lehernya bebas.

Byur!

"Dan gue minta buat jauhin anggota the boy."

Uhuk!uhuk!uhuk! Ziya terbatuk saat air masuk ke hidung dan mulutnya. Dia menangis tak kala mencium badannya yang bau. Mereka sengaja menyiram air kotor kepadanya.

"Cabut!" Ucap Viona kepada antek-anteknya. salah satu dari mereka pun Dengan sengaja menendang kaki ziya.

.....

"Ziya kamu dari mana aja? Tas kamu ada tapi kamu nya nggak. Aku dari tadi nyariin kamu."

"Maaf Zara, Ziya tadi ada kepentingan di perpus."

Ziya terpaksa berbohong karena tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya, itu pasti akan membuat Zara semakin cemas. Dan Saat jam pelajaran pertama tadi ziya sengaja membolos, walau bukan yang pertama kali tapi kali ini dirinya membolos bukan karena ajakan orang lain, melainkan dirinya sendiri.

"Oh iya, kemarin kamu kemana? Kenapa gak ngabarin kalau kamu gak sekolah?"

"Kemarin ziya gaenak badan. Ziya juga lupa mau izin ke guru." Maafin ziya ya Zara. Ziya terpaksa bohong. Ziya gamau ngerepotin Zara. Batin ziya.

REGAN & ZIYA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang