part 12

823 38 1
                                    

SELAMAT MEMBACA.

.
.
.
.
.

"siapa?" Tanya Regan dari dalam kamar.


"Ini saya den, bi iyem."

Ceklekk.

"kenapa bi?" tanya regan sambil memperhatikan seorang gadis yang berdiri di belakang bi iyem.

"ini ada temen den Regan, kalau gitu bibi balik ke dapur dulu den." pamit BI iyem yang di balas anggukan oleh Regan.

Badan Regan menyender ke pintu, tangan nya ia lipat depan dada. Matanya terus memperhatikan gadis yang terus menunduk itu.

"Tahu kesalahan Lo kali ini?"

"Ma-maaf aku telat." jawabnya sambil meremas ujung bajunya.

"Maaf doang ga bakalan bikin kenyang, gue bakal kasi lo hukuman."

Regan menyeringai penuh kemenangan.dia sangat suka membuat ziya dalam kesusahan. Sepertinya regan akan punya hobi baru, menjahili gadis itu.

Sebenarnya ziya sangat kesal saat ini, tapi apa boleh buat? Seperti pribahasa nasi sudah menjadi bubur.

"kenapa diem?"

Ziya mendongak, melihat Regan yang sudah menatap nya tajam.

"Mau Sampek kapan Lo berdiri di situ terus?" tanya Regan.

"Emangnya boleh kak?" Tanya ziya dengan polos.  dia hanya tidak nyaman jika masuk kedalam kamar orang, apa lagi cowo dan mereka hanya berdua.

"Hmm ini kamar gue asal Lo ga lupa! Cepetan."

Ziya melangkah masuk.

"den ini minuman sama cemilan." ucap bik Iyem yang sudah memegang nampan di tangan nya.

Regan mengambil alih nampan tersebut dan meletakkan nya di meja.
Lalu ia berjalan mengambil beberapa buku.

"Sini Lo." suruh Regan kepada ziya.

"Kerjain pr gue, semuanya!"

Ziya tidak menyangka jika dia harus mengerjakan pr Regan yang amat banyak itu.

Regan tau apa yang di pikirkan ziya.
Dia menyender kan badan di sofa "gausah heran gitu, gue emang gada ngerjain pr selama ini, cepet Lo kerjain. Besok mau gue kumpul!"

"tap__"

"Ngga ada penolakan,, Lo ngga ingat sama perjanjian kita?"

Ziya menghela nafas pasrah, ia mulai mengerjakan pr cowo itu.

Regan yang melihat ziya mengerjakan tugas nya, ia pun merasa bosan dan memilih untuk tidur saja.

Beberapa jam kemudian, ziya sudah siap mengerjakan PR Regan, ia melihat jam yang ada di kamar Regan, ternyata sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

"Duh cape banget." Ia mencoba  meregang kan otot tangan nya.

Ziya baru sadar jika Regan tidak bersuara sejak tadi, dia menoleh kebelakang, ternyata oh ternyata. Regan sedang asik terlelap. Ini tidak adil! Masa ziya susah payah mengerjakan pr-nya.  Regan malah tidur menyebalkan!.

REGAN & ZIYA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang