part 3

1.2K 51 5
                                    

SELAMAT MEMBACA.

.
.
.
.
.

"By the way gada pesen makanan atau  minuman lo bertiga?"gio memecahkan keheningan.
Ya pasal nya setelah 3 gadis itu sudah mendapatkan tanda tangan, mereka malah sibuk dengan dunia masing-masing.

"Ziya, Lo mau pesen apa?" tanya Mauren pada ziya dan tidak menghiraukan gio.

"Hahah kacang kacang." ujar Marsel tertawa.
Mendengar itu Gio hanya mendengus kesal.

"Ziya samain aja kayak Zara." balas ziya.

"Ziya aja nih yang di tanyain, aku ngga!" tanya Zara menaik turun kan alisnya.

"Ngga kan Lo ikut gue pesen, yok!" ajak Mauren sambil menarik tangan Zara cepat sebelum gadis itu menolak.

Marsel, Adit, gio tertawa melihat wajah kaget Zara yang di tarik tiba-tiba oleh Mauren itu.

Di sinilah ziya sekarang, duduk di meja most wanted sendirian.
Bukan perasaan senang yang ziya rasakan tetapi perasaan gelisah karna Zara dan juga Mauren tak kunjung muncul.

Tu cupu kenapa ga ikut kawan nya
aja si

Iya ngapain coba Masi duduk di situ

Caper banget si

Gue si berharap kak viona datang

Eh tu kak viona, mampus tu si cupu

Begitulah percakapan orang-orang melihat ziya yang duduk satu meja dengan most wanted.

Brakk!

Viona datang kemeja di mana Regan dan kawan berada dengan muka yang menahan amarahnya di ikuti kedua antek-antek nya.

Seluruh penjuru kantin yang tadi asik makan dan minum pun sontak melihat ke arah viona yang tiba-tiba memukul meja dengan kuat itu.

Siapa yang tidak mengenal viona?
Cewe yang suka membuli siapa saja  dengan alasan mendekati Regan.
Ia juga sering berpakaian ketat tidak lupa riasan yang menor di wajahnya.

"Heh Lo cupu ngapain disini? Ngapain juga Lo duduk samping Regan? Ganjen banget jadi cewe."

Ziya hanya menunduk ketakutan sambil meremas roknya dengan kuat.

"Heh kalau ada orang ngomong itu jawab! Ngapain Lo deketin cowo gue?"geram viona lagi.

"Hahaha! Heh Mak lampir. Ga salah ngomong? Ngaku ngaku cewe si Regan." ujar gio tertawa.

"Regan kamu kok bolehin dia duduk di samping kamu? Kalau aku aja langsung kamu usir." ucapnya manja pada Regan.

"Ya iya lah. Mana mau Regan sama Mak lampir kayak lo." tawa Adit dan Marsel pecah saat gio mengejek viona.

"Pergi!" potong Regan dingin sebelum viona berbicara lagi.

"Awas aja Lo cupu." ancamnya pada ziya, lalu berlalu pergi dengan menghentak hentakkan kakinya.

Mauren dan Zara yang baru saja sampai di pintu Kantin bergegas berjalan ke arah mereka duduk tadi.

"Ziya kamu nggak papa kan?"

"Iya Lo ngga di apa-apain kan sama Mak lampir itu?" Tanya Zara dan mauren cemas.

"Aku ngga papa kok. Yaudah aku duluan ya." balas Zara sebelum berlari keluar meninggalkan kantin.

"Lo ziya kok ninggalin si."

"Lo berdua emang kemana si? Lama banget." heran Adit karna Zara dan mauren yang pergi cukup lama padahal cuma memesan minuman.

"Nemani Zara pup tadi."

"Ih Mauren. Malu tau!" balas Zara memanyunkan bibirnya.

Srett!

"Mau kemana Lo gan?" tanya gio melihat Regan berdiri dari tempat duduknya.

Regan hanya berlalu begitu saja dan mengacuhkan pertanyaan gio.

"Yaelah malah pergi gitu aja, hu sakit hati dedek bang." ucap gio mendramatis.

"Yaudah duduk Lo berdua!" Adit menyuruh Zara dan mauren agar duduk kembali.

......


JANGAN LUPA VOTE,COMEN YAK😄

REGAN & ZIYA  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang