Mozza terkejut melihat kedatangan Arka, dan segera meletakkan bingkai foto itu.
Menatap wajah Arka yang datar. Tapi, yang dilihat Mozza, Arka seperti marah. Apa karna ia memegang bingkai itu?
"Lo kenal dia?" ucap Arka datar.
Mozza bersusah payah menelan salivanya. Nada bicara Arka tidak main main.
Tolong selamatkan Mozza dari cowok ini, bisa mati Mozza lama lama disini! Huh!
"Bisu?" ucap cowok itu di depan wajah Mozza dengan suara yang sedikit besar.
Kaki gadis itu bergetar hebat. Sekuat kuatnya perempuan, ia akan lemah jika sudah dibentak. Percayalah.
Satu bulir bening lolos mengalir di wajahnya, gadis itu tertunduk takut.
"Maaf" lirih lelaki itu ikut tertunduk.
"Maaf za" mohon lelaki itu, ia mengusap air mata Mozza.
Lalu membawa gadis itu untuk duduk di pinggiran kasur.
"Oke, gue bakal nunggu lo cerita. Kalau ga mau gapapa kok" ucap cowok itu tersenyum
Jujur dia merasa bersalah karena sudah membentak gadis itu.
"G-gue temannya kayla, lebih tepatnya sahabatnya" ucap gadis itu tertunduk sambil sesegukan.
"Lo tau Reyna kan?" tanya nya kepada Arka.
"Iya tau" jawabnya.
Jujur dari semua cerita yang sulit disampaikan, ini adalah cerita paling sulit menurut Mozza.
"Kita bertiga itu sahabatan sejak SMP. Gue juga tau kenapa dia meninggal. Itu semua gue tau karna si bajingan itu juga ikut sekap gue" ucap gadis itu menatap kosong ke depan.
Meluapkan semua cerita yang dipendamnya, serasa ingin berteriak kepada sang pelaku itu, mengingat masa lalu nya dulu.
"Gue juga gatau kenapa Kayla diincer. Disitu Kayla udah berhasil mereka tangkap, mereka pergi gitu aja tanpa gue dan Reyna"
"Disitu gue sama Reyna ngejar mobil itu dan ternyata tempatnya lumayan jauh gitu"
"Kita berdua sebenarnya takut, apalagi disitu posisinya lagi maghrib. Niat kita bertiga mau ibadah bareng, tapi malah jadi gitu" cicit gadis itu
"Awalnya gue sama Reyna mau balik aja, nunggu besok. Tapi Kayla kesian sendirian"
"Gue juga udah nelpon lo, tapi ga lo angkat, disitu gue sama Reyna udah kehabisan akal banget. Kita dobrak pintunya, dan ngeliat Kayla diiket disitu."
"Gue bogem orang itu, dan Reyna bebasin Kayla, Reyna sama Kayla udah keluar, tinggal gue sama Saga di dalem, gue bogem in dia habis habisan sampai dia pingsan. Gue udah seneng banget bisa ngalahin si brengsek itu, tapi dari belakang-"
"K-kepala gue dipukul keras banget, disitu gue udah ga sadarkan diri lagi"
"Terus?" tanya Arka mendengar tiap kata yang dikeluarkan gadis itu.
"Tapi gue heran kenapa dia bisa ngelawan Saga, sendiri pula" batin Arka.
"Terus pas sadar gue udah liat Kayla digantung dengan kondisi acak acakan, gue bisa liat Kayla udah pasrah banget disitu"
"Disitu Saga bilang ke Kayla 'Lo lebih pilih teman lo berdua ini gue bunuh atau lo aja?'. Gue dengar itu jelas banget Ar"
"Kayla jawab apa?" tanya Arka, suara nya hampir hilang setelah mengajukan pertanyaan itu.
"Dia jawab, bunuh gue saga, jangan temen gue, dia bilang itu seingat gue"
"Terus salah satu babu Saga ngedekat ke kita, gue takut banget disitu. Gue sama Reyna hampir dilecehin sama dia" rasanya semakin bercerita mendalam, tenggorokan gadis itu semakin tercekik.
![](https://img.wattpad.com/cover/343327437-288-k166500.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZZARKA
Teen Fiction"Arka, aku suka sama kamu!" "Aku, engga" Note: Ini cerita pertama ku, maaf atas typo and ⚠️⚠️ warning about swearing at animals, jangan ditiru ya!