13. Reyna Leon

47 8 0
                                        

"Benar kata orang cinta terbesar itu adalah mengikhlaskan"
-Arka Deandra

Gadis itu sedang termenung, tak tahu kenapa hari ini dia sangat lelah padahal ia tidak ngapa ngapain. Aneh kan.

"Diam diam bae lo" kata Reyna yang sedari tadi bermain ponselnya.

Bukannya menjawab gadis itu malah menenggelamkan wajah nya di kedua lengannya.

"Idih gue lagi nanya woe"

"Malas" jawab gadis itu pelan tanpa mendongak. Pasalnya, ia masih mengingat omongan Arka semalam.

Saat ini kelas 11 Mipa 1 sedang jam kosong, hanya sebagian yang berada di kelas selebihnya ngacir tak tau kemana.

Begitu pun dengan Arka dkk mereka saat ini berada di kantin.

"Lo lagi ada masalah ya za?" tanya Reyna sambil ikut menekukkan wajah nya di meja sembari scroll tiktok.

"Engga" ucap gadis itu mendongakkan kepalanya.

"Ya trus, lo kenapa? diajak ke kantin gamau, ke rooftop ga mau, ke taman juga gamau" balas Reyna kesal.

"Lo laper ya Na?" tanya gadis itu.

Dipikir pikir Reyna juga kasihan, pasalnya sudah 15 menit Mozza hanya diam, melamun, mendengkus, dan melamun lagi.

"Ya iyalah" jawab sahabat nya.

"Emang lo mau ke kantin?" lanjutnya.

"Yaudah ayok gue temenin" jawab Mozza lembut tak biasanya.

"Em ... Lo kan lagi badmood gue takut--" belum sempat Reyna melanjutkan kata katanya dsudah dipotong oleh Mozza.

"Udah gapapa" ajak gadis itu lalu menyeret Reyna ke kantin.

Reyna sedari tadi memperhatikan sahabatnya itu, wajah Mozza saat ini seperti orang linglung yang sedang banyak masalah.

Bertanya pun pasti Mozza tak akan menjawab nya, karna Reyna tau saat sedang badmood sangat malas untuk berbicara.

"Ko melamun na? gih pesan" ucap Mozza lalu mendudukkan bokongnya di kursi panjang kantin.

"Eh iya iya"

"Lo gamau pesan juga zaza?" tanya Reyna sebelum pergi ke stand bakso kesukaan mereka berdua.

"Engga, lo aja na. Lagi ga mood makan" jawab gadis itu lalu memperhatikan seisi kantin.

Dia menoleh ke sebelah kiri dan ternyata di kursi itu terdapat anak anak vigeros. Termasuk juga Arka.

Mereka sangat berisik, terutama Calvin dan Aris yang mengoceh panjang lebar. Ada juga Gavin yang selalu menoyor kepala kembarannya itu jika Calvin mengumpat. Dan Aryan yang diam sambil bermain ponsel. Jangan lupakan Arka yang ikut tertawa dengan jokes Aris.

Tanpa sadar Mozza selalu memperhatikan ke arah mereka ber 6 sambil tersenyum tipis, saking tipis nya orang orang tak bisa melihat senyumannya itu.

"Eh ada Mozza, lagi liatin siapa tuh serius amat" celetuk Cavin sambil menaik turunkan alisnya.

Mozza tersadar dan langsung menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Liatin Ar-khm ya?" goda Aris.

Arka melihat ke Aris dengan tatapan heran.

"Aris maksudnya HAHA" lanjutnya.

"Pede banget lo bos" celetuk Leon dan langsung mendapat tatapan sinis dari Arka.

"Mozza sini dong, lagi nunggu bebeb Reyna kan ya--AWSH" ucap Calvin langsung mendapat jeweran dari Reyna yang baru saaja memesan makanan.

"Apa? Bebeb Reynaa? Helow lo ga lagi demam kan?" kata gadis itu melepas jewerannya.

MOZZARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang