9. Cuek tapi perhatian?

57 5 0
                                    

Setelah satu minggu, akhirnya kegiatan P5 yang ditunggu tunggu kini sudah tiba.

"Baik, disini saya akan memberi tahu apa saja kegiatan kegiatan yang akan kita laksanakan"

"Yang pertama perlombaan bola beracun adapun panitia nya yaitu Revan dan Dhea"

"Yang kedua perlombaan menghias mading per kelas, panitia nya adalah Lion dan Reyna"

"Dan yang terakhir perlombaan voli dengan panitia Arka dan--"

"Semoga bukan gue, please" batin Mozza

"dan Mozza"

"Acikiwir berdua ni ye" ledek Reyna menyenggol pelan bahu gadis itu

"Tapi gue takut Na" bisik gadis itu dengan wajah sedikit cemas.

Kenapa? Alasannya adalah takut dicuekin Arka, haha. Gadis itu sangat tidak suka jika dia dicuekin. Ya, setiap orang juga begitu pasti.

"Aelaa biasa aja keles"

"Kalo gue si biasa biasa aja, beda lagi jantung gue udah party pasti" kata gadis itu sambil memegang dadanya dramatis.

"Ceilahh bisa ae lu"

"DIHARAP SEGERA KE LAPANGAN, SUPAYA LOMBA NYA KITA MULAI, SEKALI LAGI UNTUK PANITIA SEGERA DATANG KEMARI" ucap ibu kepsek.

"Oke berhubung kita udah dipanggil, kita ke lapangan ya? Dan segera bersama pasangan panitia yang sudah saya tentukan tadi" tutup kak Syifa.

Jika ditanya dimana ketos nya? Jawabannya adalah dia sedang berlibur guys, dan nama ketos nya itu adalah "Bian Nabiru". Biasanya dipanggil Kak Bian.

"Daah Za, gue mau ke Lion dulu"

"Tapi Na--"

Aishh belum selesai bicara Reyna sudah berlari cepat meninggalkannya, membuat Mozza berdecak sebal

"Kampret lo Na" bete gadis itu.

"Arka dimana yak?" gumam nya.

Matanya pun mengedar ke seluruh penjuru ruangan Osis.

Dan yeah, itu dia. Gadis itu pun berlari menuju cowo yang sedang duduk dengan earphone yang menyumpil di telinganya.

Jangan mengira bahwa Arka tidak termasuk ke dalam cowo ambis, walaupun dia seorang ketua genk, tapi jangan lupakan jika ada perlombaan dia akan mendaftar menjadi panitia.

Di SMA Senja terdapat peraturan, jika ada perlombaan, maka panitia tidak mesti harus anggota Osis, murid biasa sekalipun dapat mendaftar disana dengan syarat tidak membuat kekacauan terhadap acara.

Mozza berhenti di belakang cowo itu lalu menepuk pundak nya.

"Ayo Ar ke lapangan" kata gadis itu.

Cowo itu membuka earphone nya lalu menatap gadis pendek dihadapannya ini.

Ia hanya mengangguk samar, membuat Mozza hanya tersenyum tipis.

"Ar tungguin!" ucap Mozza.

Kampret. Gadis itu malah ditinggal Arka karna langkah cowo itu lebih lebar dibanding Mozza.

Hari ini Mozza terlihat cantik, rambut yang ia kuncir kuda, dengan sweater crop berwarna hitam yang punya kancing dibagian tengah nya, membuat kesan Mozza seperti cewek tomboy. Biasanya feminim, kali ini herbeda. Jangan lupakan kacamata yang bertengger indah di hidung mancungnya.

Perlombaan pun dimulai, dan sekarang Mozza, Arka sedang berada di lapangan voli.

Pertarungan sengit antara anak kelas X dan XI.

MOZZARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang