8. Ditolak

59 5 0
                                    

"Semua butuh proses, tenang aja gausah buru buru, secepatnya pasti akan luluh"
-Mozzaira Leandara


"ZAAA ADA INPO NI" teriak Reyna

"Apa sihh Na? gausah teriak teriak napa dah" jawab Mozza kesal.

Teman nya yang satu ini bisa saja membuat Mozza kesal pagi pagi. Baru datang juga, udah treakk treakk.

Sang empu yang dimarahin Mozza hanya nyengir tak berdosa.

"Hari ini ada lowongan buat jadi panitia P5 taukk, lo gamau tah?" tanya Reyna sambil mendudukkan bokong nya di meja Mozza.

"Turun lo bego, ntar diliat guru mampus"

"Hehe iya iya, jadi gimana? mau ga lo?" kata Reyna lagi.

"Jelas mau lah" jawab gadis itu.

"Yaudah ayok" ucap Reyna lalu menarik tangan Mozza.

"Gue bisa jalan kali Na"

"Lo tuh ya! keburu duluan orang nanti, lo ga mau kalau kita berdua sama sama jadi panitia kegiatan itu? kan seru!" kata Reyna panjang lebar.

"Ck bukannya gamau tapi jangan ditarik jugalah Naa" balas gadis itu penuh penekanan.

Reyna pun melepaskan tangan Mozza dari genggamannya.

"Udah kan? yaudah buru jalan"

Mozza hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah Reyna. Sangat heboh astaga!

Mereka pun berjalan beriringan menuju ruang OSIS.

"Permisi kak" ucap Reyna yang baru saja membuka pintu ruangan tsb.

"Eh, ada apa rey?" tanya kak Syifa selaku wakil ketua osis

"Ini kak, mau daftarin Mozza jadi panitia P5"

"Oala begitu toh, Mozza bersedia?" tanya waketu Osis itu.

Mozza yang merasa namanya terpanggil pun mendongak.

"Iya bersedia kak, bersedia banget malah" ucap gadis itu dengan cengiran khas nya.

"Oh yaudah berarti kamu udah sah ya gantiin Vira untuk menjadi panitia P5 minggu depan" ucap kak Syifa.

"Baik kak, kami pamit ya kak"

"Oke"

Mozza dan Reyna pun keluar dari ruangan Osis tersebut.

"Emang jadi panitia itu mudah Na?" tanya Mozza polos.

"Eitss, tak segampang itu" ucap Reyna.

"Tak segampang itu
  Ku mencari pengganti mu~
  Tak segampang itu~" lanjutnya.

"Eh goblok malah dibuat nyanyi" ucap Mozza.

Reyna pun hanya menyengir tak jelas.

"Gue tanya serius lho Na"

"Emm menurut gue sih mudah karna kan kita cuma jadi panitia nya aja dan kitapun ga ikut lomba nya" jawab Reyna.

"Oala kirain juga su--"

Tiba tiba ucapan Mozza berhenti saat melihat seorang cowok yang sedang bermain basket bersama teman temannya.

Beuh, pesona Arka tidak main main gaess.

"Lo kenapa dah?" tanya Reyna lalu mengikuti arah pandang sahabat nya itu.

"Oh karna itu lo berhenti, oalaa begityuhh terpesona ya lo?" ledek Reyna sambil menaik turun kan alisnya menggoda Mozza.

"Iya Na, terpesona gue sama ketampanan calon pacar" ucap Mozza tanpa mengalihkan pandangannya dari Arka.

"Samperin atuh, kasih minum kek" kata Reyna.

MOZZARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang