38.

843 25 0
                                    

"Pasien membutuhkan darah bergolongan B."

"Golongan darah saya B."

"Baiklah, ikut saya."

Untunglah golongan darah Serena sama dengan Sagara. Sagara mendonorkan darahnya untuk sang istri.

Satu hari berlalu, akhirnya Serena bangun dari tidurnya yang lelap. Keduanya menangis di dalam ruangan merasakan rasa salah dalam dirinya masing-masing.

"I'm so sorry. I'm sorry Serena. I'm sorry." Tangis Sagara.

"Sorry, Sagara. This is my fault."

"No, harusnya gue jagain lo, harusnya gue gak biarin lo pergi waktu itu."

"Ini salah gue, karna gue gak bisa jaga anak kita dengan baik. Sa-Sagara maaf, ba-bayinya, bay-"

Sagara memeluk Serena, mengerti apa yang istrinya rasakan. Amat sangat sakit, kehilangan bayi yang masih dalam kandungannya.

"Sagara, gue- gue harusnya kasih tau lo tentang ke-kehamilan gue."

"Kalo gue kasih tau lo lebih cepet, mungkin ini semua gak akan terjadi."

"Gue memang bodoh Sagara, gue bodoh!"

"Hey hey, no. Look at me! I know it hurts, and I feel it too. I really really want a baby, but if I lose you it will make me more painful."

"You've hurt me, you know that right?"

"I know. I'm sorry." Sagara menunduk merasa bersalah pada Serena.

"That's enough, don't hurt me anymore."

"Don't leave me!"

"Aku cinta kamu, Sagara."

Aku? -batin Sagara.

"A-aku juga."

"Kok ragu sih?"

"Aku juga cinta kamu, Serena. Always!"

CUP!

Ciuman itu dibanjiri tangisan rasa sakit, sedih, kehilangan dan juga cinta. Hati Serena mungkin terasa sakit akan tetapi rasa cintanya lebih besar dari rasa sakit itu.

"I was ready to be a mother, but I lost it."

"Bayi kita ada di tempat yang indah, dia sudah sangat bahagia disana. And-"

"And what?"

"We can make a little brother for her."

Sagara mengusap air mata Serena, menyuruhnya tersenyum.

HE'S A MAFIA 🔞 || KIM SUNWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang