4.

1.5K 77 3
                                    

"Antar ke kamar!"

"Baik tuan."

Sagara menyuruh pelayan di rumahnya untuk mengantarkan Serena ke kamar mereka. Sementara Sagara, ia pergi ke balkon untuk menerima panggilan.

Diantara sekian tempat kenapa harus hutan? Dia siapa sebenernya? Tuhan, gue mau kabur. -batin Serena.

"Tuan Sagara memberikan ini untuk nyonya pakai."

"Terima kasih."

"Baik, kalau begitu saya permisi."

Serena mengangguk, ia menatap tas yang sedang di genggamnya. Serena lempar tas itu ke ranjang. Namun, beberapa detik kemudian ia membawa kembali karna penasaran isi dari tas tersebut.

Dengan hati-hati ia membukanya.

Dan..

Sebuah lingering berwarna hitam transfaran.

"GILA YA TUH COWOK!"

"Gue gak segampangan yang lo kira, gak! Gue gak akan pake."

Serena melempar lingeringnya, saat ia hendak membawa bajunya dari koper. Ia menyadari koper itu tidak ada di kamarnya.

"Koper gue kemana?"

Serena kesal, pasti ini kerjaan Sagara.
Rupanya ia pun terkunci di dalam kamar.

"Ahh gatel banget gaunnya."

Ia melirik lingering yang dilemparnya tadi.

Sialan, lo berhasil kali ini Sagara. -batinnya.

"Cari dia sampai ketemu! If you don't find it, you will die by my hand!"

Sagara menutup panggilannya, memasukkan kembali ponsel ke dalam sakunya.

CEKLEK!

Sagara masuk ke dalam kamarnya. Mengambil satu batang rokok di laci lemari dan menghisapnya sambil melihat pemandangan lewat jendela kamarnya.

OHOK OHOK!

"Bisa gak sih kalau ngerokok gak usah di kamar? Di luar sono, terbuka banget kagak akan polusi. Rumah apaan di tengah hutan begini."

"Shut up!"

"Buang rokok lo! Gue gak suka bau rokok!"

Sagara tidak menuruti perintahnya.

"Gue bilang buang, lo budeg apa gimana hah?"

Tidak tahan, Serena hendak merampas rokok yang ada di tangan Sagara. Tetapi caranya membuat Sagara emosi.

"Apa? Mau lo bakar muka gue pake rokok lo? Bakar aja bakar, ayo bakar!"

"Shit!"

Sagara melempar rokoknya dan menginjaknya dengan sepatu yang ia pakai.

BRUK!

Perempuan yang sudah menjadi istrinya ia lempar ke ranjang, ia tindih tubuh mungilnya. Serena tidak cukup tenaga melawannya.

Sagara mendekatkan wajahnya ke leher Serena bak vampire yang akan menggigitnya. Tak lupa ia menurunkan tali lingering sebelah kanan Serena.

"Tenang aja, gue gak akan sentuh lo sebelum diberi ijin."

Tidak, Sagara tidak mencium atau bahkan menggigit leher Serena. Ia tidak akan melakukan itu tanpa ijinnya. Sagara beranjak dan pergi ke kamar mandi.

Fiuhh, Serena bisa bernafas lega saat sebelumnya jantungnya seperti berhenti bernafas.

HE'S A MAFIA 🔞 || KIM SUNWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang