24. 🔞

1.3K 28 0
                                    

"Kemaren belajar nembak, sekarang mau ngajarin gue apa lagi?"

"Hajar orang."

"Engga ah, gue cewek lemah lembut mana bisa gelut."

"Ahh ih ngapain sih, banyak orang!"

"Cuma tiga orang."

"Ya tetep aja, gak usah bertingkah." -Bisik Serena.

Memangnya Sagara melakukan apa kepadanya?

"Punishment for this time, touching mine." Sagara membalas bisikan Serena.

DEG!

Yang bener aja di depan orang? Gak, gue harus nurut, bisa yuk gue kan kuat iman. -batin Serena.

"Are u ready?" Bisik Sagara.

"Emm."

"Good girl!"

"Pertama, tendangan depan. Angkat kaki kanan, seimbangin tubuhnya."

Serena melakukan apa yang di perintahkan Sagara.

"Ehm good, angkat kaki sampai membentuk sudut kira-kira 100 derajat, agak ke atas karena sasarannya adalah kep-"

"Sasarannya apa?"

"Baby, I'm not done talking." Bisik Sagara menghampiri Serena, memeluk pinggangnya. Tangannya menyelusup ke dalam celana milik sang istri, menyentuh kepunyaannya di dalam sana. Untunglah ketiga anak buah Sagara berada di belakang.

"I'm sorry, honey." Bisik Serena malah menggoda suaminya.

"Sasarannya kepala lawan, sekarang tendang sekuat tenaga."

"Hahahaha what kick is that, Serena?"

"Gue udah bilang, gue lemah lembut mana bisa gelut."

Sagara tertawa melihat tendangan Serena yang lemah.

"Ulang!"

"Sa-"

"Do it again, baby!"

Mulut serena terbuka begitu saja saat Sagara melakukan hukuman kembali untuknya.

"S-stop!"

"Okey, let's go!"

Serena mengulangi apa yang sudah di ajarkan oleh Sagara, kali ini Sagara mengakui tendangannya.

"Next, tendangan samping. Angkat kaki kanan sambil tekuk lutut membentuk sudut 90 derajat
Lalu putar perlahan ke arah samping, dengan memutar telapak kaki 45 derajat sehingga pinggang ikut memutar, tendang sekuat tenaga ke arah perut ataupun kepala lawan."

Serena melakukannya dengan baik kali ini.

"Why are you doing well?"

"Why, honey?"

Keduanya tetap saja berbisik.

"I want to punish you."

"Gak semudah itu, tuan mafia. Ayo lanjut!"

Kali ini Serena terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya.

"Tendangan dengan posisi mencangkul mengarah ke depan."

"Ppftt hahaah kok mencangkul sih? Mau berkebun apa mau gelut?"

"Gotcha!"

Sagara tersenyum smirk mendapati Serena yang tidak segera menuruti perkatannya.

"Uhmm so-sorry." Serena menahan desahannya.

HE'S A MAFIA 🔞 || KIM SUNWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang