15.

1.2K 45 0
                                    

"Hars antar saya ke kota."

"Tapi tuan tidak memberi ijin nyonya untuk pergi keluar rumah."

"Ya jangan bilang Sagara, gampang kan? If you can't accompany me, I can go alone."

"Biar saya antar."

Mau tidak mau Hars, bodyguard Serena yang di perintahkan Sagara untuk menjaganya itu terpaksa menuruti Serena, dari pada ia membiarkannya pergi sendirian.

KRING!

"SERENA!"

"AAAAA, MY BESTIE."

Oh, rupanya istri dari seorang mafia muda ini bertemu dengan kedua temannya.

"Ih lo apa kabar? Gue hubungi lo, kok nomor lo gak aktif sih? Terus lo pake nomor siapa tadi?" Tanya Larisa.

"Lo beneran gak lanjutin kuliah lo?" Tanya Yuna.

"Aduh guys, satu satu nanyanya. Hp gue emang ilang karna yah ada kejadian yang gak terduga deh waktu gue balik ngampus waktu itu, hmm masalah berhenti kuliah- hhh, gue lagi coba bujuk suami gue buat ijinin gue kuliah lagi."

"Ekhmm ekhmm suami ceunah." Goda Yuna.

"Padahal awalnya ngerengek gak mau di jodohin ya, sekarang udah panggil suami."

"Yah, mau gimana lagi. Mau gak mau pelan-pelan gue harus nerima dia."

"Bagus kalo gitu, gue ikut seneng. Lo jauh dari kita, kalo lo masih ngerasa sedih. Kita juga cemas." -Larissa.

"Aaaaa kalian mah, terharu nih terharu."

"Lagian ya, Sagara ganteng tau. Masa iya sih lo gak suka. Cipok able lagi." -Yuna.

"Hush, lo yah. Dosa banget anjir." -Larissa.

Mendengar kata itu, jantung Serena berdegup kencang. Jarinya memegang bibir dan tersenyum.

"Sut, kenapa dia?" Larissa menyenggol Yuna

"Woy!"

"Hah? Kenapa?"

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri? Mau cipokan? Yaudah balik aja, sosor suami lo."

"Anjing, Yuna." -Larissa menggetok kepalanya.

"Orangnya lagi di new york."

"Pfftt hahaha jadi kalo ada disini, lo mau sosor ya?" Yuna terus menerus menggoda temannya.

"Gak waras lo." -Serena.

Rasanya tidak cukup sehari untuk bermain bersama kedua sahabatnya. Namun terpaksa Serena harus pulang, Hars memaksanya untuk pulang karna hari sudah akan gelap.

HOEK!

HOEK!

"Nyonya tidak apa-apa?"

"Hars, bisa gak panggil gue Serena aja? Lo gak perlu seformal itu sama gue."

"Tap-"

"Kalo lo takut di amuk tuan lo, seengganya kalo gak ada dia, gue gak nyaman di panggil kaya gitu."

"Baik nyo- oke, Serena. Tapi lo kenapa? Lo gak apa-apa?"

"Gapapa gue, cuma pusing aj-"

HOEK!

"Lo mau kemana? Kenapa puter balik?"

"Rumah sakit, nurut aja. Kalo lo kenapa-napa gue juga yang kena."

Serena menyandarkan punggungnya di kursi mobil, memejamkan matanya karna kepalanya terasa sangat pusing.

"Apa anda suami-"

"Ah bukan, saya temannya."

"Baik, sepertinya pasien terlalu banyak meminum minuman bersoda sehingga asam lambungnya naik. Tapi selain itu tidak ada masalah apapun, saya sudah resepkan obat dan vitamin."

"Syukurlah, terima kasih dok."

"Baik, saya permisi."

TOK TOK TOK!

"Gue boleh masuk?"

"Iyaa."

Dengan ijin Serena, Hars masuk ke ruangan inap.

"Gimana? Apa kata dokter?"

"Asam lambung lo naik, kebanyakan minum soda."

"Hars, lo jangan bilang bos lo ya. Mati gue kalo dia tau."

"Udah gue kasih tau."

"HAH? Ih lo mah bodyguard macam apa gak setia sama atasannya."

"Hahaha iya engga, gue gak kasih tau. Takut bener lo sama suami sendiri."

"Ngeri aja kalo gue di bunuh."

"Engga lah, istri sendiri kenapa di bunuh?"

"Yah siapa tau. Eh tapi lebih enak di rumah sakit daripada di rumah. Gamau balik ah."

"Kalo gitu berarti siap-siap lo balik rumah langsung di tembak."

"Balik aja deh."

"Lah katanya gak mau."

"Gue masih sayang sama nyawa gue."

"Ada-ada aja lo."

HE'S A MAFIA 🔞 || KIM SUNWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang