Unfall ✔

Prolog

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment

•
•
•

— Unfall —

"Ayah, kita sungguh akan pergi ke Paris?" Sang ayah menoleh pada putri kecilnya yang manis dan tersenyum. Mencubit pipi chubby sang putri lalu mengangguk gemas.

"Tentu sayang, kita akan bersenang-senang disana. Berenang, jalan-jalan dan membeli banyak mainan."

Mata gadis kecil itu berbinar-binar penuh dengan kebahagiaan sembari memamerkan gummy smile nya yang menggemaskan. Gadis itu lalu menoleh ke belakang dimana ibu dan adiknya sedang tertidur.

"Ayah, mereka tidur." Sang ayah ikut menatap lewat kaca spion mobil dan tersenyum.

"Sshhuutt...jangan berisik. Kita saja yang menikmati jalan-jalannya." Ayah dan anak itu kemudian terkekeh.

Gadis kecil berusia sepuluh tahun itu nampak memeluk sebuah boneka beruang berwarna coklat miliknya dengan erat. Boneka itu adalah hadiah dari kedua orang tuanya yang sangat berharga untuknya. Mereka adalah keluarga sederhana yang harmonis, penuh kasih sayang dan cinta yang membahagiakan.

Suatu hari sang ayah memberi kabar baik bahwa mereka akan pergi jalan-jalan ke Paris, membuat keluarga kecil itu sangat bahagia karena mereka akan pergi berlibur.

Malam itu nampak berkabut dan jalanan cukup sepi membuat sang ayah harus lebih memfokuskan penglihatannya ke jalan. Sementara putri kecilnya sudah hampir tertidur pulas. Tiba-tiba awan malam yang gelap bercahaya dan kilat petir menyambar disusul hujan deras membuat sang ayah kesulitan melihat jalan.

Tepat saat belokan tajam dijalan, sang ayah kehilangan keseimbangan ketika tiba-tiba saja sebuah mobil melaju kencang dari arah yang berlawanan, tak terkendali hingga menabrak mobil yang sedang di kendarai oleh satu keluarga itu. Mobil tersebut terpental jauh berguling-guling hingga hampir masuk ke dalam jurang.

Gadis kecil malang yang ada didalam mobil itu masih sadarkan diri dengan luka yang cukup parah di kepalanya. Dia menangis mencoba memanggil-manggil ayahnya yang nampak tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari kepalanya. Melihat ke belakang adiknya juga menangis, ibunya sudah berlumuran darah dan tak sadarkan diri sama seperti ayahnya.

"Ayah bangun hiks...Nini takut."

Anak gadis itu mengguncang tubuh ayahnya. Sang ayah meringis memegangi kepalanya yang berdenyut hebat, seluruh tubuhnya terasa hancur. Sang ayah kemudian menatap kesekitar dan dia sadar bahwa tidak ada kesempatan lagi untuknya agar bisa bersama keluarga kecilnya yang berharga lagi.

"Kalian! Cepat kemari sayang!"

Kedua anak gadis itu langsung berhamburan memeluk ayahnya dengan erat di sertai isak tangis tiada henti. Mobil mereka semakin bergeser kebawah pertanda mobil akan segera jatuh ke dalam jurang sebentar lagi. Sang ayah memeluk putri-putrinya dengan erat lalu berbisik lirih.

"Setelah ini jangan berpikir bahwa kalian sendiri, ayah dan ibu selalu ada di samping kalian meskipun kalian tidak bisa melihat kami." Sang ayah terisak, mengecup kening kedua putrinya untuk yang terakhir kalinya.

"Tumbuhlah dengan baik. Ayah dan ibu sangat menyayangi kalian berdua."

Dengan sisa tenaganya sang ayah membuka pintu yang sudah hampir hancur itu, lalu tubuh kedua putrinya dilempar ke aspal, bersamaan itu mobil yang di kendarai ayah dan ibu mereka jatuh ke jurang dengan suara ledakan dasyat. Api menyembur keudarah bak letusan gunung berapi.

Setelah kejadian itu semua berubah menjadi gelap, kebahagiaan direnggut begitu saja dari kedua gadis kecil itu pada malam itu. Menciptakan lubang menganga di hati mereka, pada malam ini juga kebencian menggerogoti hatinya. Mengutuk seseorang yang sudah menghancurkan kebahagiaannya dalam sekejap.

****

Cerita ini aku buat tanggal 28 Juli 2020 selesai 13 Desember 2020, udah lama banget sebenernya tapi karena waktu itu tulisan ku masih sangat berantakan jadi aku revisi dulu biar enak di baca😂 semoga suka ya😘

Lia❤
[10 Juni 2023]